Kasus Pembunuhan
Tak Mau Diajak Berhubungan Intim, Pelaku Mutilasi Korban dan Tato Namanya di Telapak Kaki
Sugeng Angga Santoso, pelaku mutilasi di Matahari Pasar Besar Kota Malang kini resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan dengan memutilasi korban membuka keterangan baru.
Sugeng Angga Santoso, pelaku mutilasi di Matahari Pasar Besar Kota Malang kini resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, awal mula pertemuan pelaku Sugeng Angga Santoso dengan korban terjadi pada tanggal 7 Mei 2019 di Jalan Laksamana Martadinata.
Korban pada saat itu meminta uang kepada Sugeng, akan tetapi Sugeng tidak memilikinya.
Setelah itu Sugeng memberi makan korban, dan korban melahap makanan itu.
Baca: Benarkah Oknum TNI Pemutilasi Kasir Indomaret Sudah Tertangkap? Warga Pergoki Dia di Tempat Ini
Baca: Ancaman Hukuman Pidana Bagi Sugeng Pelaku Mutilasi Kurang dari 1 Tahun, Penyebabnya karena Hal Ini
Baca: Misteri Pesan di Telapak Kaki Wanita Korban Mutilasi dari Sugeng, Alat Tulisnya Pakai Benda Ini
Usai korban selesai makan, Sugeng kemudian mendekati korban, kemudian memegangi bagian dada dan bagian intim tubuh korban.
Sugeng kemudian mengajak korban pindah ke parkiran Matahari Pasar Besar atau di TKP.
Sugeng lalu mengajak korban untuk berhubungan intim.
Namun, korban tidak bisa meresponnya. Bahkan Sugeng membuat darah keluar dari bagian intim korban hingga pingsan.
Dalam keadaan pingsan itulah, Sugeng kemudian menggoreskan tato kedua telapak kaki korban.
Salah satunya Sugeng menggoreskan tulisan 'SUGENG' di kaki sebelah kanan.
"Tersangka menato telapak kaki korban dengan menggunakan jarum sepatu. Dan korban dalam keadaan hidup. Berbeda dari keterangan sebelumnya yang menato korban dalam keadaan meninggal dunia," terang Asfuri pada Senin (20/5/2019).
Setelah itu, Sugeng meninggalkan korban yang pingsan dan kembali lagi keesokan harinya tanggal 8 Mei 2019.
Sugeng kembali pada pukul 01.30 WIB dini hari dan langsung memotong leher korban pada saat korban tertidur dengan menggunakan gunting.
Sugeng kemudian menyembunyikan tubuh korban ke dalam toilet.