Berita Minahasa
Kunjungi Rumah Duka Kepsek SMP 1 Sonder, Ini Pesan ROR
Bupati Minahasa Royke Octavian Roring Melayat di Rumah duka Meninggalnya Almarhumah Henny Jeane Robot, Senin (15/7/2019).
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Rizali Posumah
Tapi berbeda dengan Ance Watulangkow (65) warga Desa Tombuluan jaga 4, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa ini tetap akan menjual cengkeh yang telah dipanennya karena takut harga akan tambah turun.
“Kalau sekarang sih rata-rata harganya kisaran Rp 70 ribu tergantung kualitas cengkehnya."
"Kalau mau disimpan terus tiba-harga tambah turun bisa rugi karena sudah terlanjur membayar pemetik dengan harga mahal, belum lagi biaya lain-lain seperti terpal dan alat panen,” katanya kepada Tribunmanado.co.id, Senin (15/7/2019).
"Kalau bisa dibilang ini kayak bertaruh harga, kalau nanti harga turun ya harus segera dijual, namun kalau harga naik ya simpan dulu."
"Tapi kami kan tidak tahu apa yang akan terjadi kedepan," tambahnya.
Menurutnya, jika musim cengkeh tiba, perekonomian masyarakat desa dapat terbantu dengan pendapatan tambahan dari penjualan cengkeh.
Bahkan, warga yang tak memiliki kebuh cengkeh saja bisa meraup untung dari hasil bekerja sebagai pemetik cengkeh.
Ance mengungkapkan saat mulai musim panen tiba, ia mempekerjakan empat orang dari Desanya untuk jadi pemetik cengkeh dengan upah yang diberikan sebesar Rp 4.000/liter.
“Kalau harga cengkeh murah, para petani dipastikan mengalami penurunan pendapatan. Saat ini kemampuan pengumpul hanya berani membeli dengan harga Rp 70 ribuan,” sebutnya.
Dia menyebut, tahun ini hampir semua pohon cengkeh berbuah lebat. Ada sebanyak 160 pohon cengkeh yang ditanam di dataran tinggi daerah Tombulu.
“Ya syukur pada panen raya kali ini semua pohon dengan total 160 pohon bisa berbuah semua, untuk satu pohon dapat menghasilkan 5 kg cengkeng,” katanya.
Dia menambahkan, panen tahun ini terbilang cukup lama dari tahun sebelumnya. Biasanya panen tiap dua atau tiga tahun sekali namun kali ini mencapai empat tahun.
Tapi untungnya tahun ini merupakan panen yang lumayan besar, bahkan ia harus memanen cenkeh sejak dari bulan Mei.
Ayah dua orang anak ini juga mengatakan bahwa ia sudah memiliki pembeli, sehingga tidak repot lagi harus mencari orang untuk membeli cengkeh.
“Saya menjual cengkeh ini di Kota Manado kepada pengumpul yang sudah menjadi langganan,” katanya.
Diketahui, dari hasil penjualan cengkeh ia sudah bisa menyekolahkan anak dan cucunya hingga memenuhi kebutuhan hidup keluarga.