Percobaan Bunuh Diri
Wanita Ini Meloncat Dari Jembatan Penyeberangan Karena Frustasi Terhadap Pacarnya, Begini Kondisinya
Nekat loncat dari jembatan penyeberangan orang. Hal itu dilakukan oleh seorang remaja wanita berinisial AF (17) di Jalan Margonda, tepatnya depan Ter
Namun saat dibawa oleh petugas, AF sedang dalam pengaruh obat-obatan terlarang.
Oleh karena itu, polisi juga masih kesulitan meminta keterangannya.
"Katanya sih korban frustasi sama pacarnya. Namun, ketika ditanya lebih detail eh dia malah ngaco," ucap Roni.
Saat ini kasus tersebut tengah dalam penanganan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Depok. (*)
Diduga Cabuli 15 Santri, Pimpinan Pesantren dan Satu Guru Ditahan
Sementara itu, Tim Polres Lhokseumawe menangkap seorang pimpinan pesantren berinisial AI (45) dan seorang guru berinisial MY (26) di Lhokseumawe, Aceh.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta, dalam konferensi pers di Lhokseumawe, Kamis (11/7/2019) menyebutkan keduanya ditangkap karena melakukan pelecehan seksual terhadap lima santri di pesantren yang berada di Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Orangtua santri melaporkan kasus itu ke Mapolres Lhokseumawe pada 29 Juni 2019 dan 6 Juli 2019.
“Jadi ada dua laporan terhadap kasus pelecehan seksual itu,” kata AKBP Ari.
Dia menyebutkan, pelecehan itu berupa oral seks yang diminta pada santri oleh pimpinan dan guru pesantren tersebut. Mayoritas santri yang jadi korban adalah anak di bawah umur, berusia 13-14 tahun.
“Sejauh ini 15 santri yang teridentifikasi menjadi korban. Namun yang sudah diperiksa itu lima orang. Kita belum tau apa motifnya, tersangka sampai sekarang pun belum mengaku,” sebutnya.
Dia menjelaskan, pelecehan seksual itu terjadi sejak September 2018 hingga tersangka ditangkap tiga hari lalu.
Kasus itu terungkap setelah seorang santri melapor peristiwa memalukan itu pada orangtuanya.
Tidak terima atas tindakan pimpinan dan guru pesantren itu, orang tua langsung melapor ke Mapolres.
“Peristiwa itu terjadi di kamar pimpinan pesantren. Caranya, pimpinan meminta santri membersihkan kamar atau tidur di kamar pimpinan. Di sanalah peristiwa itu terjadi,” katanya.
Dia mengimbau seluruh orangtua santri melaporkan kasus itu jika anaknya menjadi korban.
“Kami imbau bagi keluarga santri, jika anaknya menjadi korban silakan lapor ke kita. Kasus ini terus kami dalami,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Nasib Wanita Remaja AF (17) Depresi, Dicekoki Obat-obatan dan Dijadikan Pemuas Nafsu oleh Pacarnya