Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan

Siswa SMA Bunuh Siswi SMP, Ada 3 Tusukan di Perut, Sebelum Tewas Sempat Inbox Sahabatnya

Dwi Hartono menambahkan, korban diduga diperkirakan dibunuh sekitar pukul 10.00 WIB, hal itu dilihat dari lukanya yang masih baru.

Editor: Indry Panigoro

Saat disambangi di rumah duka Jalan Cianjur RT 07, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II. kakak almarhum Teti Sutrisnawati (24 tahun), tampak terpukul.

Wiwik Wulandari merupakan anak bungsu dari enam bersaudara, sedangkan orang tuanya telah bercerai.

Selama ini ia hanya tinggal bersama kakaknya di Jalan Mahoni Blok B RT 05, Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat II.

Teti menuturkan tak menyangka jika adiknya akan pergi secepat itu.

Ia mengaku selama bulan Ramadan ini, adik kesayangannya itu selalu pulang siang hari.

"Teti mengaku tadi pagi berpisah dengan adiknya Wiwik sekitar pukul 07.15 WIB, sama-sama mengandarai ojek," ungkapnya pada Tribunsumsel.com. Jumat (17/5/2019) malam.

Kemudian Teti berangkat kerja di pabrik roti Pogo, sedangkan Wiwik Wulandari berangkat ke sekolahnya.

"Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB Wiwik mengirim pesan via facebook," katanya.

"Yuk? Kemudian baru saya balas pukul 12.00 WIB mengatakan ayuk hari ini pulang sore, kemudian setelah itu, chat tidak balas lagi," terangnya.

Kemudian sekitar pukul 16.30 WIB, ada keluarganya di Kelurahan Kayu Ara menyampaikan adiknya dibunuh.

Keluarga mengetahui itu setelah melihat video yang beredar di facebook.

"Kemudian datang ke Rumah Sakit Sobirin, sampai di Sobirin pas melihat kantung mayat dibuka ternyata benar itu adik saya," ujarnya.

Teti menuturkan selama ini adiknya itu baik-baik saja.

Tidak pernah adiknya mengeluh ada masalah apa pun, setiap kumpul keduanya jarang ngobrol.

Namun selalu bertanya kalau ada kebutuhannya yang kurang.

"Tiap malam biasa kami nonton dan main hp habis itu kami tidur, pagi dia berangkat sekolah saya kerja," paparnya.

Pesan terakhir Wiwik Wulandari juga didapatkan oleh temannya.

Novi Harian (14 tahun), sahabat karib Wiwik Wulandari saat disambangi di rumah duka Jalan Cianjur RT 07, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II tampak berurai air mata.

Novi mengaku berpisah dengan Wiwik Wulandari saat mereka pulang sekolah.

Saat itu Novi lebih dahulu turun dari ojek karena rumah mereka agak berjauhan.

"Sekitar pukul 11.00 WIB kami pulang, saya lebih dahulu turun dari ojek kemudian baru Wiwik, rumah kami agak jauhan," katanya pada Tribunsumsel.com, Jumat (17/5/2019) malam.

Diceritakannya selama di sekolah keduanya sempat bercanda bermain seperti biasa.

Memang selama ini Wiwik Wulandari orangnya agak tertutup kepada orang lain tapi tidak dengan sahabat karibnya.

"Memang pendiam di sekolah, kalau sudah kenal idak, sering cerita-cerita bermain biasa di sekolah dengan saya, karena kami sama-sama kelas 8 H," paparnya.

Sebelum pisah sewaktu pulang sekolah, keduanya sempat bercanda.

Saat itu Wiwik Wulandari mencubit tangan sambil tersenyum.

Bahkan Wiwik Wulandari sempat mengirim pesan via Facebook kepada Novi.

"Dia chat "Vi?" Kemudian saya balas, namun tidak ada balasan lagi dari dia (Wiwik Wulandari)" katanya.

Novi mengaku, kepergian Wiwik Wulandari dengan cara tragis membuatnya sangat terpukul, apalagi ada janji mereka berdua yang belum terlaksana hingga hari ini.

"Kami ada niat mau buka bersama, tapi belum ada waktu yang tepat, karena Wiwik takut dimarahi ayuknya kalau keluar sore hari," ujarnya.

Teka-teki pembunuh Wiwik Wulandari (13) seorang pelajar SMP Negeri 4 Lubuklinggau yang tewas secara mengenaskan dengan kondisi tiga luka tusuk diperut akhirnya terungkap.

Pembunuhnya diduga MAF bocah berusia 15 tahun warga RT 01 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, yang tak lain sepupunya sendiri.

BERITA TERKAIT:

Baca: 7 Fakta Kasus Siswa SMA Bunuh Siswi SMP dengan 3 Tikaman di Perut, Sering Dikatai Banci dan Miskin

Baca: Kronologi Siswi SMP Dibunuh Siswa SMA dengan 3 Tikaman di Perut karena Sering Diejek Korban

Baca: Mahasiswi Melahirkan di Kamar Mandi Kos, Bayinya Meregang Nyawa, Uang Rp 20 Ribu di Dompet Pertanda

Pelaku Sepupunya Sendiri

Teka-teki pembunuh Wiwik Wulandari (13) seorang pelajar SMP Negeri 4 Lubuklinggau yang tewas secara mengenaskan dengan kondisi tiga luka tusuk diperut akhirnya terungkap.

Pembunuhnya diduga MAF bocah berusia 15 tahun warga RT 01 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, yang tak lain sepupunya sendiri.

Berdasarkan informasi dihimpun MAF merupakan seorang pelajar yang tengah duduk di kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Lubuklinggau.

Dikutif dari laman Facebook Polsek Barat Kota Lubuklinggau pelaku saat ini telah diamankan, namun pelaku langsung diserahkan ke Polres Lubuklinggau untuk pengembangan lebih lanjut.

"Mengingat pelaku masih dibawah umur (anak-anak). Pelaku dilimpahkan ke Polres Lubuklinggau ke Sat Reskrim untuk penyidikan lebih lanjut," tulisnya di acount Facebook Lubuklinggau Barat.

Kapolsek Lubuklinggau Barat IPTU Suryadi saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan lebih lanjut.

(TribunSumsel)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Siswi SMP yang Ditemukan Tewas di Parit Sempat Kirim Pesan Ini, Pembunuh Diduga Sepupunya Sendiri,

Subscribe channel kami:

Follow Instagram Tribun Manado:
Sumber: Tribun Bogor
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved