Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

AS VS China

Apple dan Microsoft Layangkan Surat ke Donald Trump, Imbas Perang Dagang, Begini Isi Suratnya

Perusahaan teknologi melayangkan surat komplain ke gedung putih sebelumnya Nike, Adidas dan perusahaan ritel lain.

Editor: Chintya Rantung
kompas.com
Perang dagang antara China dan AS 

Perang dagang nampaknya telah memaksa perusahaan teknologi mencari lokasi baru di luar China, sebagian besar beralih ke negara-negara Asia Tenggara.

Tapi meninggalkan China bukan hal yang mudah sebab akan memakan waktu dan biaya.

Apalagi, China telah mengumpulkan bakat, infrastruktur, dan pemasok yang memadai yang dibutuhkan untuk manufaktur.

Dalam suratnya, Apple menyoroti kontribusinya terhadap ekonomi AS. Pihaknya adalah perusahaan pembayar pajak terbesar AS dan bertanggung jawab atas lebih dari 2 juta pekerjaan di seluruh negeri.

Perusahaan pun menegaskan tarif tambahan akan mengurangi kontribusi ini, dan dapat mengancam kemampuan Apple untuk bersaing dengan perusahaan teknologi asing.

"Produsen China yang bersaing dengan kami di pasar global tidak memiliki kehadiran yang signifikan di pasar AS, sehingga tidak akan terpengaruh oleh tarif AS," tulis Apple.

"Tidak akan ada pesaing besar dari non-AS. Oleh karena itu, tarif AS akan memiringkan lapangan permainan demi pesaing global kita," tulisnya lagi.

Apple bahkan melampirkan daftar hampir 20 produknya termasuk iPhone, MacBook, dan AppleTVTV yang ingin dikecualikan dari tarif.

Surat lainnya datang dari Dell, HP, intel, dan Microsoft yang meminta pemerintah untuk mengecualikan laptop dan tablet dari daftar barang yang dikenakan tarif. sebuah studi dari Asosiasi Teknologi Konsumen, kenaikan tarif dapat menaikkan harga eceran rata-rata laptop sebesar 120 dollar AS .

Sementara Sony, Nintendo, dan Microsoft meminta agar konsol video game dikecualikan.

Adapun, pelayangan tarif atas barang-barang China sebagai respon dari kekhawatiran pencurian Cina atas kekayaan intelektual perusahaan AS. Pihak Dell mengatakan, alasan ini merupakan kekhawatiran yang sah. Tapi berpendapat kenaikan tarif yang berkelanjutan tidak akan banyak membantu.

"Menerapkan tarif tambahan pada laptop dalam praktiknya akan melemahkan prioritas kebijakan Administrasi dalam penyelidikan China ini," tulis Dell dalam suratnya

Pekan depan, Presiden Donald Trump dan para pemimpin Cina diperkirakan akan bertemu pada KTT G20 di Jepang. Banyak yang berharap jika pembicaraan berjalan baik, Trump mungkin memutuskan untuk tidak memaksakan usulan kenaikan tarif.

Asosiasi Teknologi Konsumen dalam suratnya meminta Trump untuk meninggalkan strategi tarif, secara khusus menyebut pertemuan G20 sebagai kesempatan untuk mulai meningkatkan hubungan AS-Cina.

"Kami lebih lanjut mendesak pemerintah untuk meningkatkan aksi multilateral, bergabung dengan perjanjian perdagangan strategis yang menggerakkan China menuju transparansi, persaingan dan pasar terbuka," bunyi surat itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved