Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Aksi 22 Mei

Tembakan Gas Air Mata Bubarkan Massa Lebih Dari 15 Menit

Polisi membubarkan massa yang menggelar unjuk rasa di Depan Kantor Bawaslu Pusat. Letupan gas air mata masih terus terjadi di Jalan Wahid Hasyim,

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas Kepolisian terlibat bersitegang dengan massa saat aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Mereka merusak pagar kawat berduri yang melintang.

Aparat kepolisian langsung bertindak.

Kendaraan Taktis (Rantis) Water Cannon DWC6500 langsung mengarahkan moncongnya ke hadapan demonstran.

Mobil pengurai massa juga disiapkan.

Tiga orang aparat kepolisian mengeluarkan satu kotak berisi amunisi peluru gas air mata.

Mereka mengisi selongsong-selongsong senjata gas air mata dengan amunisi tersebut.

Sedikit mengecoh, tiba-tiba puluhan polisi naik ke atas jembatan penyeberangan orang (JPO) langsung menyerbu para provokator tersebut.

Polisi langsung terjun bergerak menangkapi mereka yang menjadi biang provokator.

Situasi ketika itu terasa sangat mencekam.

Semua massa kucar-kacir saat dikejar aparat kepolisian dari satuan Sabhara dan Brimob dengan tameng dan bambu.

Mereka lari ke arah Jalan KH Wahid Hasyim menuju Tanah Abang dan ada juga yang menuju Jalan Kebon Sirih. Polisi menangkap sejumlah massa yang menjadi biang provokator.

Beberapa dari massa provokator sempat melawan. Namun kalah karena begitu banyak polisi yang dikerahkan.

"Tahan! Jangan dipukul," ujar seorang polisi.

Setidaknya, sekitar 9 sampai 10 orang diamankan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan awalnya aparat kepolisian sudah mencoba untuk bernegosiasi agar massa jangan memancing kericuhan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved