Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Kisah Pendeta Bigman Sirait, Sempat Viral karena Ingin Mencoblos Walau Sakit Keras

Sakit keras dan terbaring saat menjalani perawatan di rumah sakit Mount Elizabeth Novena di Singapura, tetap membuatnya ingin memberikan hak suaranya

Penulis: Reporter Online | Editor: Rhendi Umar
Kolase Tribun Manado Pendeta Bigman Sirait
Pendeta Bigman Sirait 

"Melayani di sekolah minggu sungguh sebuah realita yang tak pernah terbayangkan. Aneh tapi nyata, mungkin itu judul yang pas atas pengalaman ini," jelasnya

Terus melayani di sekolah minggu, diberbagai kela  kecil, besar, tunas, tahun 1984 Tuhan mempercayakannya untuk melayani remaja, dan kemudian pemuda.

Baca: Tampang Terduga Pembunuh Kopda Lucky Prasetyo, Anggota TNI yang Tewas di Depan Klub Malam

Baca: Wanita Ini Datang Jauh-jauh Kunjungi Putranya Kuliah, Kaget Lihat Anak Gantung Diri di Lemari

Baca: Mayor Inf Alzaki Jadi Perwira TNI AD Pertama yang Namanya Tercatat di Sejarah Militer Amerika

Terus melayani di komisi remaja, pemuda, dari berbagai gereja. Lalu dari kampus ke kampus, hingga akhirnya dari kantor ke kantor, dalam persekutuan karyawan.

Melayani di berbagai retret, seminar, hingga KKR.

"Tuhan bawa saya melayani diberbagai bidang dan lokasi diseantero Jabodetabek, juga Medan. Pelayanan yang telah Tuhan percayakan telah mengubah dan menumbuh kembangkan pemahaman dan tekad pelayanan saya," ungkap syukurnya.

Tahun 1987, pada tanggal 3 Oktober, Tuhan mempersatukannya  dengan kekasih yang sama-sama melayani di sekolah minggu, yaitu Greta Mulyati DS.

Sebagai sesama pelayan Tuhan, kami terus bersama melayani hingga saat ini. Sekarang kami diberkati dengan 3 anak-anak yang menyenangkan, Kezhia Bianta, Keithy Dorothy, Kennan Jonathan.

Lepas Bisnis dan Full Time dengan Tuhan

Dalam menjawab panggilan Tuhan sebagai seorang wiraswasta, Pendeta Bigman Sirait melepas bisnisnya yang sedang berkembang, untuk masuk sekolah teologi di STTRII Jakarta.

Ia Memperlengkapi diri, untuk melayani sepenuh waktu di ladang baru yang Tuhan percayakan.

Pada tahun 2003, istrinya mengikuti jejaknya  melepas pekerjaannya dari posisi Advertising Manager, sebuah majalah nasional.

Dan membantu pelayanan sepenuhnya, membidani dan membesarkan Tabloid Reformata dan On Line.

Pendeta Bigman Sirait meninggal pada usianya yang ke-57 di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kelapa Gading pada Sabtu (29/06/2019) pukul 20.44 WIB.

Jenazahnya akan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa Ruang E, F, dan G. RSPAD Gatot Subroto, Jl. Kwini - Jakarta Pusat.

Pihak keluarga Pendeta Bigman Sirait  mengucapkan terima kasih untuk semua dukungan yang telah diberikan oleh Jemaat, Kerabat, Sahabat dan Handai Taulan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved