Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Resiko Hamil Muda

Siswi SMK 16 tahun Hamil, Pacar Malah Nuntut Motor Ninja dan Uang, Padahal Hamil Muda Resikonya Maut

Aneh tapi nyata, dituntut tanggung jawab setalah menghamili, malah minta motor Ninja dan uang tujuh juta rupih, baru mau menikah.

Editor: Rizali Posumah
Thinkstock
Ilustrasi hamil. 

Kasat Reskrim AKP Firmansyah mengatakan, seperti dilansir dari Grid.id, kasus tersebut sedang dalam proses pendalaman di unit PPA.

"Sedang dikumpulkan bukti-buktinya, seperti visum korban. Jika kuat kami akan melakukan upaya penangkapan paksa pelaku," katanya, Rabu (15/5/2019).

Diluar polemik keluarga NP dan IV, satu hal yang musti kita ketahui dan ini seharusnya diketahui pula oleh NP dan IV, bahwasannya hubungan seks di usia muda dan kehamilan muda usia risikonya tidak main-main. Terlebih bagi NP, seorang wanita.

Menurut http://dp2m.umm.ac.id, kehamilan di usia muda memiliki resiko yang tinggi , tidak hanya  merusak masa depan remaja yang bersangkutan, tetapi juga sangat berbahaya untuk kesehatannya.

Mengapa  beresiko  untuk  kesehatan? Di  karenakan  perempuan  yang  belum  dewasa, memiliki  organ  reproduksi  yang  belum  kuat  untuk  berhubungan  intim  dan  melahirkan, sehingga  gadis  dibawah umur memiliki resiko 4 kali lipat mengalami  luka  serius  dan meninggal akibat melahirkan.

Berikut ini resiko atau bahaya yang mengancam gadis di bawah umur saat hamil di usia muda (Dibawah 20 tahun):

1. Secara ilmu kedokteran, organ reproduksi untuk gadis dengan umur di bawah 20 tahun ia  belum siap untuk berhubungan seks atau mengandung.

Jika  terjadi kehamilan berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat).

Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.

2. Kondisi sel telur pada gadis d ibawah 20 tahun, belum begitu sempurna, sehingga dikhawatirkan bayi yang dilahirkan mengalami cacat fisik.

3. Berisiko mengalami  kanker  serviks (kanker  leher  rahim),  karena  semakin  muda  usia pertama   kali   seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi virus.

Hal senada disampaikan oleh pemerinta melalui http://sehatnegeriku.kemkes.go.id, yang menyatakan bahwa kehamilan pada usia muda atau remaja antara lain berisiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan, yang dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi.

Kehamilan pada remaja juga terkait dengan kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi tidak aman.

Persalinan pada ibu di bawah usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi, dan balita.

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukan bahwa angka kematian neonatal, postneonatal, bayi dan balita pada ibu yang berusia kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan pada ibu usia 20-39 tahun.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved