Politik
Hasil Pemilu 2019, 7 Mantan Kepala Daerah Tumbang, Ada yang Cetak 'Hattrick' Kekalahan
Mantan kepala daerah pun bisa tumbang menghadapi saingan kebanyakan malah para generasi milenial.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
Hasil Pemilu 2019, 7 Mantan Kepala Daerah Tumbang, Ada yang Cetak 'Hattrick' Kekalahan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kontestasi Pemilu 2019 memang berlangsung ketat.
Bahkan, mantan kepala daerah pun bisa tumbang menghadapi saingan kebanyakan malah para generasi milenial.
Tribunmanado.co.id merangkum sedikitnya ada 7 Calon berstatus mantan kepala daerah yang gagal di Pemilu 2019.
Hasil ini sesuai rekapitulasi dan penetapan perolehan suara KPU Sulut:
1. E E Mangindaan
EE Mangindaan, adalah Mantan Gubernur Sulut, saat ini Wakil Ketua MPR RI.
Ia memegang jabatan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sulut.
3 kali melenggang mulus ke Senayan, kiprah Lape sapaan akrab Mangindaan, di lembaga dewan terhenti di Pemilu 2019. Demokrat gagal meraih kursi DPR RI.
2. Jantje Wowiling Sajouw
JWS demikian nama tenar Sajouw di panggung politik Sulut.
Ia mantan Bupati Minahasa.
Gagal ikut Pilkada Minahasa 2018, karena PDIP mengusung Roy Roring.
JWS mengalihkan pertarungan politik ke Senayan.
PDIP mendapat 3 kursi DPR RI tapi sayang JWS ada di urutan 4 perolehan suara terbanyak.
Mantan Politisi Golkar ini menelan pil pahit gagal ke Senayan.
3. HR Makagansa
HR Makagansa, Mantan Bupati Sangihe.
Ia Ketua DPC PDIP Sangihe.
Setelah gagal di Pilkada Sangihe, HR Makagansa mencoba persaingan politik di DPRD Sulut Dapil III Nusa Utara.
Ia gagal lolos setelah PDIP hanya meraih 2 kursi, atas nama Toni Sulit dan Fransiscus Silangen.
HR makagansa ada di urutan ke-3 suara terbanyak.
4. Salihi Mokodongan
Salihi Mokodongan berstatus Mantan Bupati Bolaang Mongondow.
Ia gagal mengamankan periode kedua sebagai Bupati setelah dikalahkan Yasti Soepredjo.
Ia bekas kader PAN, kemudian hijrah ke Golkar maju di DPRD Sulut dapil Bolmong Raya.
Tapi Si 'Raja' Kapal Ikan ini menelan kekalahan, hanya ada di urutan ketiga perolehan suara Golkar, sementara Golkar hanya memenangkan 1 dari 10 kursi Dapil Bolmong Raya.
5. Djelantik Momkodompit
Djelantik Mokodompit Mantan Wali Kota Kotamobagu.
Ia maju menggunakan kendaraan Partai Golkar bertarung di Senayan, tempat dulu ia berkarier sebagai Anggota DPR RI, sebelum hijrah jadi Wali Kota Kotamobagu.
Jika dihitung-hitung, Djelantik sudah mencetak hattrick kekalahan di kontestasi politik.
Kekalahan pertamanya di Pilkada Bolmong 2006.
Sempat menang Pilkada Kotamobagu 2008.
Djelantik merasakan kekalahan lagi di Pilkada Kotamobagu 2013.
Kekalahan terakhir Djelantik di Pemilu DPR RI 2019.
Ia gagal kembali ke Senayan.
6. Constantin Ganggali
Constantin Ganggali Mantan Bupati Talaud.
Ia menjabat Bupati setelah Elly Lasut mendekam di penjara.
Sayang, ia tak bisa melanjutkan periode kepemimpinan berikutnya setelah kalah di Pilkada Talaud 2013.
Constantin kemudian melanjutkan pertarungan politik di Pemilu 2019.
Maju Pileg DPRD Sulut dapil III Nusa Utara dari Partai Nasdem, hasilnya ia gagal melangkah ke Gedung Cengkih
7. Ramoy Markus Luntungan
Ramoy Markus Luntungan, Mantan Bupati Minahasa Selatan periode 2003-2005, kemudian periode 2005-2010.
Usai sukses menguasai Minsel, RML mencoba peruntungan di Pilgub 2010.
Langkah ini jadi awal hattrick kekalahan RML di panggung politik.
Pilgub 2010 berpasangan dengan Hamdi Paputungan, RML cuma jadi juru kunci 4 pasang calon yang bertarung.
SH Sarundajang jadi pemenang.
Hanya berselang beberapa bulan, RML kembali menjajal Pilwako Bitung.
Hasilnya, kekalahan kedua RML di panggung politik.
RML pun mencerak hattrick kekalahan setelah gagal di Pemilihan Anggota DPD RI.
Dari 4 calon yang lolos ke Senayan, RML ada di urutan ke 5.
(Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)
BERITA TERPOPULER:
Baca: Heboh, Penanam Jagung Temukan Jasad Terbakar Berkaos Polisi, Ada Luka di Bagian Muka dan Perut
Baca: Heboh, Muda-Mudi Ini Buka Baju di Tempat Umum saat Bangunkan Sahur, Masyarakat Geram
Baca: Oknum Co-Ass di RS Kandou Diduga Tertidur Saat Menjaga Pasien, Bayi Prematur Meninggal Dunia
TONTON JUGA: