Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tiga Orang Tewas dalam 24 Jam di London: Ini Ucapan Trump yang Picu Ketegangan

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan pernyataan kerasnya ke Wali Kota London Inggris, Sadiq Khan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Instagram.com/theroyalfamily
Potret Ratu Elizabeth II saat bersama Presiden Donald Trump 

Salah satu janji kampanyenya yang paling lantang dia suarakan adalah dia akan membawa keluar Inggris dari Uni Eropa pada 31 Oktober, baik dengan kesepakatan ataupun tanpa kesepakatan Brexit.

Para kritikus menyindir Boris sebagai sosok yang hanya tahu bagaimana memainkan hati publik demi meningkatkan popularitasnya.

Dengan gaya rambutnya yang kerap acak-acakan dan cara berpakaian yang tidak rapi, kerap membuat dia dibandingkan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Selain itu, sosok yang menghabiskan masa mudanya sebagai jurnalis ini juga kerap dikecam sebagai oportunis politik yang hanya menginginkan kekuasaan.

Banyak yang terkejut ketika Boris menyatakan berkampanye mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa pada referendum 2016. Mereka menilai Boris memilih posisi politik itu demi memuluskan ambisinya menjadi perdana menteri.

Setelah kemenangan kubu yang memilih keluar dari Uni Eropa dalam referendum, Boris sempat diramalkan akan menjadi perdana menteri menggantikan David Cameron. Namun ternyata dia memutuskan tidak mencalonkan diri, setelah mantan sekutu politiknya Michael Gove memutuskan maju dalam pemilihan. Boris sempat ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri oleh Theresa May.

Namun jabatan itu hanya diembannya selama 2 tahun. Dia mengundurkan diri pada bulan Juli 2018 karena perbedaan pendapat dengan May mengenai kesepakatan Brexit May yang menurutnya terlalu lemah.

Kali ini setelah menunggu tiga tahun, Boris tampak telah lebih matang mempersiapkan kampanyenya. Gove yang saat ini menjabat sebagai Menteri Lingkungan, Pangan, dan Urusan Rural kembali menjadi salah satu lawan terkuatnya, selain juga ada nama Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt.

Salah satu janji kampanyenya yang paling lantang dia suarakan adalah dia akan membawa keluar Inggris dari Uni Eropa pada 31 Oktober, baik dengan kesepakatan ataupun tanpa kesepakatan Brexit.  (Tribun/dtc/kps)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved