Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Seorang Jendral Tewas Dieksekusi Kim Jong-un Dalam Tangki Piranha Setelah Dituduh Rencanakan Kudeta

Jenderal itu diduga tewas di dalam sebuah tangki piranha raksasa yang dibangun di dalam Ryongsong Residence Kim Minggu (9/6).

Tribun Jogja - Tribunnews.com
Presiden-kim-jong-un 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kudeta adalah sebuah tindakan pembalikan kekuasaan terhadap seseorang yang berwenang dengan cara ilegal dan sering kali bersifat brutal.

Inkonstitusional berupa "penggambilalihan kekuasaan", "penggulingan kekuasaan" sebuah pemerintahan negara dengan menyerang (strategis, taktis, politis) legitimasi pemerintahan kemudian bermaksud untuk menerima penyerahan kekuasaan dari pemerintahan yang digulingkan.

Kudeta akan sukses bila terlebih dahulu dapat melakukan konsolidasi dalam membangun adanya legitimasi sebagai persetujuan dari rakyat serta telah mendapat dukungan atau partisipasi dari pihak non-militer dan militer (tentara).

Baru-baru ini Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dilaporkan mengeksekusi seorang jenderal yang dituduh merencanakan kudeta dengan melemparkannya ke dalam tangki berisi ikan piranha.

Jenderal yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan sebagai korban terbaru dari sang diktator, yang telah mengeksekusi banyak ajudan, termasuk utusannya ke AS pada Mei.

Jenderal itu diduga tewas di dalam sebuah tangki piranha raksasa yang dibangun di dalam Ryongsong Residence Kim, di Pyongyang, setelah dituduh merencanakan kudeta, lapor Daily Star, Minggu (9/6).

Baca: Maia Ungkap Penyesalan Ceraikan Dhani Usai El Rumi Temukan Ini, Bahkan IG Dhani Upload Video Maia

Follow Facebook:

Dikatakan bahwa jendral itu disayat pada lengan dan tubuhnya dengan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki yang dipenuhi dengan ratusan piranha yang diimpor dari Brasil.

Namun tidak jelas apakah sang jenderal dibunuh oleh ikan piranha atau karena luka-luka sebelumnya.

Ikan piranha memiliki gigi setajam silet yang dapat merobek daging dari mayat dalam hitungan menit.

The Daily Star mengklaim pemimpin Korea Utara itu mungkin terinspirasi oleh film James Bond 1965 "You Only Live Twice" yang melakukan metode eksekusi yang mengerikan.

Dalam film itu, penjahat Blofeld memiliki kolam penuh dengan piranha, yang ia gunakan untuk mengeksekusi asisten Helga Brandt.

Satu pasukan intelijen Inggris mengatakan kepada Daily Star, "Penggunaan piranha adalah cara klasik Kim."

"Dia menggunakan semua ketakutan dan teror sebagai alat politik."

"Dia ingin semua orang tahu, termasuk para ajudannya yang paling tepercaya, bahwa mereka berisiko menderita kematian yang sangat tidak menyenangkan jika dia mencurigai adanya pengkhianatan."

"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya."

Metode eksekusi lain yang diadopsi oleh Kim selain piranha adalah peledakan dahsyat dengan senjata anti-tank bagi para pengkhianatnya.

Sejak menggantikan ayahnya, Kim Jong-il, sebagai diktator Korea Utara, Kim diperkirakan telah membunuh 16 ajudan senior.

Pada bulan Maret, ia mengeksekusi utusannya ke AS Kim Hyok Chol karena "mengkhianati pemimpin tertinggi".

Chol dikatakan telah ditembak oleh regu tembak di Bandara Mirim karena "memenangkan AS", selama negosiasi nuklir dengan Trump.

Dia juga telah mengeksekusi kepala tentaranya, CEO Bank Sentral Korea Utara dan duta besar di Kuba dan Malaysia.

Ikan piranha dan Kim Jong Un
Ikan piranha dan Kim Jong Un

Baca: Cek Jadwal Imsakiyah Puasa Syawal: Tata Cara, Niat, Keutamaan dan Ketentuan, Selasa (11/6/2019)

Baca: BREAKING NEWS: Gempa Berkekuatan 5.8 Magnitudo Guncang Daerah Rawan Tsunami Ini!

Kudeta di Venezuela

Sebuah kendaraan lapis baja milik pasukan Venezuela dilaporkan menabrak sejumlah peserta aksi unjuk rasa di tengah krisis yang meningkat di negara Amerika Latin itu.

Diwartakan Daily Mirror Selasa (30/4/2019), salah satu dari mobil lapis baja itu menembakkan meriam air ke arah pendemo di Caracas yang melemparkan batu.

Pada salah satu momen, rekaman yang beredar memperlihatkan sebuah kendaraan itu mulai meningkatkan kecepatan dan tiba-tiba berhenti menabrak beberapa pendemo.

Sementara ada kendaraan lapis baja lain yang tancap gas ke arah peserta aksi demonstrasi dari tempat berbeda. Dilaporkan ada sedikitnya 40 orang pendemo terluka.

Pada Selasa pagi waktu setempat, pemimpin oposisi Juan Guaido menyerukan kepada rakyat untuk melakukan aksi protes guna menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

Dalam sebuah video di Twitter, Guaido mengklaim mendapat dukungan dari militer. Kedua faksi terlibat baku tembak di pangkalan udara dekat Caracas.

Ketegangan itu merupakan puncak dari krisis ekonomi terburuk yang diderita Venezuela sejak 2014. Bahkan dilaporkan merupakan yang terburuk di dunia.

Semuanya berawal ketika mendiang Presiden Hugo Chavez mendeklarasikan "perang ekonomi" karena kelangkaan makanan yang terjadi di negara kaya minyak itu.

Sejak saat itu rakyat Venezuela mulai mengalami kelangkaan makanan dan obat-obatan secara akut. Pada Maret lalu, PBB memprediksi 94 persen warga Venezuela hidup dalam kemiskinan.

Guaido kemudian meminta kepada para pendukungnya untuk melaksanakan fase terakhir apa yang dia sebut sebagai Operacion Libertad dalam video yang direkam di Pangkalan La Carlota Caracas.

Berdasarkan keterangan saksi mata, tentara yang memutuskan setia kepada Guaido kemudian membentuk perimeter sebelum loyalis Maduro tiba dengan terjadi baku tembak disertai tembakan gas air mata.

Kementerian Pertahanan Venezuela menyatakan bahwa militer tetap setia kepada Maduro dengan mengumumkan upaya kudeta yang dilakukan oposisi mengalami kekalahan.

Menteri Luar Negeri Jorge Arreaza membantah militer berencana melakukan kudeta dengan menuduh Guaido memberontak atas arahan Amerika Serikat ( AS).

"Ini bukanlah kudeta dari militer. Melainkan berasal dari Washington, Pentagon, Kementerian Luar Negeri AS, dan Penasihat Keamanan AS John Bolton," tegas Arreaza.

"Mereka lah yang memimpin kudeta dan memerintahkan pria ini (Guaido) untuk mengeksekusinya," tegas Arreaza yang melanjutkan, Maduro masih didukung rakyatnya.

Baca: Bau Mulut Bikin Tidak Percaya Diri? Tenang, Ada Bahan Alami Ini

Baca: Sosok Sofyan Jacob yang jadi Tersangka Dugaan Makar, Pernah Jadi Atasan Tito Karnavian

Baca: 4 Zodiak Ini Dikenal Tak Suka dengan Perubahan, Apakah Termasuk Zodiakmu?

Follow Facebook:

Follow Instagram:

Subcribe Tribun Manado Tv:

Sumber: Suar.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved