Perang Dunia II
Jepang Ingin Pulangkan Kerangka Tentaranya yang Tersebar di Papua, Warga Minta Kompensasi
Pemerintah Jepang ingin memulangkan kerangka tentaranya yang tersebar di Papua. Para tentara tersebut tewas semasa Perang Dunia ke II.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Jepang ingin memulangkan kerangka tentaranya yang tersebar di Papua.
Para tentara tersebut tewas semasa Perang Dunia ke II.
Pemerintah Indonesia bersepakat dengan Pemerintah Jepang untuk kembali mengumpulkan kerangka tentara Jepang.
Kerangka tentara itu menyebar di tiga kabupaten yang menjadi lokasi pertempuran tentara Jepang dengan tentara sekutu pimpinan Jenderal Mac Athur.
"Biak, Sarmi dan Kabupaten Jayapura, tiga wilayah ini yang pernah diambil tulangnya oleh tim Iwabuchi."
Demikian diungkapkan Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, melalui pesan singkat, Senin (8/7/2019).
Baca: UPDATE TERKINI GEMPA - Sudah 19 Kali Gempa Susulan pascagempa Magnitudo 7 SR di Ternate, Ada Video!
Baca: Misteri Hubungan Ahok & Puput Terungkap, Teryata Keduanya Sudah Lakukan Ini, Sean Ngaku Tak Perduli
Baca: Rangkuman 5 Aksi Brutal Lionel Messi di lapangan, dari Cekik Leher Lawan Hingga Semprot Hakim Garis
Follow Instagram Tribun Manado:
Baca: INFORMASI LENGKAP SBMPTN 2019: Link Pengecekan, Prosedur Pendaftaran, Jadwal Seleksi & Pengumuman
Sosok Iwabuchi, sambung Hari, adalah salah satu anak dari tentara Jepang yang meninggal dalam perang Pasifik.
Iwabuchi berupaya untuk memulangka kerangka para tentara ke Jepang.
Ia menjelaskan, berdasarkan arsip milik Pemerintah Jepang, ada 8.000 tentara yang ditempatkan di Jayapura pada masa Perang Dunia ke-II dan sebagian besar gugur.
Saat ini kerangka tentara Jepang yang ada di Papua, di kremasi dan hanya dibawa dalam bentuk abu.
Proses ini, kata Hari, sudah dilakukan pada 2012 dan 2013 di Kampung Puay, Kabupaten Jayapura dan Biak.
"Iwabuchi juga mengumpulkan tulang-tulang Jepang di Sarmi. Namun, kremasinya di Kampung Puay," kata Hari.
Masyarakat setempat hingga kini masih menyimpan banyak kerangka tentara Jepang.
Untuk mengambil kembali keragka itu, masyarakat meminta kompensasi.
Belum adanya titik temu antara pihak Jepang dengan warga setempat mengenai besaran kompensasi.
Hal tersebut, kata Hari, menjadi kendala utama kerangka tentara Jepang dipulangkan.
"Iwabuchi ingin datang lagi, tapi masyarakat baku tawar minta kompensasi," ujarnya.
Kerangka cagar budaya
Hari mengatakan, kerangka tentara Jepang berdasarkan UU No 11 tahun 2010 tentang cagar budaya, merupakan peninggalan yang dilindungi.
Namun, mendikbud pada waktu itu, M Nuh dengan pertimbangan kemanusiaan, tulang-tulang tentara Jepang ini boleh diambil.
MoU antara Pemerintah Jepang dan Indonesia baru ada pada 2013. Pada 2014, dilakukan penyusunan kembali MoU.
Namun, realisasi MoU itu menemui kendala karena masyarakat minta kompensasi yang layak untuk kerangka itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jepang Ingin Pulangkan Kerangka Tentaranya yang Tersebar di Papua
Baca: Bocah 6 Tahun Berhasil Push-Up 3.720 Kali Durasi 2 Jam Nonstop, Dapat Hadiah Apartemen, Ini Sosoknya
Baca: WASPADA, Ada Aplikasi Update Software Bohongan di Ponsel Samsung, Bisa Tipu Sampai Rp 500 Ribu
Baca: Ini Daftar Juara Copa America, Sang Juara 2019 Punya 9 Trofi, Uruguay Terbanyak, Argentina & Chile?
Tonton Juga: