Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berkah Hari Raya

Sabul Paputungan Bisa Pergi Umroh Berkat Jual Kue,Saat Natal dan Lebaran Untungnya Banyak

Keuntungan hasil penjualan kue kering bisa membawa Sabul Paputungan (60) pergi umroh ke Mekkah.

Penulis: | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Vendi Lera
Sabul Paputungan (60) tahun, bisa pergi umroh berkat keuntungan menjual kue. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kue adalah 'kudapan' wajib di saat Lebaran. Sudah menjadi semacam tradisi, setiap hari raya besar keagamaan pasti ada kue di setiap rumah. 

Kue-kue ini disajikan kepada para tamu yang datang bersilaturahmi. Umumnya kue kering.

Sebelum lebaran tiba, beberapa warga memilih untuk memesan langsung ke pembuat atau penjual kue. Meski banyak juga yang memilih membuat kue sendiri.

Adalah Sabul Paputungan (60), warga Bolaang Mongondow Timur, satu diantara banyaknya penjual kue. 

Sebagai penjual kue, Sabul banyak meraup keuntungan di saat-saat hari besar keagamaan. 

Keuntungan hasil penjualan kue kering bahkan bisa membawanya pergi umroh ke Mekkah.

Ia mengaku pekerjaan membuat kue kering sudah dilakoninya selama kurang lebih 30 tahun.

Berbagai suka dan duka pun sudah sering ia hadapi, terlebih saat merintis usaha ini di awal.

Meski begitu, semangat Sabul tak kendur. Ia kian mantap meniti usaha jual kue manakala terbersit keinginan untuk umroh. 

Ia menuturkan, hasil keuntungan jual kue paling tinggi saat lebaran dan perayaan Natal. Keuntunganya bisa berlipat-lipat dibandingkan hari-hari biasa.

Di momen hari raya itu, banyak pembeli yang memesan kuenya.

Baca: Ingin Nikahi Kakak Ipar, Suami Bunuh Istri di Dekat Anak, Sebelum Tewas Korban Ucap Aku Mencintaimu

Baca: Inilah Para Tokoh Berdarah Manado Calon Menteri Kabinet Jokowi Jilid II: Pengusaha, Sosok No 1 Sulut

Baca: DAFTAR Calon Menteri Kabinet Jokowi: Ada Gubernur Olly, Sandiaga Uno Bersaing dengan Tuama Manado

"Saya kumpulkan uang umroh, bertahun-tahun dari hasil jual kue. Diperkirakan Rp40 juta biaya disiapkan," ujar Sabul, Selasa (28/5/2019).

Sabul mengungkap, saat ini dirinya masih ingin pergi umroh lagi untuk kedua kalinya. 

"Keinginan untuk umroh dua kali sangat besar. Karena sekarang lebih memilih mendekatkan diri pada Tuhan," akunya.

Selain dikumpulkan untuk tujuan ibadah umroh, hasil penjualan kue juga akan dipakai Sabul untuk keperluan lain, seperti bangun rumah dan membeli perlengkapan rumah tangga.

"Di bulan ramadan, perhari membuat kue pesanan dari pelanggan dua sampai tiga kilogram," terang Sabul.

Per toples kue, Sabul mematok harga dari Rp150 sampai Rp300 ribu rupiah. 

Baca: Tersebar Video CCTV Aksi 22 Mei, Diduga Pembagian Amplop Perusuh, Ambulans Gerindra Tampak di Lokasi

Pada umumnya, konsumen kue milik Sabul berasal dari Bolaang Mongondow Timur dan Kotamobagu. Meski begitu, ada bebrapa juga yang pesan dari Jakarta.

"Saat ini total pesanan mencapai 500 toples. Keuntungan kotor selama satu bulan dari pesanan kue Rp20 juta," ungkapnya.

Sabul tak sendiri dalam bekerja, ia dibantu dua orang pekerja dengan upah dibayar per satu kali orderan.

"Orderan kue ini turun, dibandingkan tahun lalu bisa mencapai 800 toples dengan hasil kotor Rp30 juta rupiah," pungkasnya. (tribunmanado.co.id/Vendi Lera)

Baca: Video YouTuber Lakukan Adegan Tak Senonoh dengan Siswi SMP hingga Timbul Meme Pemersatu Bangsa

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved