TERBONGKAR, Begini Trik Polisi Melacak Hingga Menangkap Pelaku Penyebar Hoaks di Media Sosial

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berita hoaks saat ini banyak beredar di media sosial dan wsecara langsung dikmati para pengguna media sosial. Mulia dari media sosial facebook, whatsApp dan aplikasi lainnya. 

Tahukah kamu melacak para pemberi berita palsu, dengan mudah dilakukan pihak berwajib tidak lain dan tidak bukan adalah polisi.

Ternyata tak sulit bagi polisi untuk menangkap penyebar hoaks atau pembuat ujaran kebencian.

Dengan beberapa metode saja, polisi bisa cepat melacak dan menangkap akun penyebar hoaks maupun ujaran kebencian dan SARA meskipun menggunakan akun palsu.

Tak perlu menunggu lama, jika ada yang melaporkan maka pihak kepolisian biasanya bisa menemukan mereka dengan cepat.

Bahkan kelompok penyebar kabar hoaks seperti Saracen yang punya ilmu IT tinggi juga bisa ditelusuri dan dibekuk oleh polisi.

Tentu hal itu membuat penasaran, bagaimana pihak kepolisian bisa melacak akun palsu seseorang di Facebook lalu menangkapnya?

Baca: Dulu Hidup Susah, 5 Penyanyi Dangdut Ini Sukses Jadi Kaya Raya hingga Ada yang Punya 8 Pabrik Uang

Baca: Pencairan Gaji ke-13 PNS,TNI/POLRI Sesuai dengan Jadwal, Proses Pencairan Selama Bulan Juni

Baca: Orang Tua Xie Wei Korban Tenggelam Tiba, Sang Ibu Menangis Histeris Sampai Pingsan di Kamar Jenazah

Sebuah pertanyaan seperti itu terlontar oleh pengguna situs Selasar, yang merupakan platform digital untuk berbagi pengetahuan.

Seorang profesional digital bernama Hilman Fajrian yang juga founder Akademi.com, pernah menjawab pertanyaan tersebut pada (6/3/2017).

Menurut Hilman Fajrian, Polri bisa melacak pemilik akun palsu Facebook (FB), karena telah bekerjasama dengan FB sebagai lembaga yang harus tunduk pada ketentuan proses penegakan hukum di negara tempat ia beroperasi.

Metode pelacakannya adalah sebagai berikut.

1. Tanpa kita sadari FB selalu mencatat semua IP yang digunakan setiap akun, tak peduli asli atau palsu.

Ini juga termasuk lokasi terakhir saat GPS aktif.

2. Setiap akun palsu pasti terasosiasi (terhubung) dengan akun asli pemiliknya.

Bahkan bila digunakan di satu komputer, biasanya menggunakan on-click login yang cukup menekan foto profile.