Jokowi Datang di Manado
Jokowi Mendadak ke Sulut: Begini Kata Gubernur Olly
Presiden Joko Widodo beri perhatian ke Sulawesi Utara. Hanya berselang 3 bulan 2 hari, Presiden terpilih untuk periode 2019-2024
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Presiden Joko Widodo beri perhatian ke Sulawesi Utara. Hanya berselang 3 bulan 2 hari, Presiden terpilih untuk periode 2019-2024 ini balik ke Bumi Nyiur Melambai. Jokowi diagendakan ada di Sulut pada Kamis dan Jumat (4-5/7/2019).
Presiden rencananya mengecek beberapa megaproyek nasional seperti Kawasan Ekonomi Khusus di Kota Bitung dan KEK Pariwisata Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
Baca: Gerindra Siap Hadapi Klaim Partai Tommy Soeharto
Pada 1 April 2019, Jokowi meresmikan beroperasinya KEK Bitung, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, KEK Morotai yang dipusatkan di Bandara Sam Ratulangi Manado.
Persiapan menyabut Presiden, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sulut menggelar rapat tertutup di Kantor Gubernur Sulut, Rabu kemarin. Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Ketua DPRD Andrei Angouw dan beberapa jenderal di instansi TNI/Polri.
Panglima Kodam XIII Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Kapolda Sulut Irjen Pol Remigius Sigid Tri Hardjanto dan Komandan Lantamal VIII Laksma TNI Gig JM Sipasulta. Para jenderal datang satu per satu. Mereka langsung menuju ruang rapat Gubernur.
Rencana kedatangan Jokowi sebelumnya sudah diungkapkan Gubernur Olly saat rapat paripurna DPRD Sulut, sehari sebelumnya. "Presiden Jokowi akan kunjungi ke Sulut (pada) Kamis nanti.
Mau datang ke Sulut melihat pariwisata," kata dia. Kunjungan itu akan dimanfaatkan untuk memastikan apa saja yang akan diberikan pemerintah pusat demi mempercepat perkembangan pariwisata. "Tadi pagi sudah komunikasi," ujar dia.
Baca: Artis Cantik Ini Minta Doa Anak Yatim usai Hirup Udara Bebas
Tak sendiri, Presiden akan didampingi sejumlah menteri yang bidangnya bisa menopang pariwisata. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk bagian infrastruktur, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly kaitan dengan Bea Cukai dan Imigrasi.
Lalu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kaitan dengan bandara. Gubernur pun sempat menyentil Menteri Pariwisata. "Menteri Pariwisata tak usah, soalnya Sulut tak masuk 10 destinasi wisata unggulan," ujar Gubernur.
Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri mengecak KEK Bitung di Kelurahan Sagerat, Manembo-Nembo dan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari. Mantiri didampingi Kepala Badan Administrator KEK Bitung Handry Tirayoh, Kasat Intelkam Polres Bitung AKP Decky Pangandaheng dan Kapolsek Matuari Kompol Dolfie Rengkuan melakukan pengecekan secara langsung di lokasi, Rabu kemarin.
"Sesuai schedule (jadwal) kedatangan Pak Presiden ke Bitung untuk melihat KEK, kami sudah ready (siap) baik administrasi lokasi dan sebagainya," tutur Mantiri kepada tribunmanado.co.id di lokasi KEK, kemarin.
Lanjut Ketua DPC PDIP ini, sesuai jadwal yang diterima Pemerintah Kota Bitung, kedatangan Presiden terpilih pada Pilres 2019 ini antara Kamis atau Jumat. Sejauh ini Pemkot sudah siap menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia. "Karena kami sudah siap dengan segala sesuatu termasuk kedatangan tamu negara," tandasnya.
Dari pantauan tribunmanado.co.id, para petugas Satpol PP yang melakukan tugas penjagaan dan gerbang Kantor KEK. Ada petugas yang membersihkan jalan dan halaman. Setelah itu, rombongan menyambangi lokasi pembangunan pabrik plastik di Kelurahan Tanjung Merah.
Sebelumnya, Jokowi menerangkan bahwa dengan diresmikannya KEK akan diikuti dengan masuknya investasi pabrik pengolahan bahan jadi. “Investor baru bermunculan, lapangan pekerjaan baru bertambah. Kalau tadinya kita mengirimkan bahan mentah, dengan adanya KEK kita ekspor bahan jadi hasil olahan bahan mentah tersebut,” kata Jokowi.
Terkait KEK Bitung, Jokowi mengatakan, pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung untuk menunjang KEK sehingga mampu bersaing dengan negara lain. “Jalan Tol Manado-Bitung ternyata sudah rampung 80 persen. Saya minta untuk bisa dioperasikan di bulan Oktober ini,” beber Jokowi.
Baca: Gelar Pertemuan Empat Mata pada Juli: Ini Permintaan Prabowo kepada Jokowi
Lebih jauh, Jokowi memuji pesatnya pembangunan Sulut. Menurut dia, pada kunjungan kerjanya kali ini, aktivitas perekonomian Sulut lebih baik dari sebelumnya. “Saya lihat jalan-jalan lebih lebar. Pada malam hari juga kegiatan ekonomi tetap ramai," imbuh Jokowi.
Siagakan pasukan
TNI dan Polri siaga untuk pengamanan RI 1, sebutan untuk Presiden RI Jokowi. Termasuk menerjunkan pasukan. Pangdam Mayjen Tiopan Aritonang mengatakan, personel sudah siap mengamankan kedatangan Presiden dan rombongan.
"Personel banyak, pokoknya cukup untuk laksanakan pengamanan, masyarakat bantulah," ujar Aritonang usai rapat bersama Gubernur di Kantor Gubernur, Rabu kemarin.
Pengalaman waktu kunjungam beberapa bulan silam, Presiden keseringan dicegat warga di tengah jalan, Pangdam mengatakan itu sudah diantisipasi. "Kita tetap amankan, tapi tidak kita batasi warga," kata dia.
Pangdam berpendapat, pencegatan Presiden sebagai bentuk kecintaan.
"Ini kan bentuk kecintaan rakyat kepada Presidennya. Bayangkan 11 kali beliau turun naik mobil. Repot tapi beliau senang betul-betul karena kasih," ujar dia.
Polres dan Dandim 1310 Bitung siap mengamankan agenda kerja Presiden di Bitung. "Kami siap. Hingga saat ini sedang disusun tujuan-tujuannya dalam rapat di Kantor Gubernur Provinsi Sulut," kata Kabag Ops Pores Bitung Kompol Marganda Aritonang.
Komandan Kodim 1310 Bitung Letkol Inf Kusnandar Hidayat hingga hingga kemarin sore, masih melakukan rapat terkait pengamanan kedatangan Presiden. Dalam rapat juga masih dibahas agenda-agenda yang akan dilakukan Presiden di Sulut.
Olly: Bukti Sulut Prioritas
Presiden Jokowi datang berkunjung ke Sulut, Kamis (3/7/2019). Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengatakan, Presiden akan berada di Sulut dua hari. Sejumlah agenda sudah dijadwalkan. "Datang Kamis langsung cek pembangunan Bandara Sam Ratulangi," kata dia.
Seperti biasa, Presiden ingin melihat langsung di lapangan, terkait proyek perluasan Bandara Samrat. Setelah makan siang, kata Gubernur, ada agenda meninjau lokasi KEK Pariwisata Likupang. "Lalu nanti ke Graha Gubernuran, penyerahan sertifikat tanah ke masyarakat," ujar dia.
Setelah itu, Presiden akan bermalam di Kota Manado. Agenda berikutnya dilanjutkan Jumat. Rencananya Presiden akan meninjau Pelabuhan Manado. "Pak Presiden mau lihat langsung turis ke Bunaken," kata dia.
Dari situ akan lanjut meninjau Jalan Tol Manado Bitung. Melintas langsung di tol menuju KEK Bitung. Kemudian meninjau Pelabuhan Bitung. Gubernur mengatakan, apa yang ditinjau Presiden itu akan dituntaskan.
"Kalau Presiden sudah lihat jadi cepat kelar. Pelabuhan, bandara, KEK Pariwisata," ujar dia. Gubernur mengatakan, Jokowi akan memprioritaskan Sulut bukan hoaks. "Terbukti beliau mau lihat langsung, " kata dia.
Bisa dimaklumi, di Sulut ketika Pilpres Jokowi menang telak, rakyat Sulut benar-benar mencintai Jokowi. "Jadi wajar Pak Presiden memperhatikan. Jadi Pak Jokowi tidak asal bicara, apa yang diomongi jelas," ujar dia.
Puluhan Investor Serbu Sulut
Ada gula, ada semut. Dirut PT Membangun Sulut Hebat (MSH) Badan Usaha Pengelola KEK Bitung, Jefry Lungkang mengatakan, sejak diresmikan Presiden pada 1 April 2019, KEK banjir calon investor.
Ada 40 investor dalam dan luar negeri. "Sudah banyak investor dalam dan luar negeri yang menghubungi Badan Usaha Pengelola PT MSH. 40 perusahan. Semua sedang memproses, kan perlu segala macam perizinan, persiapan semua," kata dia, Rabu kemarin.
Ada beberapa tahapan keseriusan investor menempati KEK Bitung. Pertama, letter of interest (LoI), investor menyatakan ketertarikan. Kemudian, ada juga tahap penandatanganan memorandum of understanding (MoU) terkait kerja sama. Berikutnya memorandum of agreement (MoA). "Kemarin 14 Juni, kita tanda tangan agreement dengan BUMN Cina," kata dia.
MoA ini, kata Lungkang, merupakan tindak lanjut dari MoU perusahaan dengan Pemprov Sulut dan BUMN Cina. "Di situ dibilang tindak lanjut oleh BUMN dengan anak perusahaan mereka yakni CRBC dalam rangka kerja sama mengelola KEK di Bitung," ujarnya.
Ada beberapa perusahaan juga memproses LoI. Di bidang perikanan antara lain PT Pasifik Ocean Fisheris, PT Bakrie Mina Bahari dan PT Indojaya for Tuna.
Bidang pengoloahan kelapa ada PT Ladang Tirta Mas dan CV Puri Bitung Gemilang. Bidang logistik, ada PT Trans Continent kerja sama dengan perusahaan asal Malaysia.
Di bidang properti, ada PT Central Summit dari Korsel dan PT Martis Universal Indonesia. Bidang pembangunan, yakni PT Brandwood Internasional Fujian dari Cina. Usaha lainnya ada perusahaan Thailand yakni Thai Overseas Invesment, Nippon Koei (Jepang), Futai (Cina) dan Jacobi (Swedia).
Sesuai data, 40 perusahaan yang memasukan LoI. Kemudian yang telah mengadakan MoU 4 perusahaan dan satu perusahaan sudah MoA. "KEK itu tidak lepas dari peran Pak Gubernur Olly menugaskan PT MSH untuk mengelola," ujar dia.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Sulut, Jenny Karouw mengungkapkan, sudah ada perkembangan berarti dari KEK Bitung setelah diresmikan Presiden Jokowi.
"Ada yang sementara membangun, proses pengurusan juga, investor yang berminat menyampaikan LoI sudah banyak. Bahkan sudah ada yang MoU," ungkap dia.
Ada malah perusahaan sudah membangun fasilitas. PT Futai bergerak di bidang pengolahan plastik dan kertas. Nanti kelanjutannya ada pabrik. "Sudah selesai pembangunan mess karyawan," ujar dia. Lain juga ada yang masuk, semiaal industri baja, perikanan dan pengolahan kelapa. "Setelah diresmikan ada banyak calon investor yang datang," ujar dia. (ryo/crz)