Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sutopo Purwo Nugroho Meninggal

Kejadian Aneh di Liang Lahat Sutopo Purwo Nugroho BNPB, Penggali Kubur Sampai Bilang Begini

Ada kejadian aneh yang terjadi di liang lahat yang akan ditempati Sutopo Purwo Nugroho, Humas BNPB.

Editor: Indry Panigoro
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Ilustrasi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Melalui unggahan di akun Twitternya @Sutopo_PN pada Selasa (18/12/2018), Sutopo menunjukkan sebelum dan sesudah amblesnya Jalan Gubeng Surabaya. 

"Bentuknya padas, banyak batu besar saat menggali, tapi makam Pak Sutopo hanya kerikil kecil, Alhamdulillah cepat," terang dia.

Hal senada juga dijelaskan Suparno.

Pria 71 tahun yang ikut menggali tanah peristirahatan terakhir untuk Sutopo itu menuturkan, penggalian tanah sangat mudah.

"Ya mungkin karena kebaikan Pak Sutopo semasa hidup, bermanfaat untuk banyak orang di Indonesia," tuturnya.

"Tanahnya itu gembur (tidak keras), jadinya menggalinya mudah banget," papar dia menekankan.

Sebelumnya, Sutopo meninggal dunia akibat kanker paru-paru di rumah sakit di Guangzhou, China pada pada pukul 02.00 waktu setempat.

Almarhum yang merupakan orang asli Boyolali itu kini meninggalkan seorang istri, Retno Utami Yulianingsih, dua orang anak serta orang tua Sutopo Sri Rusmandari dan Suharsono.

Selain itu, juga ada cerita menarik dari orang yang mengangkat peti mati.

Afresia Jembar Brata satu dari sejumlah orang yang mengangkat peti jenaza Sutopo, mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak merasakan berat ketika menggotongnya dari dalam ambulans.

BERITA POPULER:

Baca: Pesulap Bernama Pak Tarno Menikah Dengan Pramugari Cantik, Ini Kisahnya

Baca: Ini yang Bikin Sutopo Kena Kanker Paru-paru, Meski tak Merokok dan Pola Hidup Sehat

Baca: Hari Pengucapan Syukur, Korban dan Tersangka Berkelahi dan Akhirnya Harus Ada Yang Meninggal Dunia

"Sama sekali gak berat, enteng banget itu peti jenazahnya," ujar Afresia pada TribunJakarta.com di kediaman almarhum Sutopo, Minggu (7/7/2019).

Lanjut Afresia, dirinya yang juga merupakan petugas BNPB seperti merasakan kehilangan yang mendalam ketika mengangkat peti jenazah Sutopo.

"Kayak ada yang hilang pas ngangkatnya, beneran. Kayak gak nyangka peti jenazah yang saya angkat ini di dalamnya berisi pak Topo," ujar Afresia.

Terakhir, Afresia mengatakan sosok Sutopo baginya merupakan suri tauladan yang sangat baik semasa hidup hingga akhir hayatnya.

"Pastinya saya sendiri sangat merasa kehilangan, beliau merupakan suri tauladan yang sangat baik semasa hidup hingga akhir hayatnya," tandasnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved