Kabupaten Bolsel
Guru Madrasah Yang Berstatus PNS Masih Minim, Jauh Dari Harapan
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) merupakan salah satu daerah yang paling banyak berdiri sekolah Madrasah di wilayah Bolaang Mongondow Raya
Penulis: Nielton Durado | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) merupakan salah satu daerah yang paling banyak berdiri sekolah Madrasah di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Pasalnya, keberadaan guru berlatar belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengabdi di sekolah itu terbilang sangat sedikit.
Hal ini, sebagaimana yang dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bolsel, Muhammad Thaib Mokobombang saat ditemui di kantornya, Rabu (10/7/2019).
Menurutnya, di Bolsel ada 5 Madrasah Tsanawiyah dan 2 tingkat Ibtidaiyah.
Akan tetapi guru PNS yang mengabdi hanya sedikit sekali.
Baca: Sekda Kabupaten Ini Serahkan Surat Tugas ke Pejabat yang Baru Dilantik
Baca: Aming Memutuskan Komunikasi Sepihak Dengan Evelyn Nada Anjani, Ini Alasannya
Baca: PDIP Ajukan Gugatan ke MK, Siapkan Buktikan Penggelembungan Suara
Baca: Polres Kota Ini Laksanakan Upacara Hari Bhayangkara ke-73
Baca: Prabowo Kalah Pilpres 2019, Karir Anaknya Didit Hediprasetyo Malah Seperti Ini
"Setiap sekolah, hanya tercatat memiliki guru PNS kurang lebih 2 hingga 4 orang saja.
Padahal seharusnya, setiap sekolah minimal ada 8 guru yang berlatar belakang PNS," kata Thaib.
Dilanjutkannya, sebagai alternatif untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar tersebut.
Baca: Prabowo Kalah Pilpres 2019, Karir Anaknya Didit Hediprasetyo Malah Seperti Ini
Baca: Tetap Tanam Cengkih Meski Tak Untung, Alasan Pria Ini Mengharukan
Baca: LINK Streaming Laga Persija vs Persib - Laga Penantian The Jak Mania, Misi Bangkit Maung Bandung
Baca: GSVL Irup Peringatan HUT Bhayangkara ke-73, Kapolresta Manado : Momen Evaluasi Kegiatan Polri
Baca: 9 Pemohon dari Sulut Gugat KPU, Total 64 Gugatan di Hari Kedua Sidang Sengketa Pileg di MK
Pihaknya mempekerjakan Guru Tidak Tetap (GTT).
"Kami berharap, kedepannya ada pemerataan guru di Bolsel, karena tenaga kami disini memang sangat kurang," ucapnya.
Dijelaskannya, secara keseluruhan PNS yang bekerja dibawah naungan Kemenag Bolsel totalnya berjumlah 41 orang.
Jumlah tersebut, sudah termasuk guru madrasah, pegawai KUA (Kantor Urusan Agama) dan staf di Kantor Kemenag.
"Perekrutan PNS Kemenag tahun lalu saja, Bolsel hanya kebagian tiga orang, jadi besar harapan kami jika ada perekrutan PNS berikutnya.
Sebagai daerah baru Bolsel seharusnya lebih di prioritaskan," kuncinya. (Nie)
