Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Siswi

Siswi SMP yang Tewas Ditemukan di Parit, Dibunuh Sepupu Sendiri, Pelaku Masih di Bawah Umur

Kasus pembunuh Wiwik Wulandari (13) seorang pelajar SMP yang tewas secara mengenaskan dengan kondisi tiga luka tusuk diperut akhirnya terungkap.

Editor:
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Suasana rumah duka di Jalan Cianjur RT 07, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumsel, Jumat (17/5/2019) malam. TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS 

TRIBUNMANADO.CO.ID-Kasus pembunuh Wiwik Wulandari (13) seorang pelajar SMP  yang tewas secara mengenaskan dengan kondisi tiga luka tusuk diperut akhirnya terungkap.

Pembunuhnya diduga MAF bocah berusia 15 tahun, yang tak lain sepupunya sendiri.

Berdasarkan informasi dihimpun MAF merupakan seorang pelajar yang tengah duduk di kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Lubuklinggau.

Dikutif dari laman Facebook Polsek Barat Kota Lubuklinggau pelaku saat ini telah diamankan, namun pelaku langsung diserahkan ke Polres Lubuklinggau untuk pengembangan lebih lanjut.

"Mengingat pelaku masih dibawah umur (anak-anak). Pelaku dilimpahkan ke Polres Lubuklinggau ke Sat Reskrim untuk penyidikan lebih lanjut," tulisnya di acount Facebook Lubuklinggau Barat.

Kapolsek Lubuklinggau Barat IPTU Suryadi saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan lebih lanjut.

Warga Jalan Mangga RT 04 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat II digegerkan dengan sosok mayat, Jumat (17/5/2019), pukul 13.10.
Warga Jalan Mangga RT 04 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat II digegerkan dengan sosok mayat, Jumat (17/5/2019), pukul 13.10. (Tribun Sumsel/ Eko Hepronis)

Baca: TRAGIS! Dianiaya Suami, Stang Motor Nyangkut dalam Perut si Wanita Lewat Lubang Organ Vitalnya

Baca: Bank Bukopin di Kota Ini Buka Puasa Bersama Anak Panti Asuhan di Kantor Mereka

Baca: Polisi Ungkap Fakta Penangkapan 68 Terduga Teroris Selama 2019, Rencana Menyerang 22 Mei

 Kasus pembunuhan terhadap seorang remaja kembali terjadi dan menghebohkan masyarakat.

Kasus itu pertama kali menguak saat warga Jalan Mangga, RT 04 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat II menemukan sosok mayat remaja perempuan berusia 15 tahun, Jumat (17/5).

Jasad gadis malang itu ditemukan sekitar pukul 13.10 WIB, dalam keadaan tertelungkup.

Korban juga ditemukan dengan kondisi luka tusuk sebanyak tiga liang di bagian perutnya di parit jalan menuju kebun warga.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunSumsel, penemuan tersebut bermula saat Ali Hanafiah (60 tahun) warga setempat pulang dari kebunnya di wilayah di Sungai Kelingi.

Saat tiba dilokasi jalan jurang tak jauh dari rumahnya, di bawah jembatan parit penyeberangan ia dikagetkan dengan sesosok mayat wanita mengenakan baju merah dan celana hitam.

Seketika itu Ali Hanafiah langsung berlari menemui ketua RT setempat.

Ia juga langsung melapor ke Polsek Lubuklinggau Barat.

Mendengar ada penemuan mayat warga langsung heboh.

Mereka langsung berlari untuk melihat mayat tersebut.

Namun setelah dilihat tidak ada satu pun warga yang mengenalnya, bahkan warga setempat yang kehilangan anggota keluarganya.

"Tidak ada warga sini, kami tadi sudah lihat. Tidak ada juga warga sini yang kehilangan anggota keluarga," kata Ali warga setempat.

Ketua RT 04, Kelurahan Lubuk Tanjung, Sulaiman mengatakan, ketika mendapat informasi dari Ali Hanafiah warga yang menemukan mayat tersebut, dirinya langsung mendatangi lokasi.

"Kita bersama pihak kepolisian langsung ke lokasi. Sebelum diangkat warga saya semuanya sudah melihat dan ternyata bukan warga saya," kata Sulaiman pada Tribunsumsel.com.

Ia menuturkan saat mereka melihat mayat tersebut masih dalam kondisi belum mengeras.

Bahkan di parit tempat mayat ditemukan itu ia melihat masih ada bercak darah segar.

"Banyak darah di perutnya dari bekas lukas ditusuk diperutnya itu, saat diangkat oleh Polisi juga masih belum kaku dan belum mengeras," ujar Sulaiman.

Sulaiman mengatakan jika jalan tempat ditemukan mayat tersebut, bukan merupakan jalan yang sering dilalui oleh warga melainkan jalan menuju kebun yang dipakai warga sesekali.

"Dulu memang jalan ini tempat ke kebun, tapi sekarang jarang dipakai. Paling dipakai warga ketika pulang dari kebun saja. Karena jalan ini banyak tembusnya bisa tembus Jalan Lingkar Selatan dan Perbakin," terangnya.

Dengan adanya temuan mayat tersebut, Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono didampingi Kapolsek Lubuklinggau Barat Iptu Suryadi langsung meninjau lokasi penemuan mayat.

"Saya sudah melihat lokasi, identitasnya belum diketahui, kita lihat ada tiga tusukan dibagian perutnya." katanya.

Dwi Hartono mengungkapkan, anggotanya telah melakukan penyisiran dan informasi yang ia terima dari hasil visum dokter dan laporan anggota di Rumah Sakit Sobirin mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.

"Visumnya merupakan korban kekerasan, tapi korban seksual belum ada mengarah ke sana, anggota kita dari Reskrim dan Polsek sudah melakukan olah TKP dan Identifikasi," paparnya.

Dwi Hartono menambahkan, korban diduga diperkirakan dibunuh sekitar pukul 10.00 WIB, hal itu dilihat dari lukanya yang masih baru.

Apalagi kalau dibunuh malam, orang ada yang lewat ke kebun dan pasti melihatnya.

"Kalau melihat ditemukan kemungkinan siang pukul 10.00 WIB, apalagi kondisinya lukanya masih baru pagi orang banyak lewat,"

"Namun orang bisa juga tidak melihatnya mengingat posisinya agak tersembunyi," terangnya.

Berdasarkan identifikasi, gadis yang ditemukan sudah meninggal dunia di parit itu bernama Wiwik Wulandari, seorang siswi SMP Negeri 4 Lubuklinggau.

Identitas Wiwik Wulandari terungkap setelah ada keluarga korban yang datang kerumah Sakit Sobirin Lubuklinggau, Jumat (17/5/2019) petang.

Isak tangis haru keluarga korban mulai pecah setelah pihak kepolisian dari Polres Lubuklinggau membuka kantong jenazah.

Keluarga korban yang sejak siang melakukan pencarian langsung menangis setelah melihat wajah korban dan ternyata benar itu adalah keluarganya adik mereka, Wiwik Wulandari.

Tri keluarga korban mengungkapkan, ia mengetahui keponakannya tersebut setelah melihat video di Facebook, yang mirip dengan keponakannya itu.

"Setelah mengetahui video tersebut Tri langsung menuju ke TKP namun korban sudah dibawa ke rumah sakit. Lalu ia bersama dengan keluarga lainnya menuju kerumah sakit," katanya

Ia menuturkan Wiwik Wulandari tinggal bersama dengan kakak perempuannya di Perumnas Lubuk Tanjung.

Sementara itu, Waka Polres Lubuklinggau, Kompol Zulkarnain setelah menyambangi rumah duka mengatakan, saat ini polisi tengah bekerja.

Sudah ada titik terang dan orang dicurigai namun perlu alat bukti.

"Saat ini anggota sedang memeriksa CCTV dan mohon doanya semoga pelakunya cepat ditangkap," ungkapnya.

Ia menuturkan, saksi yang diperiksa saat ini orang yang pertama kali menemukan, lalu RT, kakaknya, satu lagi dari pihak keluarga kemudian satu lagi warga di dekat rumahnya.

"Murni pembunuhan karena ada tiga luka tusuk diperutnya, satu yang memang agak dalam tapi tidak tembus," terangnya.

Ketika disinggung mengenai dugaan ada barang yang hilang dari korban yakni Handphone (Hp), Zul menegaskan jika itu masih didalami oleh petugas yang melakukan penyidikan.

"Masih kita dalami apakah hilang atau tercecer atau diambil kita belum tahu karena masih dalam penyidikan petugas," ujarnya.

Keluarga sangat terpukul mengetahui bungsu dari enam bersaudara ini meninggal dunia.

Saat disambangi di rumah duka Jalan Cianjur RT 07, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II. kakak almarhum Teti Sutrisnawati (24 tahun), tampak terpukul.

Wiwik Wulandari merupakan anak bungsu dari enam bersaudara, sedangkan orang tuanya telah bercerai.

Selama ini ia hanya tinggal bersama kakaknya di Jalan Mahoni Blok B RT 05, Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat II.

Teti menuturkan tak menyangka jika adiknya akan pergi secepat itu.

Ia mengaku selama bulan Ramadan ini, adik kesayangannya itu selalu pulang siang hari.

"Teti mengaku tadi pagi berpisah dengan adiknya Wiwik sekitar pukul 07.15 WIB, sama-sama mengandarai ojek," ungkapnya pada
Tribunsumsel.com. Jumat (17/5/2019) malam.

Kemudian Teti berangkat kerja di pabrik roti Pogo, sedangkan Wiwik Wulandari berangkat ke sekolahnya.

"Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB Wiwik mengirim pesan via facebook," katanya.

"Yuk? Kemudian baru saya balas pukul 12.00 WIB mengatakan ayuk hari ini pulang sore, kemudian setelah itu, chat tidak balas lagi," terangnya.

Kemudian sekitar pukul 16.30 WIB, ada keluarganya di Kelurahan Kayu Ara menyampaikan adiknya dibunuh.

Keluarga mengetahui itu setelah melihat video yang beredar di facebook.

"Kemudian datang ke Rumah Sakit Sobirin, sampai di Sobirin pas melihat kantung mayat dibuka ternyata benar itu adik saya," ujarnya.

Teti menuturkan selama ini adiknya itu baik-baik saja.

Tidak pernah adiknya mengeluh ada masalah apa pun, setiap kumpul keduanya jarang ngobrol.

Namun selalu bertanya kalau ada kebutuhannya yang kurang.

"Tiap malam biasa kami nonton dan main hp habis itu kami tidur, pagi dia berangkat sekolah saya kerja," paparnya.

Pesan terakhir Wiwik Wulandari juga didapatkan oleh temannya.

Novi Harian (14 tahun), sahabat karib Wiwik Wulandari saat disambangi di rumah duka Jalan Cianjur RT 07, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II tampak berurai air mata.

Novi mengaku berpisah dengan Wiwik Wulandari saat mereka pulang sekolah.

Saat itu Novi lebih dahulu turun dari ojek karena rumah mereka agak berjauhan.

"Sekitar pukul 11.00 WIB kami pulang, saya lebih dahulu turun dari ojek kemudian baru Wiwik, rumah kami agak jauhan," katanya pada Tribunsumsel.com, Jumat (17/5/2019) malam.

Diceritakannya selama di sekolah keduanya sempat bercanda bermain seperti biasa.

Memang selama ini Wiwik Wulandari orangnya agak tertutup kepada orang lain tapi tidak dengan sahabat karibnya.

"Memang pendiam di sekolah, kalau sudah kenal idak, sering cerita-cerita bermain biasa di sekolah dengan saya, karena kami sama-sama kelas 8 H," paparnya.

Sebelum pisah sewaktu pulang sekolah, keduanya sempat bercanda.

Saat itu Wiwik Wulandari mencubit tangan sambil tersenyum.

Bahkan Wiwik Wulandari sempat mengirim pesan via Facebook kepada Novi.

"Dia chat "Vi?" Kemudian saya balas, namun tidak ada balasan lagi dari dia (Wiwik Wulandari)" katanya.

Novi mengaku, kepergian Wiwik Wulandari dengan cara tragis membuatnya sangat terpukul, apalagi ada janji mereka berdua yang belum terlaksana hingga hari ini.

"Kami ada niat mau buka bersama, tapi belum ada waktu yang tepat, karena Wiwik takut dimarahi ayuknya kalau keluar sore hari," ujarnya.

Teka-teki pembunuh Wiwik Wulandari (13) seorang pelajar SMP Negeri 4 Lubuklinggau yang tewas secara mengenaskan dengan kondisi tiga luka tusuk diperut akhirnya terungkap.

Pembunuhnya diduga MAF bocah berusia 15 tahun warga RT 01 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, yang tak lain sepupunya sendiri.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siswi SMP yang Tewas di Parit Diduga Dibunuh Sepupunya, Kirim Pesan Ini Sesaat Sebelum Ditemukan

Baca: TERBARU, Keterangan Rivaldi Saim Detik-detik Kecelakaan yang Menewaskan Irene Soenarno

Baca: UPDATE Dicari TNI & Polri, Prada DP Terciduk Saat Menyamar hingga Duduk Santai Di dekat Rumah Korban

Baca: Gadis Hamil Meninggal & Diduga Hidup Kembali Setelah 1 Hari Terkubur, Keluarga Lakukan Hal Nekad Ini

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved