VIRAL SOSMED
13 Perkelahian Pelajar yang Menggemparkan, dari Rebutan Pacar hingga Terbaru Siswa Siswi Baku Hantam
Data yang dirangkum Tribunmanado.co.id sejak 2014 hingga terbaru 2019, kasus yang melibatkan antar sesama pelajar itu terus terjadi disetiap tahunnya.
Penulis: Reporter Online | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Seperti sudah terjadwal.
Kasus perkelahian pelajar kembali terjadi.
Meski tak rutin tanggal perkelahiannya, namun hampir setiap tahun kasus baku hantam yang melibatkan para pelajar ini terus terjadi.
Bahkan hampir setiap bulan, selalu saja ada kasus perkelahian pelajar yang ramai di bahas di media sosial dan media massa tentunya.
Data yang dirangkum Tribunmanado.co.id sejak 2014 hingga terbaru 2019, kasus yang melibatkan antar sesama pelajar itu terus terjadi disetiap tahunnya.
Berikut rangkuman 13 berita perkelahian pelajar yang paling heboh.
Baca: VIRAL VIDEO Perkelahian Pelajar, Siswi dan Siswa Baku Hantam, Rok Terangkat hingga Teriak Nama Levi
Baca: VIRAL Wanita Nama Angel Diduga Jual Diri Rp 1 Juta, Pemesan Curhat di Facebook: Sekalian Buka Baju
1. Gara-gara Rebutan Pacar, Siswi SMP N 3 dan SMP N 5 Manado Baku Hantam
Akibatnya, pihak sekolah harus memberhentikan lima siswinya yang terlibat perkelahian dengan sesama siswi di sekolah yang berada di Manado Utara itu.
Perkelahian itu sempat terekam dalam video yang tersebar dan viral di media sosial pada Rabu 13 September 2017.
Sebelumnya sempat beredar video kekerasan di media sosial berisi perkelahian antara dua orang siswi SMP dari dua sekolah berbeda di Manado.
Dalam video tersebut terlihat salah seorang siswi yang masih berseragam sekolah saling berhadap-hadapan dengan siswi lainnya.
Keduanya terlihat adu mulut.
Sementara teman-teman keduanya berusaha memanas-manasi keduanya untuk segera berkelahi.
Tiba-tiba datang salah seorang siswi lainnya dan langsung mendorong temannya ke arah lawannya sehingga perkelahianpun tidak terelakkan.
Kejadian itu disaksikan oleh teman-teman keduanya yang menonton aksi perkelahian itu sembari memotret dan memvideokan peristiwa tersebut.
Video itu kemudian di unggah ke media sosial pada Rabu, 13 September 2017.
Kedua siswi yang berkelahi itu tercatat sebagai siswi SMP Negeri 5 dan SMP Negeri 3 Manado.
"Peristiwa yang terjadi ini memang satu peristiwa yang kita semua pasti tidak inginkan terjadi, tapi kenyataannya sudah terjadi, dengan demikian maka kami dari pihak sekolah tentu berbagai langkah yang kami ambil setelah peristiwa itu terjadi, terutama kami berupaya mendata anak-anak tersebut yang terlibat didalamnya," kata Hans Labuha, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMP Negeri 5 Manado, Jumat (15/9/2017).
Dari hasil investigasi yang dilakukan, ada 25 orang yang datang di lokasi perkelahian, baik yang hanya sebagai penonton maupun yang terlibat langsung.
2. Berkelahi di Sekolah, 10 Siswa SMP Modoinding Diamankan Polisi
Polsek Modoinding mengamankan 10 siswa S ekolah Menengah Pertama (SMP) yang terlibat aksi perkelahian pada Rabu siang (15/03/2018).
Kapolsek Modoinding Iptu Suradiman saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa pihaknya langsung mendatangi TKP saat menerima informasi dari para guru.
TKP nya di SMP Negeri 2 Modoinding, dimana sebanyak sepuluh siswa terlibat dalam aksi perkelahian yang disebabkan oleh selisih paham,” ungkap Kapolsek.
Para siswa ini pun segera dibawa di kantor Polsek Modoinding untuk diamankan dan dilakukan pembinaan mental.
Baca: Berkelahi di Sekolah, 10 Siswa SMP Modoinding Diamankan Polisi
“Kami juga mengundang seluruh orang tua para siswa yang berkelahi ini untuk dilakukan pembinaan dan diberikan arahan dari pihak kepolisian,” tambah Kapolsek.
Usai menjalani proses pembinaan, seluruh siswa dan orang tuanya dipersilahkan untuk pulang ke rumah masing-masing setelah menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
3. Viral di Medsos, Siswi SMKN 2 Manado dan Siswi SMKN 6 Manado Baku Hajar
Perkelahian dua siswi Kelas 11 SMKN 2 Manado dan SMKN 6 Manado yang sempat viral di media sosial Facebook, akhirnya berujung damai. Setelah keduanya, membuat surat perjanjian damai yang dimediasi kedua kepala sekolah, Kamis (12/4/2018).
Kepala SMKN 2 Manado, Robyn Koloawai MPd mengatakan, dia baru mengetahui video tersebut Kamis (12/4/2018) pagi.
“Awal mula perkelahian hanya karena mulut ke mulut antar teman. AP dari SMKN 6 Manado dan RM (SMKN 2 Manado) naik pitam dan adu jotos di lorong Gunung Kelurahan Bumi Nyiur,” ungkap kepsek.
Kata Robyn, saudara dari RM, yakni S dan juga adalah teman AP membuat keduanya sampai bertengkar dan didukung teman-teman yang lain.
“Memang video perkelahian jadi viral setelah diunggah AP pertama kali di facebook,” ungkapnya.
Lanjut Koloway, pada Kamis (12/04/2018) keduanya sudah diperdamaikan pihak sekolah dengan menuliskan surat peryataan yang ditandatangani keduanya.
4. Tiga Siswi SMKN 3 Manado Dianiaya 'Geng Sekolah'
Kasus geng dalam lingkungan sekolah kembali terungkap setelah tiga siswi SMK Negeri 3 Manado, Anrose Pangkey, Jein Rarobong dan Mega Rampala, menjadi korban penganiayaan oleh sesama teman siswi lainnya, Senin (24/02/2014) kemarin.
Akibat penganiayaan ini, seorang korban, Mega harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Lembean Minut.
Kasus ini terungkap ketika salah satu orangtua korban Mega, Sonya melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolresta Manado, Selasa (25/2/2014) sekitar pukul 09.00 Wita. Ia mengatakan akibat penganiayaan tersebut anaknya, Mega harus menjalani perawatan di Rumah Sakit.
"Saya kecewa anak saya sudah berdarah, kita datang kesini sebagai korban. Apalagi kejadian ini sudah berulang kali terjadi. Pihak sekolah malah membiarkan para pelaku ketika kami kemarin melakukan komplain," kata Sonya ketika berada di SMK Negeri 3 Manado.
Mega mengalami luka di bagian telinga dan kepalanya lebam, sementara Jein mengalami lebam di pipi bagian kiri sementara Annrose mengalami lebam di lengan kanan.
Menurut seorang korban, Annrose, mengatakan, kejadian tersebut terjadi di lantai II ruang tata boga.
"Mereka banyak sekali ada satu geng, ada yang lempar pakai kursi ini sudah luka lebam di kita pe tangan. Kita cuman menegur pa dorang karena standar rok seperti model SD. Itu kan nyanda boleh, mereka ba lewat kita bilang itu, nyanda pantas ada pake," ujar Annrose.
Menurut Annrose rupanya teguran tersebut tidak diterima dengan baik anak geng tersebut. Penganiayaan pun akhirnya terjadi, di dalam ruang tata boga tersebut. Ia menambahkan pelaku pemukulan satu geng tersebut adalah anak kelas II. Pelaku pemukulan tersebut, NG, TJK, PK, MP, VR dan CR.
Sementara itu, petugas SPKT Polresta Manado mendatangi SMK Negeri 3 Manado untuk meneruskan laporan tersebut. Dua pelaku kemudian dibawa ke Mapolresta Manado untuk diperiksa lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Manado, James Senewe, saat ditemui di ruangannya, membantah adanya geng siswa di dalam sekolahnya. Ia mengatakan, akan melihat kasus ini lebih lanjut.
"Tidak ada sistem geng, kalau ada pelanggaran kita akan lihat. Bagi saya tidak ada geng, kalau anak itu melakukan dua kali pemukulan kita langsung tertibkan panggil orangtua dan dikembalikan," tutur James.
5. Siswa Nyaris Tawuran di Kotamobagu, Satpam SMKN 1 Ini Lihat Batu-batu Melayang
Sudah tiga kali sejumlah siswa dari SMK Cokroaminoto dan SMKN 1 Kotamobagu saling jaga dan saling memanas manasi satu dengan yang lain.
Sejak Jumat pekan lalu, Senin, dan Kamis pekan ini Jalan Zakaria Imban Kelurahan Molinow menjadi saksi kejadian tersebut.
Hingga Jumat (30/11/2018) situasi di Jalan Zakaria Imban terpantau seperti biasa. Aktivitas masyarakat pengendara pengguna jalan berjalan dengan baik.
Begitu juga aktivitas belajNamun penjagaan ketat dari kepolisian juga terlihat di pagi hari dan waktu pulang sekolah.
Denis Paluda satpam SMKN 1 Kotamobagu juga tampak berjaga-jaga di depan sekolah.
Pria 23 tahun asal Desa Poyowa Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan ini selalu melihat aksi saling jaga dua kelompok siswa.
"Iya sudah tiga kali sejak Jumat pekan lalu, Senin, dan Kamis terjadi dua kelompok siswa saling memanas manasi," ujar dia.
Denis mengatakan pada Jumat pekan lalu ada sekelompok siswa datang, dan saling jaga di Jalan Zakaria Imban. Sempat terjadi saling kejar lalu bubar karena ada polisi.
"Sekitar satu jam setengah dua kelompok siswa saling jaga di Jalan Zakaria Imban," ujar dia.
Hal serupa terjadi lagi tiga hari kemudian yakni pada Senin. Waktu itu Denis mengaku ikut mengamankan aksi dua kelompok siswa.
"Waktu itu sudah jam pulang sekolah, saya kebetulan berada di tengah-tengah siswa SMKN 1. Saya waktu itu berjaga di depan sekolah kemudian datang siswa dari sekolah lain. Saya hanya mengamankan siswa SMKN 1. Saya minta mereka agar masuk ke dalam sekolah.
Namun memang saya sudah membawa kayu, untuk menakuti siswa dari luar yang datang membawa batu," ujar Denis.
Denis mengatakan kejadian serupa berlanjut pada hari Kamis siang.
"Para siswa saling jaga lagi di Jalan Zakaria Imban. Bahkan mereka saling kejar kejaran. Saya juga ada disana. Saya merasa khawatir jangan sampai kena batu. Pada Jumat lalu saya juga sempat melihat batu melayang," ujar dia.
Baca: Siswi SMA Disetubuhi Sopir Angkot Berulang Kali, Ini Kronologinya
6. Polsek Langowan Amankan 12 Siswa Terlibat Tawuran
Sebanyak 12 siswa diamankan oleh Polsek Langowan lantaran diduga terlibat dalam tawuran antara pelajar di pasar baru Langowan, Jumat (11/08/2017).
Padahal saat itu sementara digelar jalan sehat dalam rangka HUT ke-72 di Langowan yang dipusatkan di pusat kota Langowan.
Tawuran tersebut diduga melibatkan siswa dari empat sekolah di wilayah Langowan."Kami sudah amankan 12 siswa dari empat sekolah tersebut," jelas Iptu Mardy Tumanduk Kapolsek Langowan.
Ia menjelasakan, tawuran terjadi hanya karena masalah sepele.
"Biasa hanya karena dua siswa ini bersentuhan di jalan sehat kemudian berkembang menjadi tawuran," jelasnya.
Menurutnya saat ini para siswa tersebut sementara diperiksa untuk mengetahui apa sebenarnya yang menjadi penyebab tawuran tersebut mungkin ada dendam antar siswa sekolah atau lainnya.
"Kami sudah minta orang tua dan pihak sekolah datang kemari untuk bicarakan, apakah akan dikembalikan ke rumah atau ditahan dulu, dan nanti hari Minggu kami akan bawa ke gereja," jelasnya.
Lantaran menurutnya para siswa ini masih memiliki masa depan panjang dan bisa diubah perilakunya melalui pembinaan di tempat ibadah.
Baca: 7 Fakta Kasus Siswa SMA Bunuh Siswi SMP dengan 3 Tikaman di Perut, Sering Dikatai Banci dan Miskin
7. Dua Kelompok Siswa di Bitung Terlibat Baku Hantam
Dua kelompok siswa dari sekolah ternama di Kota Bitung terlibat baku hantam usai proses kegiatan belajar mengajar, Jumat (16/01/2015).
Peristiwa itu terjadi di tempat Futsal yang terletak di jalan Siswa Kelurahan Madidir Ure Lingkungan II Kecamatan Madidir.
Tribunmanado.co.id yang berada tak jauh dari tempat kejadian menyaksikan aksi baku hantam tersebut.
Beberapa orang siswa yang mengenakan seragam Pramuka menyerang seorang siswa dari sekolah yang berbeda.
Peristiwa itu bermula saat dua kelompok siswa dari dua sekolah berbeda saling 'undang' di halaman tempat Futsal.
Kelompok siswa dari SMAN 2 Bitung lebih dulu tiba kemudian menyusul dari SMAN Don Bosco Bitung yang datang menggunakan motor.
Tiba-tiba dari dalam halaman futsal beberapa orang dari dua kelompok siswa yang masih berbalut seragam pramuka, menyerang seorang siswa hingga rekan siswa yang diserang melakukan perlawanan sehingga terjadilah baku hantam.
Bahkan pohon kecil didepan tempat bermain Futsal menjadi bulan-bulan seorang siswa yang di pukul oleh sekitar lima orang siswa, bahkan ada seorang siswa yang sempat tersungkur jatuh ke aspal.
Akibatnuya ruas jalan Siswa ramai dengan aksi kejar-kejaran antara dua kelompok siswa yang baku hantam, hingga situasi sempat terhenti saat beberapa siswa dari SMAN 2 Bitung kabur dengan menggunakan kendaraan lalu kembali dengan membawa 'orang kampung' atau pemuda-pemuda sekitar tempat kejadian perkara.
Mereka balik mengejar kelompok siswa dari SMA Don Bosco Bitung hingga masuk kedalam sebuah jalan disamping tempat Futsal, hingga sempat terjadi baku hantam lagi sebelum datang guru SMAN 2 Bitung melerai baku hantam itu.
Baca: Seperti Ini Tingkah Siswa SMA di Tondano Usai UNBK, Naik di Kap Mobil dan Konvoi Motor di Jalan
8. Pelajar SMA Tikam Pelajar SMP, Korban Nyaris Tewas
Mario Kadodosang (13) pelajar SMP Negeri 1 Likupang nyaris tewas dianiaya SP (16) siswa SMA Negeri 1 Likupang pada peristiwa berdarah Rabu (10/01/2018) pagi di sekitar SMP Negeri 1 Likupang.
Pelaku menikam korban pada perutnya dengan sebilah pisau. Ceritanya, pelaku lewat di depan SMP. Disana terdapat korban dengan beberapa temannya.
Korban lantas menegur pelaku yang gas motor dengan keras.
Pelaku berlalu namun balik lagi. Ia mencari korban lantas menantangnya berkelahi.
Korban lantas mendekat dan coba memukul. Namun dia kalah cepat dari pelaku. Kasat Reskrim Polres Minut AKP Ronny Maridjan menyatakan, pelaku sudah dibekuk.
"Ia sudah diamankan di Polres," kata dia.
Dikatakan Ronny, pihak Polres juga sudah mengantisipasi dampak sosial dari kejadian tersebut.
9. Gara-Gara Knalpot Racing, Dua Siswa SMK Tompasobaru Berkelahi
Gara-gara knalpot racing, 2 (dua) siswa SMK N 1 Tompasobaru berkelahi saat jam sekolah usai pada siang, (15/09/2017).
Tim Patroli Polsek Tompasobaru yang sedang berada di seputaran lokasi sekolah pun segera mengamankan kedua siswa tersebut.
“Kedua siswa SMK yang berkelahi MT (Mario) dan RM (Rival), langsung kita amankan dan dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan,” ungkap Kapolsek Tompasobaru AKP Verry Liwutang.
Diketahui MT (Mario) dan RM (Rival) berkelahi karena salah paham akibat salah satu diantara keduanya membunyikan sepeda motornya dengan nyaring. Diawali dengan perselisihan adu mulut, keduanya pun menunjukan skil bela dirinya dengan berkelahi.
“Sudah kami damaikan, dibuatkan surat pernyataan kemudian kami mengundang orang tua dan wali kelas datang menjemput mereka untuk pulang ke rumahnya masing-masing,” tutup kapolsek
10. Heboh Video Perkelahian Siswi SMP, Kadispora Minsel: Saya Dapat Kabar Ada Kakak Beradik Juga

Sebuah video perkelahian dua siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi viral di media sosial, pada Rabu (09/01/2019)
Tak diketahui kapan dan di mana peristiwa tersebut terjadi.
Namun, video itu sudah dibagikan oleh beberapa akun Facebookke grup Tim Paniki Polresta Manado sudah menjadi viral dan terus mendapat komentar dan dibagikan banyak warganet.
Misalnya, postingan akun Chandra Jo dalam satu jam terakhir sudah dibagikan berkali-kali.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, tampak dua gadis remaja berkelahi.
Seorang gadis tampak mengenakan pakaian seragam SMP, sedangkan gadis lainnya mengenakan kaus dan celana pendek.
Mereka tampak saling pukul di sebuah jalan dekat areal perkebunan jagung.
Tampak pula dua siswa perempuan mengenakan seragam SMP hanya menyaksikan peristiwa tersebut dan gadis lainnya merekam kejadian itu.
Mereka tak melerai perkelahian tersebut.
Mereka malah terdengar menyoraki, menghujat bahkan memaki.
Sang siswi yang berseragam SMP tampak terus dipukuli dibagian kepala dan ditarik rambutnya oleh lawannya.
Sesekali, dia hanya membalas pukulan namun tak mengena.
Tak lama kemudian seorang wanita dewasa datang melerai perkelahian tersebut.
Tak diketahui lokasi perkelahian, namun dari suara yang terekam.
Para siswa tersebut terdengar menggunakan dialek malayu Manado.Berikut unggahan akun Chandra Jo yang diberi keteranga
Tolong di bantu share sampe pemeran di video ini tertangkap beserta yg merekam bikin malo orang manado joUnggahan tersebut pun langsung mendapat sorotan para warganet.
Mereka ramai-ramai menghujat aksi saling pukul para siswitersebut.
Warganet pun mencela siswi yang hanya merekam dan menyaksikan aksi tersbeut tanpa melerai perkelahian.
Ada pula yang mendesak polisi mengusut video tersebut karena dianggap telah mencemarkan dunia pendidikan agar tak terulang lagi.
11. Heboh Video Perkelahian Siswa SMK, Diduga Terjadi di Manado: Isi Trus di Mata

Sebuah video perkelahian antar siswa menjadi viral di media sosial Facebook.
Video yang diunggah oleh akun Facebook Ocha Mahipe Selasa (19/03/2019) itu atau 18 jam lalu menjadi viral dan sudah dibagikan 402 kali dibagikan.
Tak hanya akun Ocha Mahipe, terpantau juga, akun Facebook bernama MarNex juga membagikan video yang sama disebuah grup Facebook Tim Paniki Polresta Manado.
Untuk video yang dibagikan MarNex, sudah dibagikan oleh 39 orang dan mendapat 47 komentar.
Video yang dibagikan 12 jam lalu itu berisi tentang seorang pelajar laki-laki tengah dipukul oleh seorang siswa lainnya yang saat itu mengunakan pakaian sekolah putih abu-abu.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, seorang siswa terus dipukuli, bahkan diinjak-injak oleh seorang siswa yang diduga sebelumnya sempat terlibat perkelahian.
Sedangkan puluhan siswa lainnya terlihat sibuk menonton dan memberi semangat sang pemukul agar terus menghajar siswa yang sudah tersungkur dilantai tak berdaya itu.
Terdengar suara agar mata siswa yang terus dipukul atau terus diisi (ditojok).
Diakhir video terdengar siswa lainnya, meminta agar mengentikan penganiayaan itu.
"Wey boleh jo, orang pe anak (wey sudah cukup, anak orang itu," ucap salah seorang pria yang ada di tempat kejadi tersebut.
Dugaan sementara, pelajar yang menghajar siswa dalam video itu adalah pelajar dari sebuah sekolah negeri di Manado.
Beberapa netizen memberi komentar jika sang 'algojo' dalam video yang beredar di Facebook itu adalah dari STM.
Berikut komentar warganet:
Sabian Alfin: STM COY
Revin Samau Emang: STM d ajar bgitu kah ?
Jerry Kupa: SMk 2 ini STM
Glenn Mandagi: So bgtu STM (emoticon tertawa)
Image dri dlu nda ad prbhan
Sherly Shenny: Ini bukanya smk 2?
Susan Acha: Ini bukan balakae..tapi menganiaya...nda tau so spa p anak yg dia bage ini..kasiang eehh
Reyven Marco Welang: Xtm Jo noh!
Ngn lomboh dorang panang enteng , ngn bakaras dorang pge sparing
Saat ini Tribunmanado.co.id, sedang menuju sekolah yang disebut netizen untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut.
12. Viral Penikaman di Depan SMU St Thomas Aquino Manado, Pelaku Awalnya Cekcok dengan Sang Pacar.

Penikaman terjadi di depan SMU St Thomas Aquino Manado, Jumat (15/3/2019), sekitar pukul 12.50 Wita.
Korban penikaman merupakan seorang Siswa SMU St Thomas Aquino Manado bernama Kadir.
Dalam postingan Facebook Priskila Pondaag dalam grup Facebook Tim Paniki Polresta Manado mengunggah foto-foto dan video hingga menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa rekan sekolahnya tersebut.
Priskila menjelaskan kejadian berawal dari perkelahian pelaku dengan pacar pelaku.
Sebelum pelaku pergi, pelaku sempat membanting helm de depan pagar sekolah, pelaku yang saat itu menaiki motor tiba-tiba pergi dan menyambar korban.
Korban yang saat itu mungkin hampir tersambar, sempat mengingatkan untuk pelan-pelan saat bawa motor kepada pelaku.
Pelaku yang tak terima oleh peringatan korban, sata itu juga pelaku menikam pinggang korban.
Korban yang memakai seragam pramuka nampak terhuyung sambil dipegangi oleh rekan-rekan sekolahnya.
Dalam video tersebut terdengar teriakan teman-temannya untuk segera membawa korban ke rumah sakit.
"Slmt siang,tlong bntu up akng cari nih cowok d tikam tpe tmn pas di muka sklh SMA Katolik St.Thomas aquino Manado,jln st Jhoseph,hri jumat 15 Maret 2019,pukul 12:15.
dp pelaku d mslh dg dp cwe yg sklh di SMP rafael,entah bgmn pelaku banting helm pas di muka pagar sklh,krna d mslh dg dp cewe,kagele dp pelaku smo pigi tiba"dp pelaku somo sambar tpe teman korban Kadir Kombaitan,kong tpe tmn bilg, plang"kw klw bw mtor,trus pelaku rupa sensi kg dia pngge bakalae, p korban,trus korban dg dp tmn"kls mo pgi p plaku bcrta bae",cmn dia so sensi+emosi kg dia iko TIKAM di blkng pas dkt pinggang,reken dp Rim sklh ptus.itu dp kronologi kejadian.
Skrg korban di rmh skit Malalayang Prf.Kandouw,pelaku d lari nntw kmn,Mohon bantu cri akng.Tuhan Yesus memberkati"
Hingga saat ini postingan tersebut sudah dibagikan sebanyak 570 Kali dengan 568 Komentar dan 557 like.
Setelah mendapatkan informasi tersebut wartawan Tribunmanado.co.id memantau lokasi kejadian.
Terpantau wartawan tribunmanado.co.id, Kapolsek Malalayang Kompol Franky Manus, bersama anggotanya, dan Tim Paniki Rimbas III Polresta Manado, dan anggota Sabhara Polresta Manado langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengembangan kasus.
Sementara korban sudah dilarikan ke rumah sakit oleh teman-temannya dengan menggunakan sepeda motor.
"Kami masih melidik kasus ini," ujar Kapolsek ke wartawan tribunmanado.co.id.
Hingga berita ini diturunkan wartawan Tribunmanado.co.id masih mencari informasi lebih lanjut terkait kejadian tersebut.
13. VIRAL VIDEO Perkelahian Pelajar, Siswi dan Siswa Baku Hantam, Rok Terangkat hingga Teriak Nama Levi

Lagi, video perkelahian yang diupload di media sosial Facebook ramai dibahas netizen.
Video perkelahian yang heboh ini adalah video perkelahian antar pelajar.
Tak hanya satu video, tapi ada dua video yang ramai dibahas warganet.
Video perkalahian antar pelajar itu memperlihatkan seorang siswi baku hantam dengan rekan siswi lainnya.
Sedangkan di video yang satunya lagi, memperlihatkan perkelahian sesama siswa laki-laki.
Di dua video itu, sama-sama pelajar yang terlibat perkelahian itu masih menggunakan seragam sekolah.
Mereka menggunakan seragam putih abu-abu layaknya seragam siswa SMA/SMK sederajat lainnya.
Video ini ramai dibahas penjelajah jagat maya setelah seorang 'pengguni' Facebook dengan nama akun Nadya Triv Kawulur mengupload video perkelahian pelajar itu ke grup Facebook Manguni123 Team / Tetengkoren.
Di video pertama terlihat dua siswi sedang baku pukul.
Mulai dari saling menjambak rambut, saling menonjok hingga saling menendang terpampang nyata dalam rekaman video itu.
Video pertama yang memperlihatkan dua siswi itu saling adu jotos itu berdurasi 14 detik.
Terdengar dari video itu sorak riau para pelajar yang ada di lokasi yang sama.
Mereka terus berteriak seakan-akan memberi semangat agar kedua siswi itu terus berkelahi.
Terlihat di sekitar mereka para pelajar laki-laki hanya menonton aksi kedua siswi ini.
Bahkan bukannya memisahkan, meraka terlihat malah memegang ponsel masing-masing seperti merekam kejadian itu.
Perkelahian itu membuat kedua siswi tersebut jatuh ke rerumputan.
Meski sudah jatuh, keduanya masih tetap melanjutkan perkelahian di atas rumput hijau itu.
Perkelahian ini juga membuat rok dari siswi yang terlibat perkelahian itu terangkat hingga membuat dalaman mereka terlihat.
Pada detik ke-10 terlihat seorang pria bercelana panjang dan berkaos kerah warna-warni datang untuk memisahkan perkelahian itu.
Sementara itu, pada video yang ke-2 masih di upload oleh orang yang sama dan di grub yang sama.
Terlihat juga ada dua orang pelajar laki-laki saling baku hantam.
Video yang kedua ini berdurasi 30 detik.
Belum diketahui di mana peristiwa ini terjadi.
Namun dari rekaman video ini terlihat jika mereka berkelahi di tempat yang sepi dari lalu lalang.
Tidak diketahui secara pasti di mana mereka berkelahi.
Namun jika dilihat kemungkinan tempat kejadian ini di jalan yang sepi.
Hal itu karena tak terlihat adanya pejalan kaki yang melewati jalur ini.
Terlihat ada pepohonan dan daun-daun hijau dan juga rumput-rumput yang mulai menguning.
Tak diketahui secara pasti di mana lokasi terjadinya adu jotos antar siswa ini.
Namun jika didengar dari bahasa yang digunakan, kemungkinan perkelahian antar pelajar ini terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).
Hal itu terdegar dari video yang diduga suara milik dari si perekam video itu.
Si perekam terdengar mengakatakan kata yang dialegnya Manado atau mungkin dialeg Minahasa.
"Napa ngana (kena kamu). Angko ee Levi, Levi jangan bagitu (kamu Levi, Levi jangan gitu," teriak pria yang diduga merekam video ini.
Didetik-detik terakhir kemudian terdengar salah seorang menanyakan jika akan melanjutkan.
"So boleh? kasih lanjut jo (kasih lanjut aja?," tanya seseorang.
Hingga berita ini dimuat oleh Tribunmanado.co.id, belum diketahui di mana lokasi pasti perkelahian.
Diduga perkelahian pelajar ini terjadi di Amurang, Minahasa Selatan, Sulut.
Saat berita ini diturunkan, video yang diunggah oleh Nadya Triv Kawulur di grup Facebook Manguni123 Team / Tetengkoren, dengan caption "Rip penerus bangsa" pada Rabu (22/05/2019) atau sekitar satu jam lalu sekitar 11.40 Wita sudah 43 kali dibagikan, dan 85 komentar serta sudah ditanggapi 67 akun Facebook.
Saat ini Tribunmanado.co.id tengah mencari kebenaran lokasi dan menjacari kronologi dan fakta lengkap dari video itu.
Tribunmanado.co.id juga mencoba menghubungi pihak terkait mulai dari kepolisian hingga dinas pendidikan terkait kebenaran perkelahian itu. (Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro/Tim Tribun Manado)
Tonton dan subscribe channel kami: