Disebut-sebut Calon Kuat Menteri BUMN: Ini Komentar Olly Dondokambey
Presiden terpilih Joko Widodo telah mengumumkan kriteria calon menteri. Bursa kabinet kian ramai diperbincangkan.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
"Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi. Bang Sandi berulang kali menyebutkan bahwa ia tidak akan tertarik dengan tawaran-tawaran jabatan," kata Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (23/5/2019).
Jokowi dan Bahlil Lahadalia
Presiden Jokowi mengaku kagum terhadap sosok Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia.
Kekagumannya tersebut, membuat Jokowi ingin mengangkat Bahlil Lahadalia menjadi menterinya pada kabinet periode selanjutnya bersama Cawapres Maruf Amin.
"Saya lihat-lihat adinda Bahlil cocok jadi menteri, saya lihat dari atas sampai bawah cocok jadi menteri," ucap Jokowi saat memberikan sambutan buka puasa bersama dengan HIPMI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Jokowi pun meminta para pengurus dan anggota HIPMI yang hadir tidak kaget jika nantinya Bahlil Lahadalia menjadi menteri.
"Pinter membawa suasana, jadi kalau nanti beliau terpilih ya enggak usah kaget. Kan pas kan? Siapa yang setuju?," ucap Jokowi yang disambut kata setuju dari para anggota HIPMI.
Saat kampanye Pilpres 2019, Bahlil Lahadalia menjadi salah satu pendukung pasangan nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin dan dirinya merupakan Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional.
Dimintai tanggapannya, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia memang pantas menjadi menteri.
"Kewenangan untuk memutuskan menteri ada di Presiden, dan untuk itu beliau akan mencermati. Dan pengalaman lima tahun ini, Pak Jokowi tahu mana sosok yang pantas jadi menteri itu," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (26/5/2019).
Hasto memastikan, orang yang akan dipilih oleh Jokowi adalah sosok yang memiliki kemampuan di bidangnya.
Selain itu, sosok itu juga mampu membawa perubahan di kementerian yang dipimpinnya kelak.
"Bukan hanya sekadar aspek usianya muda, seorang menteri itu pemimpin. Maka dia harus memahami kepentingan yang dipimpinnya, punya leadership, punya kemampuan transformatif untuk membawa perubahan," ucap Hasto. (tribun/ryo)