Pohon Tumbang
Pdt Royke Manueke Sempat Video Call dengan Istrinya Sebelum Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang
Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) berduka, 3 pendeta jadi korban pohon tumbang di Lokasi Pantai Malalayang, Kota Manado
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Pdt Royke Manueke Sempat Video Call dengan Istrinya Sebelum Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) berduka, 3 pendeta jadi korban pohon tumbang di Lokasi Pantai Malalayang, Kota Manado.
Korban meninggal dunia yakni Pdt Roy H Manueke (48), dan Pdt Stevanus Lamongi Mth (58).
Sementara Pdt Yarnes Tamera (37) menjalani perawaran di Rumah Sakit
Ida Tegalbanteng, rekan sepelayanan Pdt Roy Manueke mengisahkan Pdt Roy sebenarnya pelayanan di Provinsi Banten, kira-kira sepekan lalu pulang kampung dan sekaligus tugas penginjilan di Manado.
"Keluarga almarhum kan juga di Manado, di Desa Rerer Minahasa, " ujarnya kepada tribunmanado.co.id, lewat sambungan telepon.
Baca: 3 Orang Tertimpa Pohon Tumbang di Wisata Kuliner, 1 Pendeta dan 1 PNS Meninggal, Seorang Pdt Dirawat
Baca: Pohon Tumbang di Tenda Kuliner Malalayang, Pemilik Selamat, Dua Pengunjung Meninggal Dunia di Tempat
Baca: BREAKING NEWS: Pohon Tumbang Menimpa Pengunjung di Tempat Wisata ini, 2 Pria Meninggal Dunia

Pdt Roy melayani Jemaat GPdI Elsadai Taman Kota Bumi, Tangerang, Banten.
Ida sendiri rekan sepelayanan masih salam satu wilayah "Kami cukup dekat, baik almarhum dan istrinya, " kata dia.
Musibah itu terjadi Jumat (21/6/2019) sekitar pukul 20.00 wita.
Sekiyar pukul 17.00 Wita, Pdt Roy masih sempat video call dengan istrinya.
"Saya terakhir ketemu di wilayah kebaktian. Sering main bulutangkis. Almarhum itu hamba Tuhan yang care, ramah dan banyak teman, " kata dia.
Ia juga nyaris tak percaya musibah itu menimpa Pdt Roy, tapi itulah kenyataan yang harus diterima.
"Kami kaget, keluarga terpukul parah, kami berkumpul sampai jam 1 malam di rumah duka bersama istri, " kata dia.
Jenazah Pdt Roy rencana akan dimakamkan di Manado. Istri dan sejumlah Anggota Jemaat GPdI Elsadai sudah bertolak dari Tangerang ke Manado.
Peristiwa ini mengejutkan banyak orang karena lokasi wisata kuliner Pantai Malalayang, Kelurahan Malalayang Dua, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara selalu ramai pengunjung dan jalur ramai kendaraan.

Aldy Chandra Yasin (20) warga Kelurahan Malalayang Dua, mengaku kaget dan loncat ketika melihat pohon di sampingnya roboh.
Aldy mengaku dirinya sempat menyelamatkan diri saat pohon roboh.
Awalnya dia melihat ketiga korban yang berdekatan dengan dia sedang makan gorengan.
"Saat itu tidak ada angin, tidak hujan juga. Tapi beberapa saat kemudian saya mendengar ada suara pohon yang retak," jelasnya.
Lanjutnya, ternyata pohon di samping roboh.
Baca: Sore ini Sulut United vs Madura FC, Herry Kiswanto Minta Pemain Bermain Agresif
Baca: Sulut United Latihan di Stadion Ahmad Yani Sumenep, Optimistis Curi Poin dari Tuan Rumah
Baca: Open Day Cope West 2019: Aerobatic Show F 16 US Force Pukau Warga Manado
"Saya langsung loncat berlari menyelamatkan diri saya. Sementara ketiga korban tertimpa pohon di lokasi kejadian," ujar dia.
Broery Sarapil (48), pemilik tenda kuliner mengungkapkan bahwa korban memang sedang makan gorengan di lokasinya.
"Saya kaget juga mendengar ada pohon roboh. Saya langsung ke lokasi dan melihat banyak warga yang sudah terkumpul dan ada korban tertimpah pohon," tambahnya.
Warga setempat pun langsung bergotong royong menolong ke tiga korban yang tertimpah pohon.
Sayangnya, dua korban sudah meninggal di lokasi kejadian, sementara satu lainnya masih bisa diselamatkan.
Kapolsek Malalayang Kompol Franky Manus, mengatakan ketiga korban ini adalah pendeta. Mereka memang bersamaan pergi ke lokasi kejadian.
Baca: Sosok Rocky Gerung, Terungkap Alasan Usia 60 Masih Jomblo hingga Sumber Uangnya
Baca: VIDEO VIRAL Pelajar SMP Pesta Lem di Kamar, Endingnya Ada Siswi Ciuman
Baca: Yasti Bongkar Dosa Anggota DPRD Sulut dari Bolmong Raya
“Dua korban yang meninggal dunia sudah diambil keluarga mereka dan melakukan penolakan autopsi. Keluarga korban mengiklaskan kepergian ke dua korban dan tidak dilakukan autopsi," jelas Kapolsek.
Franky Manus, mengatakan pihaknya akan berbincang dengan pemerintah setempat, untuk mengurangi pepohonan yang sudah mulai tua.
"Jangan sampai ada korban lagi? Untuk saat ini jenazah para korban sudah diserahkan ke keluarga mereka masing-masing," bebernya.
Frangky juga menambahkan kedua pendeta hanya pesiar, di Malalayang dan terjadi tumbang pohon yang mengenai mereka. (ryo)