Kecelakaan Maut
UPDATE: Kecelakaan Saat Perayaan Kelulusan, Jumat Ini Pacar Irene Soenarno Disurati Polisi
Irene Soenarno, siswi SMK meninggal dunia saat kecelakaan yang terjadi di depan Transmart Kairagi jalan A Maramis Manado, sekitar pukul 24.00 Wita
Penulis: Reporter Online | Editor: Rizali Posumah
Dia mengungkapkan yang dkenal rajin di sekolah dan gereja ini memiliki kerinduan kuat untuk kuliah.
"Sebelumnya kami sudah mengambil formulir di kampus, jadi hari ini akan mendaftar. Irene anak yang baik suka bergaul, dan sangat suka mengambil bagian dalam kegiatan di sekolah maupun di gereja," tambahnya.
Dia mengungkapkan teman-teman Irene merasa heran dengan sikap korban pada acara penamatan di sekolah
"Dia sangat girang memanggil mereka untuk foto bersama. Tetapi tidak berpikiran, kalau Irene akan pergi secepat ini," jelasnya.
Ingin Jadi Pendeta
Selasa 14 Mei Pukul 12.30 Wita , sebuah rumah di Lorong Gardu Induk Ranomut tengah berduka.
Banyak orang yang berdatangan, banyak dari mereka yang terisak-isak sembari mengeluh ke tubuh kaku yang terbaring di peti jenazah.
Itu tubuh Irene Soenarno, Siswi SMK yang meninggal karena kecelakaan di hari kelulusannya.
"ngana cuma ada tidor to" ujar salah seorang dari teman-teman Irene.
"kiapa ngana bagini dang tadi malam sama-sama," keluh yang lain.
Setelah dimasukan ke dalam peti jenazah, tangisan pun pecah. Para pelayat banyak yang menangis sejadi-jadinya.
Air mata tak kuasa dibendung, mengenang betapa orang yang dicintai itu telah tiada. Meninggalkan keluarga, kerabat dan teman-teman.
Di sisi keluarga Irene sendiri, ini adalah duka yang lain.
23 April lalu, oma dari Irene baru selesai 40 puluh hari meninggal dunia.
Sementara di sisi teman-temannya, ada banyak cerita dari Irene yang patut diteladani.
Salah satu yang dituturkan Tessa Mamahit, teman Irene di SMK Negeri 1 Manado.
Kepada wartawan Tribun Manado, Tessa mengungkap pengakuan Irene terhadapnya.
"Irene pernah bilang ingin jadi pendeta," ujar Tessa.
Kata Tessa, sebelum kecelakaan Irene sempat berkata hal yang tidak biasa.
'Waktu itu," kenang Tessa, "saat konvoi di Kawasan Mega Mas Irene sempat berkata kepada kami: ada yang mo tumbang kwa ini kalu keadaan bagini."
Menurut penuturan teman-temannya yang lain, Irene adalah sosok yang baik dan senang bergaul. (tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan/Jufry Mantak)
Baca: Habisi sang Suami, Seorang Istri Sewa Pembunuh Bayaran Rp 10 Juta
Baca: Pengakuan Evelyn Nada Anjani, Mau Balikan dengan Aming Hingga Ingin Punya Anak
Baca: Puasa Lancar saat Radang Tenggorokan Menyerang, Ini Tipsnya
Baca: Polisi Tangkap 2 Pelajar dan Seorang Mahasiswa Jadi Admin Grup Porno di Facebook Hingga WhatsApp
Baca: Galaksi Bima Sakti Miliki Lubang Raksasa bak Tembakan Peluru