Game Online PUBG
Meski Tahu PUBG Punya Efek Negatif, Jenderal Tetap Memainkannya
Dua orang pemuda tak henti memandangi layar android tadi malam di sebuah rumah kopi di Kota Tomohon. Mereka sementara memainkan Game Online PUBG
Penulis: | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua orang pemuda tak henti memandangi layar android tadi malam di sebuah rumah kopi di Kota Tomohon.
Mereka sementara memainkan Game Online PlayerUnknown's Battleground atau PUBG.
Rizky Yunan, satu di antaranya mengaku sudah satu tahun main PUBG.
Baginya main PUBG itu untuk menghabiskan waktu.
"Untuk membuktikan diri bisa menang. Seperti itulah," kata Rizky.
Baca: Pidato Jokowi, Berpesan untuk Jadi Oposisi yang Mulia & Tanpa Dendam, Ini Tanggapan Koalisi 02
Baca: Pria Ini Divonis Meninggal Dunia, Pemakaman Sudah Disiapkan, Tiba-tiba Ada Air yang Keluar dari Mata
Baca: Audy Rambing Habiskan Rp 5 Juta Untuk Perayaan Pengucapan Syukur
Baca: Zodiak Cinta Hari Ini, Senin 15 Juli 2019: Libra Hati-Hati, Scorpio Jangan Dengarkan Kata Orang
Baca: Jelang Liga 1 Indonesia 2019 PS Tira Persikabo vs Persija Jakarta, RD: Persija Main Bagus
Walau begitu Rizky juga mengetahui efek negatif dari permainan. Apalagi bagi dirinya yang mahasiswa.
"Buat jadi malas. Malas buat tugas," ujarnya.
Jenderal Majid temannya mengaku belum terlalu lama bermain. Ia mengaku puas jika menang.
Baca: PT Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja, Dibutuhkan Lulusan SMA SMK Sederajat,Cek Informasi Resminya
Baca: Informasi Terbaru Mengenai CPNS 2019, Inilah Perbedaan PNS dengan P3K
Baca: Rian DMASIV Angkat Suara Soal Perselisihannya Dengan Rai di Atas Panggung
Baca: Intip Potret Cantik 2 Putri Tora Sudiro dan Mieke Amalia, dari Jadi Model hingga Jago Main Musik
Baca: Lashana Lynch Bintang Kapten Marvel Dikabarkan Jadi Agen 007 Dalam Film Bond 25
"Puas kalau menang. Apalagi jika jago bertahan," katanya.
Ia mengakui bahwa permainan ini memberikan efek negatif.
"Banyak buang waktu," katanya.
Ia juga tidak menampik efek positifnya.
"Dapat banyak teman," ujarnya. (Dma)
Main Sampai Pagi
Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) saat ini banyak digandrungi anak muda.
Tak tanggung-tanggung para gamers mengeluarkan uang untuk membeli paket data.
Seperti Sterki, mahasiswa di salah satu universitas di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, ini dalam seminggu menghabiskan uang Rp 120 ribu.
"Seminggu saya beli paket Rp 120 ribu, jadi dalam sebulan saya habis Rp 480 ribu," katanya sembari menunjukkan cara bermain, Sabtu (13/7/2019).
Biasanya dia bersama timnya komunitas Warrior PUBG mampir di tempat makan yang ada WiFi-nya.
"Kalau ada rumah makan atau kafe yang ada WiFi biasanya kami mampir, selesai war atau gathering barulah kita pulang," katanya.
Ia mengatakan, awalnya hanya coba-coba main game tersebut, namun sampai saat ini sudah ketagihan.
Begitu juga dengan Febrian, di rumahnya sudah dipasang.
"Di rumah saya tempat berkumpul komunitas kami, jadi kita bersama tim bermain, kami biasanya bermain sampai pagi dari malam," ujarnya.
Bermain PUBG berjam-jam, mereka mempersiapkan makanan hingga snack bahkan vitamin.
"Terkadang kita lupa makan karena keasyikan main game, tenang sudah dipersiapkan obat maag," katanya sembari tertawa.
Satu di antara orang tua para gamers, yakni Sofiana sering menegur anaknya kalau sudah memegang gadget berjam-jam.
"Saya sering menasihati anak saya agar jangan berjam-jam pegang gadget.
"Bahkan mereka sudah berkomunitas main dirumah sementara bermain sembari charge hp, itu yang saya tidak suka," kata ibu dua anak itu.
Meski bermain game, ia selalu berpesan agar pelajaran di sekolah tidak terbengkalai.
"Kalau anak saya tidak dengar-dengaran, biasanya password WiFi saya ganti, begitulah anak muda, daripada mereka nakal di lain lebih baik bermain di rumah tapi ada batasnya," pungkasnya.
(Tribunmanado.co.id/Ferdinand Ranti)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/main-pubg-23532.jpg)