Mahfud MD: Baiknya Prabowo dan Gerindra di Oposisi, Meski Tidak Dilarang Gabung ke Koalisi Jokowi
Pertemuan Jokowi dan Prabowo membuat banyak prediksi terkait Prabowo dan Partai Gerindra nantinya, apakah akan bersikap oposisi
TRIBUNMANADO.CO.ID, SOLO - Pertemuan Jokowi dan Prabowo membuat banyak prediksi terkait Prabowo dan Partai Gerindra nantinya, apakah akan bersikap oposisi atau merapat ke koalisi pendukung pemerintah.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menilai sah-sah saja jika Prabowo Subianto ikut merapat ke koalisi Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut diungkapkan Mahfud pada wawancara dengan KompasTV yang ditayangkan pada Senin (15/7/2019).
Meski begitu, Mahfud juga menilai soal kemungkinan Prabowo Subianto untuk tetap memilih menjadi oposisi.
"Koalisi boleh, oposisi juga boleh," kata Mahfud MD.
Saat ditanya soal kemungkinan merapatnya Prabowo ke koalisi Jokowi, Mahfud pun menyebut wacana itu bukan sebuah hal yang dilarang.
Namun Prabowo harus siap dengan konsekuensinya.
Baca: Meski Tinggal Bersama 2 Tunangannya, Ronaldinho Selalu Berlaku Adil, Ini Alasannya
Baca: PDIP Seleksi 12 Calon Ketua DPRD, Olly Dondokambey Beber Syaratnya
Baca: Amien Rais Pikir Gara-gara Surat Prabowo Belum Dibacanya, Janji Temui Prabowo Baru Bersikap
Karena menurut Pakar PERADI ini akan ada banyak masyarakat yang tidak setuju dengan keputusan tersebut. Menurut Mahfud, jika Prabowo dan Partai Gerindra masuk ke Koalisi Indonesia Kerja akan tetap menuai pro dan kontra.
Masyarakat bisa saja menanggapi positif namun bisa jadi justru sebaliknya.
"Itu tidak dilarang, meskipun banyak rakyat yang tidak setuju," ujar Mahfud.
"Tentu banyak yang setuju juga, banyak yang tidak setuju," lanjutnya.
Mahfud pun menyarankan ada baiknya Prabowo tetap berada di posisi sebagai oposisi.
Posisi akan mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, termasuk para pendukung dan relawannya.
"Kalau Gerindra itu memimpin oposisi di parlemen akan sangat bagus dan sangat dihargai," saran Mahfud.
"Tapi kalau misalnya mau bergabung tidak dilarang juga oleh hukum," pungkasnya.
Baca: Selain Tonton Eden Hazard Sebelum Bertanding, Titisan Lionel Messi dari Jepang Akui Hal ini
Baca: Ramalan Zodiak Senin 15 Juli 2019: Gemini Pentingkan Keluarga, Cancer Tertarik Beli Properti
Baca: Ditetapkan Tersangka Kasus KDRT Mantan Suami, Nikita Mirzani Tulis Pesan Manis untuk Tiga Anaknya
Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD menilai Partai Gerindra pantas untuk menjadi pimpinan 'oposisi' pemerintah.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam wawancara dengan KompasTV yang ditayangkan pada Minggu (14/7/2019).
Menurut Mahfud, Partai Gerindra merupakan partai yang ada di lingkup koalisi Prabowo-Sandi dengan raihan suara terbanyak.
Dengan perolahan itu, Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu bisa memanfaakan posisinya sebagai pihak oposisi.
Oposisi yang dimaksud Mahfud adalah sebagai tim pengawas atau pengontrol pemerintah. Oposisi ini nantinya, kata Mahfud, menjadi penyeimbang untuk setiap kebijakan yang diambil pemerintah.
"Pak Prabowo (Gerindra, red) yang tertinggi suaranya, bisa memimpin semacam 'oposisi' di DPR, " kata Mahfud.
"Oposisi bagi saya artinya pengawasan, pengontrol dan penyeimbang," lanjutnya.
Mahfud juga menilai ada baiknya jika kelompok eksekutif diserahkan kepadan pihak Joko Widodo.
"Nah yang eksekutif biar sepenuhnya dikelola oleh Pak Jokowi dan partai-partai pendukungnya," terang Mahfud.
"Agar pemerintahan ini ada balance, kalau terus bercampur, mungkin bagi rakyat kurang bagus," pungkasnya pada wawancara itu.
Selain itu, Mahfud juga turut menyambut baik pertemuan antara Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto.
Terwujudnya pertemuan kedua tokoh yang sempat bersaing dalam kontestasi Pilpres 2019 ini diharapkan membuat masyarakat kembali bersatu.
• Usai Pertemukan Jokowi & Prabowo, Erick Thohir: Insya Allah akan Ada Pertemuan Maruf Amin dan Sandi
Masyarakat diharapkan tak lagi terbelah atau mengkotak-kotakkan diri satu sama lain.
Simak video selengkapnya di bawah ini:
Diberitakan sebelumnya, Jokowi akhirnya bertemu dengan kompetitornya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
Dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com, tanpa diduga pertemuan ternyata digelar di stasiun MRT, Lebak Bulus pada Sabtu, (13/7/2019).
Pertemuan ini diawali dari Jokowi yang mengajak Prabowo bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus sekitar pukul 10.00 WIB.
Tampak Prabowo hadir lebih dulu pukul 09.51, selang beberapa menit Jokowi hadir. Sebelum masuk ke rangkaian MRT, ketuanya saling bertegur sapa dan bersalaman. Suasana akrab terus terlihat hingga mereka duduk santai berdua di gerbong satu.(*)
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Sumber: TribunSolo.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/mahfud-md-tiga-ritual.jpg)