Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kanker Nasofaring

Ikan Asin Bisa Picu Kanker Nasofaring, Penyakit yang Diderita Ustad Arifin Ilham, Ini Penjelasannya

Beliau diberitakan meninggal dunia pada Kamis (23/5/2019), setelah berjuang melawan penyakitnya.

Editor: Rizali Posumah
Capture/Instagram/yusufmansurnew
Ustaz Arifin Ilham saat menuju pesawat jet pribadi untuk berobat ke Malaysia, Kamis (10/1/2019) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa waktu ini berita duka cita datang dari Ustaz Arifin Ilham.

Beliau diberitakan meninggal dunia pada Kamis (23/5/2019), setelah berjuang melawan penyakitnya. 

Meski tidak disebutkan, diduga kanker nasofaring lah yang jadi penyebab utamanya.

Kanker ini rupanya bisa dipicu dari mengonsumsi ikan asin.

Berikut penjelasan selengkapnya.

Ustaz Arifin Dilarang Bersuara dan Bersalaman

Dalam wasiat kematian yang ia tulis, Ustaz Arifin sempat menyebutkan bahwa dirinya dilarang untuk banyak bersuara dan salaman.

Seperti yang kita ketahui, Ustaz Arifin sempat dinyatakan sembuh dari kanker getah bening dan kanker nasofaring stadium 4A.

Kanker nasofaring sendiri merupakan jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit tenggorokan.

Pada penderita kanker nasofaring stadium 4, kanker telah menyebar hingga jaringan atau organ tubuh lainnya yang bisa jadi berjauhan dengan letak nasofaring yang berada di rongga dekat langit-langit tenggorokan.

Hal inilah yang membuat Ustaz Arifin Ilham dilarang oleh dokter untuk banyak bersuara, karena dapat memperparah kondisi nasofaring.

Melansir dari American Cancer Society, sepertinya penderita kanker yang tengah menjalani serangkaian pengobatan seperti kemoterapi tidak diperbolehkan salaman.

Hal ini dikarenakan kemoterapi yang dijalani Ustaz Arifin berdampak pada sistem sarafnya, seperti kesemutan, mati rasa pada tangan dan kaki, otot terasa sakit/lemas, kehilangan keseimbangan, tremor (tangan bergetar).

Bahkan tak jarang pasien yang tengah atau sudah menjalani kemoterapi akan merasa kehilangan konsentrasi, kebingungan, leher terasa pegal, sakit kepala, dan gangguan pendengeran.

Selain itu, berjabat tangan atau salaman bahkan berdekatan dengan pasien dapat mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, jika imunitasnya sedang tidak baik.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved