Bahasa Daerah
Bahasa Daerah Harus Dipertahankan di Era Milenial, Fery Sebut Perlu Diskusi PPKD
Dinas Pendidikan Sulut, membentuk tim penyusun kebudayaan. Beranggotakan budayawan yang dipilih dari daerah di Sulawesi Utara.
Penulis: | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertahankan budaya daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Utara, bentuk Tim Penyusun Pokok-pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).
Tim penyusun PPKD Sulut ini terdiri dari 4 perwakilan yakni Alex Ulaen, Denny Karwur, Fendi Parengkuan dan Ahmad Ishak.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sulawesi Utara, Fery Sangian mengatakan, kelompok diskusi membicarakan pokok-pokok pikiran tentang kebudayaan disetiap daerah.
Dinas Pendidikan Sulut, membentuk tim penyusun kebudayaan.
Beranggotakan budayawan yang dipilih dari daerah di Sulawesi Utara.
Baca: Ini 5 Ciri-ciri Ketidaksuburan pada Wanita yang Sering Diabaikan, Satu di Antaranya Haid Tak Teratur
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Kata dia, pokok pikiran tentang kebudayaan bisa diangkat tradisi seperti prilaku, makanan tradisional, rumah adat, peninggalan sejarah, bahasa daerah dan sangar budaya.
"Semua hal ini, harus dibahas guna mempertahankan budaya yang hampir terkikis, karena zaman," ujar Fery Sangian, saat ditemui di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boltim, Selasa (25/6/2019).
Kata dia, contohnya bahasa daerah yang sudah mulai tergerus, khususnya dikalangan anak muda.
Kini bahasa daerah dianggap tak milenial digunakan dalam berkomunikasi.
Maka perlu ada pembinaan dan pelestarian bahasa mulai dari sekarang.
Kalau tidak lama kelamaan tergerus seiringnya waktu berjalan.
Baca: Nasdem Tatap Pilgub 2020, Diibaratkan Tim Bertabur Bintang
Baca: Jadi Istri Konglomerat, Terungkap Perlakuan Nia Ramadhani pada Puluhan Karyawan
Baca: Jelang MotoGP Belanda 2019: Valentino Rossi Disebut Bukan Pesaingnya oleh Marc Marquez
Selain itu, ada langkah untuk memperhankan budaya daerah dengan membentuk masyarakat adat.
Di mana mereka bisa menjadi contoh pertahankan bahasa tersebut.
Mewakili tim penyusun PPKD, Dr Alex Ulaen, menyampaikan sejumlah hal terkait penyusunan pokok pikiran kebudayaan ini.
Kata Ulaen, data dikumpul dalam setiap diskusi akan dibedah oleh tim penyusun, untuk dibuatkan dokumen utuh secara menyeluruh dan menjadi bahan masukan dalam aplikasi Borang Kebudayaan Sulut.
"Saya berharap peserta diskusi bisa sinergi dengan dalam pemberian data, sehingga pengisian borang dalam aplikasi nanti detail menggambarkan kekayaan budaya daerah Sulut," ujarnya.
Peserta yang terdiri dari pemerhati, pakar, kritikus dan pelaku budaya di BMR bisa memasukkan data yang mulai dari adat istiadat, teknologi tradisional, manuskrip, tradisi lisan, seni, olahraga tradisional, bahasa, dan beberapa model budaya lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Yusril Damopolii mengatakan, menyambut baik langkah Provinsi Sulawesi Utara, dalam hal melestarikan budaya daerah.
"Kami memang di sini belum mempunyai museum serta masyarakat adat.
Ke depan adanya tim ini, bisa menjadi motivasi kembangkan budaya," ujar Yusril Damopolii.
Lanjut dia, soal bahasa daerah. Rencananya akan masuk ke kurikulum sekolah.
Namun masih perlu kajian.
Sebab ada beberapa suku di setiap sekolah. (Ven)
Baca: Pemkab Bolsel Terus Mendorong Pembentukan Bumdes
Baca: (VIDEO) Anjing Ini Miliki Sindrom Aneh, Tak Boleh Terlalu Senang Atau Takut
Baca: Mendengar Jerry Aurum Terlibat Kasus Narkoba, Begini Respon Denada, Sang Mantan Istri
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV