Bencana Gempa
Warga Masih Mengungsi Pasca Gempa Magnitudo 7,2 pada SR
Tampak ribuan warga di Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, masih berada di tempat pengungsian Minggu (14/7/2019) pukul 16.10 WIB.
Info Gempa Mag: 5.2, 14-Jul-19 16:28:40 WIB, Lok: 0.75 LS,128.18 BT (76 km tenggara LABUHA-MALUT), kedalaman 10 Km.
Info Gempa Mag: 5.8, 14-Jul-19 16:43:47 WIB, Lok: 0.78 LS,127.68 BT (25 km Tenggara LABUHA-MALUT), kedalaman 10 Km.
Info Gempa Mag: 5.0, 14-Jul-19 16:54:49 WIB, Lok: 0.87 LS,128.39 BT (102 km Tenggara LABUHA-MALUT), kedalaman 10 Km.
Info Gempa Mag: 5.4, 14-Jul-19 17:26:59 WIB, Lok: 0.60 LS,127.79 BT (32 km TimurLaut LABUHA-MALUT), kedalaman 10 Km.
BPBD Halmahera melaporkan bahwa gempa dirasakan kuat di Kabupaten Halmahera selatan selama 2-5 detik dan masyarakat panik berhamburan ke luar rumah. (*)
Tsunami Lemah
Tsunami lemah melanda wilayah Labuha Halmahera Selatan, Maluku Utara pasca-gempa bermagnitudo 7,2 pada Minggu (14/7/2019) kemarin
Dikabarkan terjadi tsunami rendah dan seorang meninggal dunia saat terjadi gempa tersebut.
Ribuan warga masih mengungsi di tenda-tenda karena khawatir terjadi gempa susulan.
Ahli tsunami Abdul Muhari dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Widjo Kongko dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapnya berdasarkan data Badan Informasi Geospasial (BIG).
Widjo menuturkan, "Ada tsunami kurang dari 20 cm terpantau di Stasiun Pasang Surut Gebe, kurang lebih 35 menit setelah gempa utama."
Tsunami yang terjadi kecil sebab selain tidak terjadi di zona pertemuan dua lempeng, mekanisme gempa pun sesar mendatar. Tsunami besar biasanya dipicu oleh mekanisme gempa vertikal.
Abdul mengatakan, setelah gempa utama di Maluku Utara, 52 gempa susulan (terhitung hingga Senin dini hari terjadi) terjadi di bagian barat wilayah Halmahera Selatan.
Meski demikian, dia mengungkapkan, "Tidak ada satu pun stasiun pasang surut di sisi barat (Ternate, Tidore, dan Jailolo) yang menangkap sinyal tsunami."
Kepada Kompas.com, Minggu, Abdul menuturkan bahwa meskipun sumbernya jelas, ahli masih harus meneliti cara persisnya tsunami dibangkitkan darigempa Maluku Utara ini.