Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Pembunuhan

8 Fakta Anggota TNI Kopda Lucky Meninggal Dianiaya Pria Kekar: Rampas Senjata hingga Terekam CCTV

Anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo (36) meninggal setelah dianiaya sejumah pria bertubuh kekar setelah keluar dari tempat hiburan malam

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Facebook
Kronologi Pembunuhan Anggota TNI Kopda Lucky di Depan Klub Malam 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo (36) meninggal setelah dianiaya sejumlah pria bertubuh kekar seusai keluar dari tempat hiburan malam di Kawasan Megamas, Kota Manado, pada Sabtu (29/06/2019) sekitar pukul 05.30 Wita .

Jenazah pria asal Nganjuk, Jawa Timur sudah dibawa ke rumah mertuanya di Jaga 6, Desa Kema Tiga, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel mengatakan, bahwa jenazah korban sudah diautopsi di rumah sakit Bhayangkara Karombasan.

Berikut 8 Fakta Kasus Pembunuhan yang dialami anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo:

1. Viral di Media sosial

Unggahan Facebook Pantow Jd Riza menyebut ada penemuan mayat pria menghebohkan warganet di Manado pada Sabtu Subuh.

Pantow Jd Rizahanya menyebut soal penemuan mayat tanpa menulis keterangan lengkap penyebab korban meninggal.

Banyak yang penasaran dengan peristiwa tersebut karena penggunggah hanya memberi keterangan terbatas. 

Sehingga banyak warganet menanyakan peristiwa tersebut.

Selain keterangan soal penemuan mayat, Pantow Jd Riza juga melampirkan dua buah gambar.

Foto itu menampilkan seorang pria sudah tergeletak di samping sebuah motor.

Di foto itu, terlihat korban tergeletak di samping motor.

Korban menggunakan jaket berwarna biru, celana jins dan sepatu,

Tampak darah korban dari kepala korban jatuh ke lantai parkiran.

2. Korban dan Pelaku Satu Meja

Saksi lainnya, Leonardo Manopo (36) Kelurahan Batu Kota Bawah Kota Manado mengungkapkan korban dan Sertu Alfianto dan Kopda Hermin di Altitude Manado pada Sabtu pukul 01.00 Wita.

Korban bersama rekan-rekannya terlihat 1 meja dengan para pelaku yang berjumlah sekitar 4 orang.

Saat pulang Kopda Hemrin dan Sertu Alfianto berebut untuk membayar tagihan bill di kasir Lantai 1 pada pukul 05.00 Wita

Baca: Identitas Anggota TNI Korban Pembunuhan di Depan Klub

Baca: Vanessa Angel Hirup Udara Bebas Hari Ini, Kelakuannya Selama di Penjara Terbongkar

Baca: Vanessa Angel Hirup Udara Bebas Hari Ini, Kelakuannya Selama di Penjara Terbongkar

Baca: Zinedine Zidane Masih Mencari Pendamping bagi Benzema dan Hazard, Bagaimana dengan Bale?

3. Cekcok di Parkiran

Kronologi berawal saat Kopda Lucky Prasetyo anggota tim intel korem 131/Santiago dan temannya hendak pulang setelah dari tempat hiburan malam, Altitude The Club Manado.

Saat itu korban dan teman-temannya cekcok dengan para tersangka.

Novri Manangkalangi, saksi menyebut ketika berada di parkiran terjadi cekcok antara rekan-rekan korban dan para tersangka, sehingga terjadi perkelahian.

Para tersangka memukuli rekan korban, anggota TNI AD Sertu Alfianto

4. Rampas Soft Gun

Seorang pelaku sempat mengambil senjata jenis soft gun milik rekan korban yang terselip di pinggang.

Ketika senjata tersebut dipegang oleh pelaku dan langsung memukuli korban di bagian kepala, sehingga  korban terjatuh.

Pada saat itu pelaku juga memukuli rekan korban Sertu Alfianto di bagian kepala dan juga mengakibatkan Sertu Alfianto terjatuh.

Setelah itu para pelaku mengejar rekan-rekan korban.

Mereka meninggalkan korban yang pada saat itu sudah tergeletak di jalan samping motor honda Vario warna hitam Nopol DB 6841 MT.

5. Pukul Korban Pakai Soft Gun

Fari Pangkey (35) warga Pandu, Kota Manado mengungkapkan korban bersama 2 rekannya terlihat cekcok atau adu mulut dengan sekelompok pengunjung yang berjumlah sekitar 4 orang di halaman parkir pukul 05.40 Wita

Seseorang yang berkaos merah muda memukul Kopda Hermin dan mengejar Sertu Alfianto untuk merebut sebuah pistol.

Setelah Kopda Hermin dan Sertu Alfianto terjatuh (lemas tak berdaya), pelaku merebut sebuah pistol soft gun milik Sertu Alfianto dan memukuli korban.

Tersangka juga memukuli Kopda Lucky menggunakan sof gun tersebut hingga korban terjatuh dan tak sadarkan diri.

6. Terekam CCTV

Terlihat dalam rekaman CCTV, korban dipukul beberarapa kali sehingga mengeluarkan darah di kepalanya.

Pelaku bersama rekan-rekannya meninggalkan ketiga korban yang telah tidak berdaya dan menyerahkan pistol soft gun kepada Kopda Hermin, pada pukul 06.00 Wita

Beberapa saat kemudian Sertu Alfianto dan Kopda Hermin meninggalkan korban di lokasi kejadian.

7. Benturan di Kepala

Anggota Polsek Sario dan Polresta Manado yang dipimpin Kapolresta Manado tiba di lokasi kejadian untuk mengidentifikasi korban dan olah TKP pada pukul 07.00 Wita

Jenazah korban dibawa ke RS Bayangkara oleh pihak kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut pada Pukul 07.30 Wita

Korban diduga meninggal akibat mengalami benturan benda tumpul (pistol soft gun)  di bagian kepala sehingga mengalami pendarahan.

Kapolresta Manado, Kombes Pol Benny Bawensel membenarkan adanya kejadian pembunuhan yang korbannya adalah anggota TNI.

"Sudah selesai autopsi, dan jenazah korban sudah dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan di Kema," ujarnya.

8. Tangis Istri Pecah

Tangis Arini Polioto, Kopda Lucky Prasetyo terus pecah di rumah duka Desa Kema 3 

Dia terus memeluk erat foto sang suami.

Arini sangat terpukul dengan peristiwa nahas yang menimpa sang suami tercinta.

Dia terus menangisi jasad sang suami yang sudah terbujur kaku didalam keranda yang ditutupi kain warna hijau.

"Ayah, ayah... kase tinggal pa kita," isak tangis Arini.

Setelah disemayamkan, dilanjutkan dengan pengajian oleh Hi Kasim A diikuti oleh keluarga yang berduka, jemaah, sanak saudara, jajaran TNI Korem 131/Santiago, Kodim 1310/Bitung, Koramil Kauditan, Polsek Kema dan pemerintah Desa Kema 3.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved