Sulawesi Utara
Anak-anak Ikut Lepas Balon Bareng Pegawai BKIPM Manado, Pembukaan Gemasatukata 2019
Pekan Pelayanan Publik Gemasatukata adalah salah satu langkah mengenalkan BKIPM kepada masyarakat.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Anak-anak sekolah dasar (SD) ikut memeriahkan pembukaan Pekan Pelayanan Publik Gerakan Masyarakat Sadar Mutu dan Karantika (Gemasatukata), BKIPM Manado, Senin (01/07/2019) di Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara.
Kegiatan ini diawali dengan apel bersama antara pegawai BKIPM Manado dan anak-anak, yang dipimpin langsung oleh M Hatta Arisandi selaku Kepala BKIPM Manado.
Ketika ditemui TribunManado.co.id, Hatta mengaku kegiatan Pekan Pelayanan Publik Gemasatukata adalah salah satu langkah mengenalkan BKIPM kepada masyarakat.
"Selain itu kami ingin lebih dekat dengan masyarakat, dan minimal mereka tahu secara umum apa itu BKIPM Manado," ujarnya.
Mantan kepala BKIPM Merauke ini menambahkan dalam satu pekan, pihaknya akan melakukan banyak kegiatan mulai dari sosial hingga sosialisasi.
"Untuk pekan pelayanan publik kurang lebih ada 4 kegiatan, mulai dari Public Campaign, BKIPM Manado go to School, BKIPM Manado go to Market, dan BKIPM Manado go to Road," ungkapnya.
Sedangkan secara keseluruhan kurang lebih ada 14 item kegiatan yang disiapkan pihak BKIPM Manado.
"Secara keseluruhan ada kegiatan seperti donor darah, bazaar murah, pembagian ikan sehat bermutu dan aman dikonsumsi pada masyarakat, dan masih banyak lagi," ungkapnya.
Ia berharap melalui Pekan Pelayanan Publik Gemasatukata tahun 2019, masyarakat bisa mengetahui apa saja tupoksi dari BKIPM Manado.
"Selain itu kami ingin agar masyarakat lebih sadar tentang manfaat mengkonsumsi ikan, karena sangat kaya akan protein yang baik untuk pertumbuhan otak," tegasnya.
Sebelumnya, BKIPM Manado bersama PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi memusnahkan ratusan barang sitaan, Rabu (26/06/2019)
Ratusan barang sitaan yang diamankan selama 6 bulan itu, dimusnahkan di kantor BKIPM Manado.
Barang-barang tersebut diantaranya power bank, korek api, minuman keras, dan komoditi perikanan yang disita melalui kargo.
Kepada sejumlah awak media General Manager (GM) Angkasa Pura (AP) I Bandara Sam Ratulangi, Minggus Gandeguai, mengatakan bahwa memang ada penurunan yang signifikan dari barang sitaan yang diamankan pihaknya.
"Ini menandakan jika sosialisai kami tentang barang-barang yang dilarang berjalan dengan baik," ujarnya.
Ia menegaskan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi, agar barang terlarang yang hendak dibawa penumpang saat terbang, kian berkurang.
"Pasti kita sosialisasikan terus, agar masyarakat bisa sadar dan barang-barang yang dilarang ini tidak dibawa saat terbang nanti," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala BKIPM Manado M. Hatta Arisandi, mengatakan jika ada beberapa komoditi perikanan yang ikut dimusnahkan.
"Komoditi perikanan tersebut biasanya dilarang, dan dilindungi. Sehingga tidak bisa untuk dilalulintaskan ke luar negeri," ujarnya.
Hatta menambahkan komoditi perikanan ini disita saat akan melintas, melalui cargo bandara Sam Ratulangi Manado.
"Memang dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini juga ada penurunan sitaan komoditi perikanan. Tapi kami tetap lakukan pengawasan, karena banyak sekali cara yang digunakan untuk menjual komoditi yang dilindungi ini," ungkapnya.
Ia juga berharap melalui pemusnahan ini, masyarakat bisa tersadar untuk tidak lagi memperjualbelikan komoditi perikanan yang dilindungi.
"Semoga kedepannya lebih banyak lagi masyarakat yang sadar, dan tidak mencoba melalulintaskan komoditi perikanan yang dilindungi," tegas dia.
Sebelum melakukan pemusnahan, BKIPM Manado dan Angkasa Pura I Sam Ratulangi terlebih dahulu melakukan penandatanganan kerjasama untuk sama-sama mengawasi barang atau komoditi perikanan yang dilindungi agar tidak dilalulintaskan.
Temukan Cap Tikus Dalam Tumbler dan kaleng Susu
Ada yang menarik dari pemusnahan barang terlarang oleh Angkasa Pura (AP) I bersama Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Manado, Rabu (26/6/2019).
Beberapa minuman keras (miras) jenis cap tikus justru ditemukan berada dalam kaleng susu ukuran besar dan tumbler.
Bukan hanya itu saja, beberapa botol cap tikus juga diamankan petugas Angkasa Pura I, ketika dibungkus bersama ban motor yang akan dikirim ke luar Sulut.
General Manager Angkasa Pura I, Minggus Gandeguai mengatakan motif penyelundupan barang-barang terlarang kian beragam.
"Memang ada penurunan temuan, tapi motifnya kian beragam. Apalagi soal miras, bahkan di tumbler dan kaleng susu pun mereka isi untuk luput dari pengawasan petugas," ujarnya.
Meski begitu, ia memastikan jika alat yang dimiliki pihaknya sudah kian canggih.
"Alat pendeteksi barang terlarang kami sudah sangat baik, jadi sebaiknya masyarakat pikir baik-baik sebelum membawa sesuatu yang terlarang melalui bandara," tegasnya.
Musnahkan Komoditi Perikanan Yang Dilindungi
Bukan hanya barang terlarang yang dimusnahkan oleh Angkasa Pura I dan BKIPM Manado siang tadi.
Namun ada juga beberapa komoditi perikanan yang dilindungi, dan dilarang untuk dijual ikut dibakar.
Kepala BKIPM Manado M. Hatta Arisandi, mengatakan Komoditi perikanan tersebut biasanya dilarang, dan dilindungi.
Sehingga tidak bisa untuk dilalulintaskan ke luar negeri.
"Jadi kita musnahkan sebagai warning bagi pengusaha bandel," ucap Hatta.
Hatta menambahkan komoditi perikanan ini disita saat akan melintas, melalui cargo bandara Sam Ratulangi Manado.
"Memang dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini juga ada penurunan sitaan komoditi perikanan.
"Tapi kami tetap lakukan pengawasan, karena banyak sekali cara yang digunakan untuk menjual komoditi yang dilindungi ini," ungkapnya.
Ia juga berharap melalui pemusnahan ini, masyarakat bisa tersadar untuk tidak lagi memperjualbelikan komoditi perikanan yang dilindungi.
"Semoga ke depannya lebih banyak lagi masyarakat yang sadar, dan tidak mencoba melalulintaskan komoditi perikanan yang dilindungi," tegas dia.
(Tribun Manado/Nielton Durado)