Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan

PNS Dimutilasi oleh Pasangannya, Berawal Kenalan di Medsos hingga Dibakar Pakai Ban Mobil

Seorang wanita yang bekerja Pegawai Negeri Sipil ( PNS) di Kemenag Bandung, tewas dihabisi secara sadis oleh pasangannya

Penulis: Reporter Online | Editor: Rhendi Umar
Pixabay.com
Ilustrasi tewas 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang wanita yang bekerja Pegawai Negeri Sipil ( PNS) di Kemenag Bandung, tewas dihabisi secara sadis oleh pasangannya.

Korban dimutilasi hingga dibakar oleh pasangannya.

Korban berinisial KW (51) adalah warga Cileunyi, Bandung, Jawa Barat.

Sedangkan pria pelaku mutilasi alias tersangka berinisial DP (37) merupakan warga Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang berhasil ditangkap petugas pada, Kamis (11/7/2019) malam.

Berikut fakta-fakta mengenai kasus mutilasi DP terhadap KW:

1. Kronologi Lengkap

Dikutip dari Tribun Jabar, Kanit 3 Reskrim Polres Banyumas IPDA Rizky Adhiyanzah menjelaskan kronologi DP mutilasi KW berdasarkan keterangan tersangka.

Dijelaskan bahwa saat itu KW mengunjungi kontrakan DP di Jl H Hasan, Kota Bandung pada Minggu (7/7/2019).

Saat itu, sebelum KW membunuh korban, keduanya sempat minum teh dan kopi bersama di kontrakan DP.

Terduga pelaku mutilasi di Banyumas, DP (37) ditangkap polisi, Kamis (11/7/2019) malam.
Terduga pelaku mutilasi di Banyumas, DP (37) ditangkap polisi, Kamis (11/7/2019) malam. (KOMPAS.COM/Fadlan Mukhtar Zain)

Setelahnya DP diajak untuk melakukan hubungan badan.

Pada saat itu, korban diminta tersangka untuk berbalik badan saat melakukan hubungan intim.

Baca: Dikabarkan Keluar dari Pesbukers, Ayu Ting Ting Kepergok Bersama Syamsul Arief di Singapura

Baca: Saat Digrebek, Kakek Berpeci Hitam Ini Santai Duduk di Kursi Sambil Merakit Alat Hisap Sabu

Baca: Usai Pengganti Kakaknya Ditangkap KPK, Sang Adik Kini Jabat Pelaksana Tugas Gubernur

Mengetahui korban tidak sedang menghadap ke arahnya, tersangka kemudian mengambil palu dan memukul korban di bagian kepala hingga tewas.

Dijelaskan oleh Rizky bahwa tersangka sudah menyiapkan palu sebelumnya.

Melihat korban sudah tak berdaya, tersangka membawa korban ke dalam kamar mandi.

Kemudian tersangka keluar kontrakan untuk membeli wadah sebanyak tiga unit dan sebilah golok.

Bahkan, uang untuk membeli barang tersebut merupakan uang dari korban.

Setelah membeli barang yang dicari, tersangka kembali masuk ke kamar mandi dan mulai memutilasi korban.

Tersangka memutilasi korban menjadi tiga bagian.

Untuk mengangkat tiga wadah berisi potongan tubuh itu, tersangka meminta bantuan kepada orang yang kebetulan sedang menghadiri kondangan di sekitar lokasi.

"Pelaku meminta bantuan orang lain mengangkat kontainer yang berisi potongan badan korban. Pelaku mengatakan kepada orang tersebut bahwa isi kontainer tersebut adalah barang pecah belah," katanya.

Kontainer yang berisi potongan tubuh tersebut disusun oleh pelaku di bagian belakang mobil korban berwarna silver bernomor polisi D 1058 VBQ.

Tersangka langsung membawa mobil dan potongan tubuh korban ke Banyumas.

Potongan tubuh korban dibawa oleh tersangka ke Banyumas yang kemudian dibakar di suatu lokasi.

2. Dibakar Pakai Ban Mobil

Dari pantauan Kompas.com di lokasi yang berdekatan dengan hutan jalan alternatif Banjarnegara-Kebumen, polisi menemukan dua bekas perapian di bawah jembatan kecil.

Di bekas perapian pertama polisi menemukan tulang yang dimungkinkan tulang pinggul.

Baca: Ahok dan Puput Nastiti Devi Tertangkap Kamera, Makan Pempek Bersama Pejabat di Norwegia

Baca: Presiden Atletico Madrid Marah & Punya Bukti Uang Pembayaran Transfer Griezmann ke Barcelona Kurang

Baca: Efraim Ponombo Siswa SMK Sulut Tewas di Jogjakarta Saat Ikut Lomba Kompetensi Siswa

Kemudian di lokasi bekas perapian kedua yang hanya berjarak tidak lebih dari 10 meter, polisi menemukan tulang rusuk.

Sementara diketahui potongan tubuh tersebut dibakar dengan menggunakan ban mobil.

"Sudah lihat di situ ada tulang pinggul, kemudian juga bonggol tulang lainnya, juga ada tulang rusuknya, tulang rusuk sudah ada ditemukan, jadi memang semua ada di sini, kecuali kepala dibakar habis," jelas Bambang.

3. Kenal Lewat Media Sosial

Bambang menjelaskan bahwa tersangka mengenal korban melalui media sosial Facebook.

Hal itu bermula sejak dua bulan lalu dan mengaku sebagai pelaut untuk mengelabui korban.

"Tersangka mengenal korban belum lama, baru sekitar dua bulanan, sejak sebelum lebaran kemarin, setelah tersangka keluar dari penjara," ungkap Bambang.

4. Pembunuhan Terencana

Masih dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/7/2019), tersangka disebut sudah membeli golok untuk membacok dan memutilasi korban serta menjual mobil korban.

"Tersangka mengaku membeli golok di Bogor seharga Rp 60.000," kata Bambang.

Golok itu digunakan tersangka untuk membacok korban di Bogor serta memutilasinya di mobil sepanjang perjalanan dari Bogor hingga Kebumen, Jawa Tengah.

Setelah melakukan aksi kejinya, golok itu dibuang di sungai yang tak jauh dari lokasi pembakaran potongan tubuh korban, di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kebumen.

Berita Selebritis Tribun Manado:

Baca: Merasa Tersaingi, Hotman Paris Bakal Cabut Hak Waris Anaknya, Sebut Pantang Saingin Ortu

Baca: Disebut Gantikan Ayu Ting Ting di Brownies Trans TV, Begini Sepak Terjang Wika Salim

Baca: Gelar Acara, Sandra Dewi Berikan Emas Bersertifikat Sebagai Souvenir Bagi Tamunya

Selain sudah berencana untuk membeli golok itu, tersangka juga sudah berniat menguasai mobil korban dengan meminta korban membawa BPKB mobil saat akan bertemu.

"Jadi memang ini kemungkinan sudah direncanakan. Kemudian setelah dibunuh mobil korban juga dijual untuk dimiliki pelaku," terang Bambang.

Menurut Bambang, saat ini DP masih dijerat Pasal 351 Ayat 1 atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

"Kami lihat nanti kemungkinan apakah ada pembunuhan berencananya, pembunuhan yang dibarengi perencanaan berarti masuk ke Pasal 340 lanjut ke Pasal 365, karena ia memiliki barang korban," kata Bambang.

5. Motif Pembunuhan

DP yang sudah berkeluarga nekat membunuh KW lantaran korban minta dinikahi.

Diketahui baik korban maupun tersangka ternyata sama-sama telah berkeluarga.

Bambang menyebut DP mengambil jalan pintas karena panik saat korban meminta dinikahi sedangkan pelaku sudah punya istri dan anak.

SUBSCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO TV:
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved