Pemilu 2019
10 Mantan Kepala Daerah Nyaleg di Sulut, Hanya Segelintir yang Menang, Berikut Sosok Mereka
Sedikitnya 10 caleg di Pemilu 2019 berstatus mantan kepala daerah baik mantan gubernur, mantan wali kota atau mantan bupati
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Hasil Pemilu 2019, 10 Mantan Kepala Daerah Nyaleg, Hanya Segelintir yang Menang, Berikut Sosok Mereka
TRIBUNMANADO. CO. ID, MANADO - Sedikitnya 10 caleg di Pemilu 2019 berstatus mantan kepala daerah baik mantan gubernur, mantan wali kota atau mantan bupati.
Kontestasi politik nyatanya memang ketat, meski berstatus sebagai bekas orang nomor satu di daerahnya tak menjamin mereka terpilih sebagai wakil rakyat.
Sedikitnya 10 caleg berstatus mantan kepala daerah yang maju pemilu 2019 tapi hanya 3 di antaranya yang lolos.
Berikut 3 Mantan Kepala Daerah yang menang Pemilu 2019
Baca: Hasil Pemilu 2019, 7 Mantan Kepala Daerah Tumbang, Ada yang Cetak Hattrick Kekalahan
Baca: PDIP Menang Telak di Pemilu 2019, Ini Target Selanjutnya di 2020
Baca: Nasdem Sulut Spektakuler, Berikut ini Capaian dan Daftar Peraih Kursi di Pemilu 2019
1. Herson Mayulu

Haji Herson Mayulu (H2M) demikian nama jargon Mantan Bupati Bolsel itu maju di pemilihan DPR RI.
Ia maju dari PDIP nomor urut 2. H2M rela mundur sebagai Bupati demi melanggengkan karir di kancah politik nasional.
H2M meraih 105.533 suara pemilih, ia berada di urutan ke 2 suara terbanyak setelah Adriana Dondokambey.
Herson meraih suara terbanyak di Bolmong Raya, jadi satu-satunya wakil dari Bumi Totabuan.
2. Toni Supit

Toni Supit Mantan Bupati Sitaro dua periode. Usai memimpin Sitaro, Tonsu maju di Pileg DPRD Sulut.
Ia jadi caleg peraih suara terbanyak Dapil Sulut III Nusa Utara Caleg PDIP nomor urut 5.
Dapil III meliputi wilayah Kabupaten Sagihe, Talaud dan Sitaro
Ketua DPC PDIP Sitaro ini meraup 31.515 suara, terbagi atas Talaud 3.723 suara, Sangihe 3.633 suara, dan Sitaro 24.159 suara.
Lumbung suaranya dari Kabupaten Sitaro, 10 tahun menjabat Bupati Sitaro, kemudian digantikan Istrinya Evangeline Sansingen, Bupati Sitaro saat ini.
3. Winsulangi Salindeho

Winsulangi Salindeho atau dikenal dengan panggilang Bu Winsu merupakan Mantan Bupati Sangihe
Ia maju Pemilu 2019 sebagai Caleg DPRD Provinsi Dapil Sulut III Nusa Utara.
Caleg Nomor Urut 1 Partai Golkar imi maju menggantikan istrinya Anggota DPRD Sulut Meiva Salindehi yang nyaleg DPD RI.
Golkar berhasil memenangkan 1 dari 5 kursi dapil ini Bu Winsu, meraup suara terbanyak di Partai 12.101 suara.
Suara Mantan Bupati Sangihe ini menyebar di Talaud (419), Sangihe (9.276), dan Sitaro (2.406)
Berikut 7 Mantan Kepala Daerah yang gagal di Pemilu 2019
1. E E Mangindaan

EE Mangindaan, adalah Mantan Gubernur Sulut, saat ini Wakil Ketua MPR RI. Ia memegang jabatan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sulut.
3 kali melenggang mulus ke Senayan, Kiprah Lape sapaan akrab Mangindaan, di lembaga dewan terhenti di Pemilu 2019. Demokrat gagal meraih kursi DPR RI.
2. Jantje Wowiling Sajouw

JWS demikian nama tenar Sajouw di panggung politik Sulut. Ia mantan Bupati Minahasa.
Gagal ikut Pilkada Minahasa 2018, karena PDIP mengusung Roy Roring. JWS mengalihkan pertarungan politik ke Senayan.
PDIP mendapat 3 kursi DPR RI tapi sayang JWS ada di urutan 4 perolehan suara terbanyak.
Mantan Politisi Golkar ini menelan pil pahit gagal ke Senayan.
3. HR Makagansa

HR Makagansa, Mantan Bupati Sangihe. Ia Ketua DPC PDIP Sangihe. Setelah gagal di Pilkada Sangihe. HR Makagansa mencoba persaingan politik di DPRD Sulut Dapil III Nusa Utara.
Ia gagal lolos setelah PDIP hanya meraih 2 kursi, atas nama Toni Supit dan Fransiscus Silangen. HR Makagansa ada di urutan ke-3 suara terbanyak
4. Salihi Mokodongan

Salihi Mokodongan berstatus Mantan Bupati Bolaang Mongondow. Ia gagal mengamankan periode kedua sebagai Bupati setelah dikalahkan Yasti Soepredjo.
Ia bekas kader PAN, kemudian hijrah ke Golkar maju di DPRD Sulut dapil Bolmong Raya.
Tapi Si 'Raja' Kapal Ikan ini menelan kekalahan, hanya ada di urutan ketiga perolehan suara Golkar, sementara Golkar hanya memenangkan 1 dari 10 kursi Dapil Bolmong Raya.
5. Djelantik Mokodompit

Djelantik Mokodompit Mantan Wali Kota Kotamobagu.
Ia maju menggunakan kendaraan Partai Golkar bertarung di Senayan, tempat dulu ia berkarir sebagai Anggota DPR RI, sebelum hijrah jadi Wali Kota Kotamobagu.
Jika dihitung-hitung, Djelantik sudah mencetak hattrick kekalahan di kontestasi politik.
Kekalahan pertamanya di Pilkada Bolmong 2006. Sempat menang Pilkada Kotamobagu 2008. Djelantik merasakan kekalahan lagi di Pilkada Kotamobagu 2013.
Kekalahan terakhir Djelantik di Pemilu DPR RI 2019. Ia gagal kembali ke Senayan.
6. Constantin Ganggali

Constantin Ganggali Mantan Bupati Talaud. Ia menjabat Bupati setelah Elly Lasut mendekam di penjara.
Sayang, ia tak bisa melanjutkan periode kepemimpinan berikutnya setelah kalah di Pilkada Talaud 2013.
Conatantin kemudian melanjutkan pertarungan politik di Pemilu 2019. Maju Pileg DPRD Sulut dapil III Nusa Utara dari Partai Nasdem, hasilnya ia gagal melangkah ke Gedung Cengkih
7. Ramoy Markus Luntungan

Ramoy Markus Luntungan, Mantan Bupati Minahasa Selatan periode 2003-2005, kemudian periode 2005-2010.
Usai sukses menguasai Mins, RML mencoba peruntungan di Pilgub 2010.
Langkah ini jadi awal hattrick kekalahan RML di panggung politik.
Pilgub 2010 berpasangan dengan Hamdi Paputungan, RML cuma jadi juru kunci 4 pasang calon yang bertarung. SH Sarundajang jadi pemenang.
Hanya berselang beberapa bulan, RML kembali menjajal Pilwako Bitung. Hasilnya, kekalahan kedua RML di panggung politik.
RML pun mencerak hattrick kekalahan setelah gagal di Pemilihan Anggota DPD RI.
Dari 4 calon yang lolos ke Senayan, RML ada di urutan ke 5.