Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Novel Baswedan

Tiga Jenderal Diperiksa TGPF Kasus Novel Baswedan, Siapa Mereka?

Hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan diserahkan kepada Kapolri

Editor: David_Kusuma
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kanan) didampingi Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kiri) 

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Novel Baswedan akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus penyerangan menggunakan air keras pada 11 April 2017.

Sebab, hingga kini belum juga terpecahkan pelaku dan aktor intelektual di balik penyerangan tersebut.

"Jadi, akan dilakukan pemeriksaan. Tadi saya sudah cek juga, Novel Baswedan akan dalam pemeriksaan tersebut untuk menghargai proses hukum ini,” jelas Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (19/6/2019).

Novel Baswedan diserang oleh dua pengendara motor pada 11 April 2017, seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan tidak jauh dari rumahnya.

Pelaku menyiramkan air keras ke wajah Novel Baswedan, sehingga mengakibatkan mata kirinya tidak dapat melihat.

Baca: Pesulap Bernama Pak Tarno Menikah Dengan Pramugari Cantik, Ini Kisahnya

Baca: Cara Mudah Cek Pengumuman Tanpa Masuk Website SBMPTN 2019: Link Download PDF

Mata kirinya mengalami kerusakan yang lebih parah dibanding mata kanannya. Hingga kini, polisi belum juga menentukan tersangkanya.

Sebelumnya tribunmanado.co.id memberitakan, dua tahun sudah, tepatnya pada Kamis (11/4/2019), kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan tak kunjung terungkap.

Beragam aksi telah dilakoni Wadah Pegawai KPK untuk mengingatkan bahwa kasus Novel Baswedan, sahabat mereka, penting dan harus segera terungkap.

Pada 27 Juli 2018 silam, Wadah Pegawai KPK memajang dua unit sepeda di lobi Gedung KPK. Sepeda ini bisa dibawa pulang oleh mereka yang bisa menyebut pelaku teror terhadap Novel Baswedan.

Tidak hanya sepeda, ada juga TV layar datar yang terus mengupdate waktu lamanya pengungkapan kasus Novel Baswedan.

Melengkapi jam waktu itu, ada pula tulisan 'Sejak Novel Baswedan Diserang, Selama Itu Pula Polisi Gagal Ungkap Pelaku.'

Lantas, bagaimana respons Presiden Jokowi terhadap kasus Novel Baswedan yang cenderung jalan di tempat?

Menjawab itu, Jokowi menyerahkan sepenuhnya pada tim gabungan yang telah dibentuk.

"Itu kan sudah ada tim gabungan terdiri dari polisi, Ombudsman, dan KPK sendiri. Tanyakan kepada mereka, kejar mereka hasilnya seperti apa" papar Jokowi di kawasan Sentul, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).

"Jangan dikembalikan ke saya lagi. Apa gunanya sudah dibentuk tim gabungan seperti itu?" tambah Jokowi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved