Olly Dondokambey Akan Jadi Menteri BUMN: Nasdem-Golkar Ancam PDIP, Ini Analisanya
Konstelasi politik Sulawesi Utara berubah! Gubernur Sulut Olly Dondokambey diproyeksikan menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kini Lomban-Mantiri Berseberangan
Tak ada kawan dan lawan yang abadi dalam dunia politik. Demikian disampaikan Alfons Kimbal, pengamat politik dari Unsrat, menyimak peta politik jelang Pilkada Serentak 2020 termasuk di Kota Bitung.
PDIP-Nasdem yang mesra berjuang bersama menundukkan partai penguasa ketika itu PKPI di Pilkada Bitung 2015, diprediksi di 2020 bakal pecah kongsi.
Indikasi itu mulai terlihat ketika Max Lomban jadi kader Nasdem. Hubungan PDIP dan Nasdem jelang Pemilu 2019 sudah memanas. Bahkan dalam momen kampanye terjadi perang urat saraf. Perang ini kemungkinan masih akan berlanjut di Pilkada Bitung 2020.
PDIP diprediksi bakal mengusung Maurits Mantiri Ketua DPC PDIP Bitung saat ini menjabat Wakil Wali Kota Bitung. Nasdem hampir pasti memilih Maximilian Lomban Ketua DPW Nasdem Sulut yang juga Wali Kota Bitung.
Baca: CPNS 2019, Berikut 4 Kesalahan Input Data Online yang Membuat Para Pelamar Gugur
Mesin Partai PDIP kembali teruji di Pemilu DPRD Kota Bitung 2019
Partai berlambang banteng moncong putih itu merebut 8 kursi dewan. Jumlah itu jadi tiket untuk mengusung sendiri calon Wali Kota Bitung 2020.
Mesin partai PDIP kembali menunjukkan tajinya setelah kontestasi Pilkada 2015 yang juga dimenangi. Momentum ini jadi modal memenangi Pilkada Bitung 2020.
Kekuatan PDIP makin terkerek setelah dua figur Hengky Honandar dan Fabian Kaloh bergabung ke PDIP. Hengky dan Fabian sosok penantang Max-Maurits di Pilkada 2015.
Sementara Nasdem juga mengalami peningkatan suara signifikan di Pemilu 2019. Dari 4 kursi jadi 7 kursi, faktor Max Lomban sebagai Wali Kota terbukti ampuh. Nasdem menguasai mesin birokrasi. "Bisa diprediksi PDIP dan Nasdem bakal head to head di Bitung," kata Akademisi Unsrat ini.
Tapi Bitung cukup unik. Pengalaman Pilkada 2015 , kontestasi ini diikuti 6 pasang calon terbanyak di antara daerah lain. Partai bisa mengusung calon jika punya minimal modal 6 kursi dewan.
Pesebaran kekuatan partai juga cukup merata. Selain PDIP dan Nasdem yang bisa mengusung sendiri, PKPI bermodal 5 kursi dan Golkar 4 kursi masih punya kekuatan mengusung calon jika berhasil membangun koalisi. Demokrat 2 kursi, PAN 2 kursi, Gerinda 1 kursi dan Perindo 1 kursi di Dewan Bitung.
Selain itu masih ada peluang calon perseorangan ikut bersaing. Ada juga beberapa birokrat aktif seperti Edison Humiang, Asisten III Pemprov Sulut. Ramoy Markus Luntungan pensiunan serta politisi Cindy Wurangian dari Ketua DPD II Partai Golkar Kota Bitung. Lalu Eva Sarundajang anggota DPR RI dari PDIP.
"Saya ini kan aparatur sipil negara (ASN), kalau diperintahkan ke mana saja oleh gubernur harus siap. Pinsipnya sebagai ASN siap ditempatkan dan diperintahkan satu saja rumus tidak ada kata menolak," tegas Humiang.
Mengenai alat peraga baliho dirinya bersama istri tercinta Ny Telly Humiang Muhaling itu wajar-wajar saja, untuk enyapa masyarakat muslim yang ada di Kota Bitung.
Pengamat politik Taufik Tumbelaka menilai selain Edison, ada nama lainnya seperti Ramoy dan Fabian Kaloh mantan asisten 1 Pemkot Bitung yang terpilih menjadi anggota DPRD Sulut pada Pemilu 2019, dari PDIP Daerah Pemilihan Bitung-Minut.

Kompetisi Pilkada Semakin Menarik