Joanna Palani
Militan ISIS Buru Bule Cantik Ini untuk jadi Pemuas Nafsu, Berikut Sepak Terjangnya
Satu di antaranya adalah Joanna Palani. Penembak jitu cantik ini pernah membantai 100 anggota ISIS dengan senjatanya.
Namun ketika ia mendengar ISIS memperlakukan bangsa Kurdi semena-mena Joanna marah dan memutuskan untuk memerangi gerakan radikal tersebut.
"Para kombatan ISIS adalah mesin pembunuh, namun sejujurnya amat mudah untuk menjatuhkan mereka," ungkapnya kepada Daily Mail.
Para pemimpin ISIS amat pusing menghadapi Palani.
Mereka bahkan akan membayar satu juta dolar atau Rp 13 miliar bagi siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Palani.
"ISIS memang sangat ingin menangkap saya, lalu menjadikan saya budak seks," ungkapnya kepada Daily Mail.
Namun pada Desember 2016 lalu Badan Intelijen Denmark malah yang berhasil menangkap Joanna.
Penangkapan ini tak lain adalah usaha Denmark untuk mengamankan keselamatan warganya itu agar tak jatuh ke tangan ISIS.
Kisah Mantan Budak Pemuas Nafsu ISIS
Jovan, bukan nama sebenarnya, tak bisa menyembunyikan rasa sedih meski keluarga dan para tetangganya merayakan tahun baru di Lalish, di kawasan pegunungan di Sinjar, Irak utara.
Di tengah suasana gembira, perempuan Yazidi ini teringat anak laki-laki yang ia lahirkan saat ia menjadi budak seks milisi kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).
"Saya ingin sekali membesarkan anak saya, tapi tidak bisa. Masyarakat di sini tidak akan menerima dia. ISIS melakukan tindakan kejam. Mereka menculik dan membunuh banyak anggota komunitas," kata Jovan kepada wartawan BBC, Nafiseh Kohnavard.
"Saya tidak ingin melukai perasaan masyarakat dengan membesarkan anak saya," katanya lirih.
Komunitas Yazidi sangat menjaga kemurnian keturunan, yang membuat anak-anak yang lahir dari perempuan Yazidi yang disekap kelompok ISIS tidak diterima oleh komunitas tersebut.
Anak Jovan pernah ditampung di salah panti asuhan anak yatim di Mosul, di Irak utara.
Tempat ini menampung anak-anak yang kehilangan orang tua yang bertempur melawan ISIS.