Sejarah Indonesia
Soeharto Ramalkan Nasib Indonesia pada Abad ke-21, Sosok Ini Benarkan Ramalan Sang Petahana 32 Tahun
Soeharto pun meramalkan pada abad ke-21 pembangunan bangsa Indonesia terletak di tangan rakyat dan peranan utama dalam kehidupan.
Penulis: Reporter Online | Editor: Frandi Piring
Lalu, ia dipinjami oleh buliknya sarung kesayangannya.
Namun ternyata, sarung itu tidak sengaja nyangkut di jari-jari sepeda yang sedang ia tunggangi.
Dan, peristiwa tadi mengakhiri kariernya sebagai juru tulis bank desa.
Menganggur, Soeharto mencoba peruntungan ke Solo.
Sebab, seorang teman menginformasi bahwa Angkatan Laut Belanda sedang mencari juru masak.
Tapi, ternyata begitu sampai di Solo lowongan yang dimaksud tidak ada.
Dengan kecewa, Soeharto kembali ke Wuryantoro.
Dia bekerja serabutan (dari ikut membangun langgar sampai membersihkan selokan air), supaya bisa menyambung hidup.
Tak lama Soeharto mendengar informasi lowongan kerja lagi.
Kali ini lowongan bergabung dengan Angkatan Perang Belanda (KNIL).
Tanggal 1 Juni 1940 Soeharto mantap mendaftar sebagai prajurit.
Soeharto mendapat pelatihan kemiliteran yang super keras.
Tiap hari dari Subuh sampai larut malam, dia tidak henti-hentinya digembleng fisik dan mental.
Toh, Soeharto tidak merasa tertekan.
Kehidupan masa kecilnya yang serba tidak pasti justru membuatnya kepincut dengan disiplin keras dan keteraturan yang diajarkan di sana.