Bisnis dan Keuangan
OJK Sulutgomalut Pacu Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan, Sulut Masih di Bawah Target
OJK Sulutgomalut berupaya memacu Indeks Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan di Sulut
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
OJK Sulutgomalut Pacu Indeks Literasi-Inklusi Keuangan, Sulut Masih di Bawah Target
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - OJK Sulutgomalut berupaya memacu Indeks Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan di Sulut.
Kepala OJK Sulutgomalut Slamet Wibowo mengatakan, pihaknya mendorong Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) tak henti menyolisasikan fungsi dan peranan lembaga keuangan.
"Baik perbankan, lembaga keuangan non-bank kami minta gencar sosialisasi," kata Slamet kepada Tribun Manado, Selasa (09/07/2019).
Sejauh ini, kata Slamet, Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Sulut relatif masih di bawah target.
Baca: INI LINK Pengumuman SBMPTN 2019 - Cek Kelulusanmu di UI, IPB, Undip, ITB, UGM dan Unsrat
Baca: INI 2 LINK Live Streaming Konferensi Pers Pengumuman Hasil SBMPTN 2019! Silakan Nonton
Baca: Siapa Bakal Dampingi Michaela Elsiana Paruntu di Pilkada Minsel 2020?
"Itu hasil Survei Indeks Literasi dan Inklusi tahun 2016," ujarnya.
Untuk Indeks Literasi Keuangan Sulut 28, 7 persen dan Indeks Inklusi Keuangan 68, 4 persen.
Sementara, target Literasi Keuangan secara nasional 35 persen dan Inklusi Keuangan 75 persen.
Secara nasional, Indeks Literasi Keuangan 29, 7 persen dan Inklusi Keuangan 67 persen.
Ia jelaskan, Indeks Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan sangat penting.
Indeks Literasi Keuangan menggambarkan seberapa paham masyarakat tentang industri jasa keuangan, jenis, layanan dan produknya.
Sedangkan Inklusi Keuangan menggambarkan seberapa besar akses masyarakat terhadap produk dan layanan yang ditawarkan PUJK.
Baca: BREAKING NEWS - Gempa Kembali Guncang Kota Ternate Pagi Ini, BMKG Sebut Sudah 49 Kali Gempa Susulan
Baca: BMKG Punya Fasilitas Mumpuni Deteksi Gempa danTsunami, Berikut Rinciannya
Baca: Inilah Jalur Evakuasi di Manado Jika Terjadi Tsunami
Kata Slamet, semakin tinggi indeks semakin baik. Meskipun bagitu, semakin tinggi Indeks Literasi Keuangan bukan berarti Indeks Inklusi juga naik.
Begitu juga sebaliknya, tingginya Indeks Inklusi Keuangan bukan berarti masyarakat literasi bagus.
Pasalnya, OJK masih banyak keluhanan konsumen PUJK. Itu menggambarkan banyak orang terakses inklusi keuangan tapi literasinga kurang.