Ramadan 2019
Lailatul Qadar, Ilham dan Spiritualitas
Lailatul qadar terdiri dari dua kalimah yakni lailah dan al qadr Secara bahasa, lailah artinya adalah hitam pekat.
Mereka juga meiliki kemampuan kontemplasi tinggi yaitu mampu mendapatkan inspirasi dari berbagai macam hal, kempuan menyampaikan nilai akan sesuatu dan makna kepada orang lain, atau memberikan inspirasi.
Mampu memberikan kreatifitas dalam berbagai hal, dan mampu berinovasi dari hal apapun.
Mereka juga berfikir yang secara menyeluruh, menyambungkan semua hal yang berbeda. Sistematis dan tidak mengkotak kotakan sesuatu.
Mereka juga mampu menerima perbedaan dan mau menerima masukan dari berbagai pihak.
Dia selalu berfikir bahwa segalanya yang ada di alam ini adalah satu kesatuan system yang besar, dimana setiap elemen yang ada saling terikat. Mereka dengan spiritualitas tinggi adalah mereka yang bias melepaskan embel embel duniawi.
Bisa menerima kehilangan barang, kehilangan orang yang di cintai, kehilangan pekerjaan dan sebagainya dengan sebisa mungkin dapat mengambil pelajaran dan hikmah yang positive dari apa yang sudah terjadi.
Awalnya mungkin kita akan merasa sakit hati karena kehilanga sesuatu, namun dari situ kita bisa belajar pasrah dan menerima kejadian yang telah kita alami.
Mereka dengan spiritualitas tinggi juga terkadang harus menentang arus dan tradisi yang sudah berjalan.
Para nabi juga pada umumnya adalah mereka yang melawan arus, membongkar kebiasaan lama dan mengganti ke hal yang positive. Mereka yang spiritualitas tinggi akan berani menghadang arus status quo, korupsi dan jual beli jabatan.
Masih banyak lagi ciri-ciri mereka yang memiliki spiritualitas yang tinggi yang diharapkan dapat diperoleh melalui pengalaman malam Lailatul Qadar dan metode-metode lainnya.
Mereka inilah orang-orang yang diharapkan dapat menjadi pemimpin di masyarakat dan negara ini.