Sejarah
Alasan Soeharto Makamkan Soekarno di Blitar, Megawati Ungkap Keluarga Sebenarnya Menolak
Presiden saat itu, Soeharto, memakamkan jenazah Soekarno di Blitar, Jawa Timur. Era kepemimpinan Soekarno mengalami senjakala pada dekade 60-an.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Soekarno yang memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia bersama Hatta.
Sehingga Soekarno diberi gelar Pahlawan Proklamator.
Soekarno juga dikenal sebagai Presiden pertama Indonesia.
Era kepemimpinan Soekarno mengalami senjakala pada dekade 60-an.
Selang beberapa tahun kemudian, Soekarno pun wafat.
Presiden saat itu, Soeharto, memakamkan jenazah Soekarno di Blitar, Jawa Timur.
Baca: 4 Artis Berwajah Indonesia Ini Ternyata Berdarah Blasteran Lho!
Baca: 6 Artis Indonesia Blasteran yang Jadi Mualaf, Tiga Orang Ternyata Miliki Darah Manado
Baca: 4 Artis Indonesia ini Ganti Nama Setelah Pindah Agama
Baca: Terciduk saat Berselingkuh, Pria (45) Dihabisi Anak Sendiri, 3 Tikaman Akhiri Hidup Sang Ayah
Baca: Kisah Soeharto Ditinggal Orang-orang Kepercayaannya, Hanya Satu Menteri Paling Setia Bertahan
Baca: Viral Video, Warga Dapat Uang Hasil Gali Tanah, Diduga Milik korban Bencana Palu, Jumlahnya Segini
Terkait hal ini, seorang aktor yang pernah memerankan sosok Soeharto di film "Pengkhianatan G30S/PKI", Amoroso Katamsi, pernah angkat bicara.
Hal itu sebagaimana yang tertulis dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories".
Amoroso mengatakan, dia pernah menanyakan hal itu kepada Soeharto.
Menurut Amoroso, terdapat sejumlah hal yang disampaikan Soeharto terkait alasan memakamkan Soekarno di Blitar.
Satu di antaranya karena di sana, jenazah Soekarno bisa dimakamkan dekat dengan sang ibu.
"Ketika Bung Karno meninggal mau dimakamkan di mana, karena ketika itu terdapat berbagai masukan dari keluarga beliau. Tetapi saya ingat bahwa Bung Karno adalah orang yang sangat menghargai ibunya. Jadi saya putuskan beliau dimakamkan dengan ibunya di Blitar," kata Amoroso, menirukan Soeharto.
Selain itu, hal tersebut juga sebagai bentuk penghormatan Soeharto kepada Soekarno.
Sebab, Amoroso pernah menanyakan sesuatu kepada Soeharto terkait perannya dalam film "Trikora".
"Ketika itu Bapak kan ngendhiko (mengatakan), saat Bung Karno bertanya kepada Bapak, aku iki arep mbok apakke (saya ini mau kamu apakan)?," ujar Amoroso, yang kembali menirukan ucapan Soeharto.