Berita Pembunuhan
Pembunuhan Anggota TNI di Depan Klub Malam, Berikut 4 Kasus Lain Anggota TNI/Polri Tewas Dibunuh
Kasus pembunuhan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di sebuah klub malam di pusat perbelanjaan menghebohkan jagad maya, Sabtu (29/6/2019).
Penulis: Reporter Online | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di sebuah klub malam di pusat perbelanjaan menghebohkan jagad maya, Sabtu (29/6/2019).
Anggota TNI tersebut ditemukan tewas dengan posisi kepala tersandar di knalpot motor yang tengah terparkir di depan tempat hiburan malam di Kawasan Megamas Manado.
Dari kepala hingga wajah korban nampak ada bekas cucuran darah. Di lantai, persis di depan tubuh korban ada genangan darah kental.
Korban meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa orang berbadan besar.
Identitas korban diketahui bernama Kopda Lucky Prasetyo (35), anggota TNI berpangkat Kopda.
Bila menengok kasus-kasus sebelumnya, sebenarnya kasus pembunuhan dengan korban anggota TNI/Polri bukanlah hal yang baru.
Berikut 4 kasus pembunuhan yang menewaskan anggota TNI/Polri:
Pembunuhan Polisi Oleh Turis Berbadan Besar
Peristiwa ini terjadi pada Senin 2 Mei 2016 siang. Seorang anggota polisi gugur saat melakukan penggerebekan terhadap seorang turis berbadan besar yang tengah mengamuk, di Jalan Pantai Berawa.
Polisi tersebut diketahui adalah Brigadir AA Putu Sudiarta, ia meninggal setelah mengalami beberapa luka tusuk di leher oleh Amokarne Sabet (44) seorang turis 'bengal' yang diketahui sering mengintimidasi warga sekitar.
Sebagaimana yang dilansir dari tribunnews.com, polisi sebenarnya sudah berupaya melakukan penangkapan tanpa adanya perlawanan oleh Amok.
Namun, Amok yang sudah dimediasi malah mengamuk dan menyerang beberapa anggota yang berjaga di luar.
Sejatinya, Amok memang menyerang entah siapapun anggota itu dan tidak menargetkan AA Putu Sudi.
Dan saat itu terjadi penyerangan dan pergumulan antara korban dan pelaku yang akhirnya sama-sama meregang nyawa tersebut.
"Sudah ada peringatan dengan tembakan peluru karet tapi tetap melawan. Dan saat membawa pisau itu diserang anggota. Pokoknya dia menyerang ngawur dengan pisau yang dibawanya," ujar salah seorang anggota yang enggan disebut namanya.
"Korban sendiri anggota Reskrim Polsek Kuta Utara. Meninggalnya karena tikaman senjata tajam, saat dilarikan ke Rumah Sakit (RS)," imbuhnya.
Baca: Hari Ini Ultah Ahok BTP ke-53, Ini Cerita Masa Kecil Hingga Perjalanan Karir dan Kisah Asmaranya
Baca: Disindir Hotman Paris, Barbie Kumalasari Berikan Jawaban: Tolonglah, Kita Sama-Sama Pengacara
Baca: Jenazah Anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo Meninggal Dianiaya Dibawa Pulang
Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto menyatakan bahwa WN Perancis Amokrane Sebet ditembak mati oleh pihaknya menyusul anggotanya yang ditusuk Delapan kali meggunakan pisau oleh Amok.
Anggotanya mendapat beberapa luka tusuk di bagian badan dan satu tusukan mengenai jantung.
"Anggota kami mendapat delapan luka tusuk. Kami sudah memberikan tembakan peringatan, tapi pelaku tetap melawan akhirnya ditembak ditempat," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, bule itu ditembak di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya.
Disinggung soal kronologis, Sugeng menyatakan, dari awalnya, polisi hendak menggerebek pelaku usai beberapa kali surat peringatan tidak dihiraukan.
Surat pemanggilan itu dikarenakan, banyaknya pengaduan masyarakat. Dan Amok memang cukup meresahkan.
"Jadi kami panggil tidak datang, sudah beberapa kali. Sehingga, kami gerebek."
"Namun, dalam penggerebekan ada perlawanan dan pelaku keluar membawa pisau dan menyerang anggota kami," tukasnya.
Anggota Brimob Tewas Dibacok di Jalan
Minggu 30 Desember 2018 malam terjadi peristiwa pembunuhan yang menewaskan seorang anggota Brigadir Mobil (Brimob), Briptu Yusuf.
Dilansir dari Tribun Jakarta, Briptu Yusuf tewas setelah dibacok dan ditusuk menggunakan senjata tajam.
Kejadian pembacokan tersebut diketahui terjadi di ruas Jalan Raya Ranau, Kelurahan Batu Belang Jaya, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan.
Peristiwa tersebut bermula ketika Briptu Yusuf berseteru dengan pengemudi motor lainnya.
Awalnya pelaku yang bernama Yongki yang saat itu juga sedang mengendarai sepeda motor, memotong lajur kendaraan Briptu Yusuf sembari memainkan gas motornya.
Melihat kelakuan Yongki, Briptu Yusuf terpancing emosinya lalu mengejar Yongki dan memukulnya dengan menggunakakn senjata api.
Baca: PAN dan Demokrat Diprediksi Merapat ke Pemerintah, Pengamat Sebut Gerindra Masih Galau
Baca: Mengganjal Mesin Dengan Tusuk Gigi, Pelaku Ini Tukar Kartu ATM Milik Korban
Baca: Ini 10 Kota Termahal dan Termurah di Dunia, Negara di Asia Berada pada Peringkat Pertama
Tak terima perlakuan Briptu Yusuf, kedua teman Yongki bernama Zainal dan Nizar langsung mencoba menolong rekannya tersebut.
Namun keduanya ikut dipukul oleh Briptu Yusuf dengan menggunakan senjata api yang sama.
Tak terima lagi korban langsung dibacok dengan menggunakan senjata tajam.
Melihat kejadian itu, beberapa orang menolong korban dengan membopongnya menuju sebuah mobil.
Saat dievakuasi, korban yang bersimbah darah sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.
Menurut Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Pol Zulkarnain Adinegara, kedua pelaku tersebut langsung membacok Briptu Yusuf menggunakan sebuah parang.
"Dua pelaku lagi datang dan langsung mengambil parang hingga membacok Briptu Yusuf di bagian wajah."
"Satu luka tusuk di dada diduga yang menyebabkan korban tewas," tutur Zulkarnain, Senin (31/12/2018).
Zulkarnain juga menjelaskan saat kejadian para pelaku tak mengetahui jika korban merupakan anggota dari kepolisan Brimob, sebab saat itu Briptu Yusuf dalam kondisi lepas dinas tanpa mengenakan seragam lengkap kepolisian.
"Briptu Yusuf memakai baju preman dan memang lepas dinas."
"Tetapi membawa senjata, karena sudah ada izinnya," imbuhnya.
Saat ditemukan, di tubuh Briptu Yusuf ditemukan sejumlah luka tusuk di rusuk kiri, pergelangan tangan kiri dan pipi sebelah kiri.
Anggota TNI Dikeroyok dan Ditusuk hingga Tewas
Seorang anggota TNI menjadi korban penusukan oleh lima orang pelaku hingga tewas di tempat.
Korban adalah Kopda ZE, seorang anggota TNI dari satuan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kodiklat TNI-AD) Martapura-Baturaja.
Dilansir dari Kompas.com, ZE mengalami luka tusukan sebanyak tiga kali di kepala dan dua tusukan di dada.
Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berlangsung Selasa (29/1/2019) pukul 02.00 WIB, saat korban menghadiri acara undangan, di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Belitang I, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
Dalam acara yang diisi dengan hiburan organ tunggal, Kopda ZE sempat naik ke atas panggung. Mendadak, lima pelaku yang belum diketahui identitasnya itu langsung menusuk korban sebanyak lima lubang hingga tewas.
Kopda ZE sempat diberikan pertolongan dengan dibawa ke rumah sakit setempat untuk menjalani perawatan.
Namun, luka tusukan parah membuat korban tak bisa lagi tertolong.
Lerai Perkelahian Anggota TNI Tewas Dikeroyok
Serda Herman Tabuni tewas dengan luka parah akibat penikaman ketika ia mencoba melerai keributan antar- warga
Keributan antar warga suku pegunungan dengan kelompok sopir taksi atau angkutan umum tersebut terjadi pada Jumat (24/5/2019) malam.
"Kejadian berawal dari aksi sekelompok pemuda melakukan pemalakan terhadap sopir-sopir taksi di terminal Expo Waena Jayapura yang mengakibatkan percekcokan dan merembet pada perkelahian antarkelompok," ungkap Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis, Sabtu (25/5/2019).
Dalam kericuhan tersebut, juga terjadi aksi pembakaran sejumlah bangunan dan beberapa kendaraan yang parkir di sekitar terminal Expo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua.
Korban Serda Herman Tabuni yang kebetulan ada di lokasi kejadian, mencoba melerai kedua kelompok massa.
Namun, nahas, justru dia yang menjadi sasaran amuk massa dan mengalami beberapa luka tusuk senjata tajam.
"Korban segera dilarikan ke RS Dian Harapan untuk mendapatkan pertolongan.
Namun, karena mengalami luka yang cukup parah, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 22.00 WIT," ujar Aidi.
Kerugian materiel yang timbul akibat kejadian tersebut meliputi tiga unit taksi atau angkutan umum jenis Star Wagon, satu unit motor Yamaha Jupiter Z.
Beberapa lapak jualan pinang serta sebagian bangunan pangkalan taksi jurusan Waena-Abepura dan jurusan Waena-Sentani habis terbakar.
Baca: Terkenal Puitis, 5 Zodiak Ini Bisa dengan Mudah Curi Hatimu Lho! Gemini Paling Jago Rangkai Kata
Baca: Duel Persija Jakarta Vs Berneo FC, Siapakah Lebih Pantas Menuju Final?
Baca: Kronologi Pembunuhan Anggota TNI Kopda Lucky di Depan Klub Malam, Pelaku Rebut Senjata
Artikel ini dipadukan dari berbagai sumber berikut:
tribunmanado.co.id dengan judul Anggota TNI Serda Herman Tewas Ditikam saat Lerai Warga Bertikai, 3 Mobil Dibakar Massa.
Kompas.com dengan judul "Dikeroyok 5 Orang, Anggota TNI Tewas Ditusuk ".
Tribunjakarta.com dengan judul Sederet Fakta Anggota Brimob Tewas Dibacok di Jalan, Polri Ingatkan Jangan Ada Balas Dendam.
Tribunnews.com dengan judul Anggota Polisi di Kuta Bali Tewas Ditusuk Bule Perancis.