Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Didesak AS, Inggris Tambah Pasukan ke Suriah

Jumlah pengerahan pasukan itu dirahasiakan. Namun diyakini Inggris bersama Perancis bakal meningkatkan pasukannya menjadi 10-15 persen.

Editor:
AFP/DELIL SOULEIMAN
Asap tebal menguar dari benteng terakhir ISIS di desa Baghouz pada 18 Maret 2019. ISIS dilaporkan terdesak di tepi Sungai Eufrat setelah digempur Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang ditopang koalisi AS. 

Thornberry mengatakan, wilayah kekuasaan ISIS di Suriah sudah semakin sempit sehingga tugas Inggris tentunya telah selesai.

Mereka harus berkonsultasi soal misi itu.

"Jika pemerintah sampai meningkatkan pasukan tanpa memberi tahu parlemen terlebih dahulu, itu adalah bukti mereka bertindak sewenang-wenang," paparnya.

Washington telah mendorong setiap sekutunya untuk menggantikan keberadaan serdadu AS.

Namun kebingungan akan peran apa yang mereka jalani membuat komitmen itu tertunda.

Sebagai respons, Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt menyatakan, tidak ada masa depan bagi mereka menggantikan AS di Suriah. Pernyataan sama juga diutarakan Perancis.

Sementara pada awal pekan ini, Jerman langsung menolak ketika AS mendesak mereka supaya mengirimkan pasukan darat guna menumpas sisa anggota ISIS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diminta Trump, Inggris Kirim Pasukan ke Suriah

Baca: Cegah Penipuan Lewat Jejaring Sosial, Begini Imbauan Kapolsek

Baca: Politikus Malaysia Diduga Perk0sa WNI, Kemenlu Koordinasi dengan Kepolisian Malaysia

Baca: 11 Turis Eropa Amati Burung Rangkong di Bolsel, Wisata ‘Watching Bird’ Makin Digemari

Baca: Disebut Buah dengan Segudang Manfaat, Berikut 4 Fakta Tentang Manggis

Baca: Kota Ini Rencanakan Pembuatan Danau Buatan

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved