Pembakaran Polsek: Penggerak Rusuh Simpan 38 Molotov
Penyidikan kasus pembakaran Polsek Tambelang, Sampang, Madura, mendapati sejumlah fakta mengenjutkan.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Selain itu ada motif lain terkait aksi itu. Para tersangka mengaku nekat melakukan aksi anarkis itu lantaran merasa kecewa dihalangi oleh kepolisian ketika hendak berangkat mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta
"Ada kekecewaan dari masyarakat Madura yang ingin berangkat ke Jakarta," kata Kapolda. Diungkapkan, pada Selasa (21/5) lalu ada puluhan masyarakat Madura yang hendak berangkat menuju Jakarta melalui jalur darat.
Saat tiba di Jembatan Suramadu, ternyata mereka kena razia aparat Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya. "Tapi Alhamdulillah TNI-Polri yang ada di Suramadu berhasil mengembalikan mereka ke rumahnya. Jadi mereka kecewa karena tidak jadi berangkat," lanjutnya.
Menurutnya, para tersangka akan dikenai pasal berlapis, mulai dari perusakan bangunan, tindakan kekerasan terhadap barang milik orang lain, dan penjarahan. Menurutnya, sejumlah barang inventaris Polsek Tambelang, lenyap.
"Ada barang-barang yang hilang, yaitu alat komunikasi. Sejumlah HT nggak ada, HP dan laptop juga nggak ada. Kami akan kembangkan ke penjarahan," katanya. (tribunjatim/luh)