Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bentrok di Buton: Anah Panah Balas Teguran Konvoi Takbiran

Dua warga tewas, delapan orang lainnya mengalami luka-luka, dan 87 unit rumah terbakar akibat bentrokan antarwarga

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE
Sekitar 56 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. Belum diketahui penyebab pasti pemicu pertikaianyang melibatkan antar kelompok pemuda desa gunung jaya dengan pemuda desa sampuabalo. 

Status siaga 1 didukung dengan penambahan personel yang dikirimkan kembali Jumat. Sebanyak 47 personel gabungan Polda dan Brimob sudah dikirim.

Harry berharap masyarakat, khususnya warga di Desa Gunung Jaya dan Desa Sampoabalo, jangan terpancing. "Mudah-mudahan bisa menahan diri, jangan terus terpancing, agar aktivitas bisa kembali berjalan seperti biasa."

Kapal Perang Angkut Prajurit TNI

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengatakan sebanyak 100 personel Yonif 700 Raider Kodam VII/Wirabuana dikerahkan untuk mengamankan situasi pascabentrok di Buton. Ratusan prajurit TNI dari Makassar, Sulawesi Selatan.

"Diberangkatkan dari Pelabuhan Nusantara, Makassar, kemarin menggunakan KRI dan jadwalnya akan tiba hari ini. Mereka akan tiba bersama Pangdam untuk mengamankan dua desa yang sedang bertikai," kata Ali, Jumat (7/6).

Ali segera mengadakan pertemuan dengan tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk mendinginkan situasi. Ali berharap kerusuhan di Buton itu segera berakhir. "Kita akan kumpul semua sama-sama untuk mencarikan solusi agar cepat selesai," ujarnya.

Dinas Kesehatan Buton terus memberikan pelayanan kepada korban bentrokan di Desa Sampuabalo. Bentrokan awalnya terjadi Selasa (4/6) malam saat knalpot sepeda motor menimbulkan suara bising, pada malam takbiran. Lalu pertikaian meletup Rabu siang, setelah penduduk terkena panah.

Bentrokan berlanjut Kamis (6/6) ketika warga Desa Gunung Jaya berusaha mendekati dan memasuki Desa Sampuabalo melalui jalan setapak kebun warga. Di perjalanan, warga Desa Gunung Jaya bertemu dengan warga Desa Sampuabalo yang berjaga, bentrokan kedua warga pun tak terelakkan.

Personel TNI-Polri yang berada di lokasi kejadian kemudian memisahkan bentrokan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, situasi antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo sudah kembali kondusif. Aparat keamanan TNI-Polri melakukan penjagaan di perbatasan kedua desa tersebut.

Terpisah, Bupati Buton La Bakry mengatakan sekitar 700 warga yang diungsikan. Mereka diungsikan ke Desa Laburunci, Kelurahan Kombeli, Desa Lapodi, dan beberapa desa tetangga.  "Ada 87 rumah terbakar dan sekitar 700 warga saat ini diungsikan di Desa Laburunci," ujar La Bakry.

La Bakry mengimbau warga tetap menahan diri, apalagi suasana masih dalam suasana Lebaran. "Semuanya harus menahan diri, jangan mudah terprovokasi, kita harus bisa menjaga daerah kita," katanya. (kompas.com/ant)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved