Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Terkini

Wafat di Daerah Terpencil Papua, Petugas Medis Asal Sulsel, Pendam Kekecewaan kepada Instansinya

Seorang petugas medis bernama Patra Marinna Jauhari yang melayani masyarakat di daerah terpencil, harus berhenti melanjutkan pekerjaanya.

Editor: Rhendi Umar
DOK PRIBADI/REPRO
Patra Marinna Jauhari 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang petugas medis bernama Patra Marinna Jauhari yang melayani masyarakat di daerah terpencil, harus berhenti melanjutkan pekerjaanya.

Bukan di promosi atas pekerjaan, namun lelaki asal Palopo, Sulawesi Selatan berhenti karena sudah dipanggil pulang oleh sang Pencipta.

Dia wafat karena sakit malaria yang dideritanya.

Dia terus bertahan meski di hatinya memendam kecewa terhadap instansi tempatnya bekerja hingga akhirnya dia jatuh sakit.

Mirisnya, Jenazah Patra baru dievakuasi menggunakan helikopter yang empat hari setelah dia meninggal dunia.

Berbekal panggilan hati untuk menyelamatkan mereka yang terpinggir dan terlupakan, membuatnya tak berpikir dua kali ketika mendapat tugas di pedalaman Teluk Wondama.

Sudah empat bulan lebih ia bergumul dengan masyarakat di Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama.

Dia memilih setia dalam tugas di saat rekan kerjanya pulang dan tak kembali lagi.

Dalam kesendirian dia tetap melayani hingga akhirnya ajal menjemput.

Petugas medis dari Dinas Kesehatan Teluk Wondama ini berada di Kampung Oya sejak Februari 2019.

Ia adalah satu dari sekian tenaga kesehatan yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan di daerah pedalaman.

Oya merupakan salah satu kampung di pedalaman distrik Naikere yang masih terpencil dan terisolasi.

Baca: 5 Fakta Seragam Pramugari Lion Air, Ternyata Ini Tujuan Seragamnya Ada Belahan di Samping

Baca: Fadel Islami Tegur Anak Muzdalifah, Foto Percakapan Fadel dan Sang Putri Jadi Sorotan

Baca: 4 Artis Meninggal Saat Acaranya Jadi Tontonan Favorit, 2 di Antaranya Artis Preman Pensiun

Tidak ada jalan darat, apalagi sarana telekomunikasi.

Wilayah di perbatasan antara Teluk Wondama dan Kabupaten Kaimana ini hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau menggunakan helikopter.

Untuk mencapai pusat distrik di Naikere, warga setempat biasanya berjalan kaki selama tiga sampai empat hari.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved