Elly-Yasti Adang ODSK 2 Periode: Kader Golkar Jagokan Tetty
PDIP, Partai Nasdem dan Partai Golkar menguasai peroleh kursi DPRD Sulawesi Utara (lihat grafis). Tiga penguasa perlemen ini
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - PDIP, Partai Nasdem dan Partai Golkar menguasai peroleh kursi DPRD Sulawesi Utara (lihat grafis). Tiga penguasa perlemen ini diprediksikan akan mengusung calon kepala daerah pada Pemilihan Gubernur Sulut 2020.
PDIP tak tergoyahkan mengusung petahana Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (ODSK). Gubernur Olly kepada wartawan kembali menegaskan pasangan petahana akan ikut pesta demokrasi untuk periode 2020-2025. "ODSK dua periode," kata Olly. Pasangan petahana ini mendapat dukungan penuh sejumlah kepala daerah di Bumi Nyiur Melambai.
Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap mendukung penuh ODSK ‘jilid dua’. "(ODSK) Harus dua periode," kata dia, Minggu (12/5/2019). Dikatakan Sumendap, duet ODSK terbukti membawa kemajuan bagi Sulut. Pembangunan infrastruktur besar-besaran sudah dirasa manfaatnya oleh rakyat kecil. "Sulut terus bergerak maju terutama di wilayah Indonesia Timur," ujar Sumendap.
Ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Mitra ini, koneksi kuat Olly dengan pemerintah pusat membuat uang proyek triliunan rupiah mengalir ke Sulut. Sedang Steven, sebut dia, sukses mengimbangi gerak lincah Olly.
"Steven punya kemampuan berbahasa Inggris serta sangat berpengalaman," kata dia.
Wakil Bupati Minahasa Selatan, Frangky Wongkar menyatakan, dukungan rakyat terhadap ODSK kian besar. Kata Sekretaris DPD PDIP Sulut ini, hal itu terbaca dari Pemilu Legislatif 2019.
"PDIP sukses dalam pileg, itu karena tingginya kepercayaan rakyat terhadap ODSK," kata Wongkar.
Lanjut Wongkar, para kader militan PDIP mendukung penuh duet ODSK pada Pilkada 2020. Ketua DPC PDIP Manado Richard Sualang menggaransi mesin PDIP di Manado akan terus panas. "Sasaran selanjutnya adalah pilgub," kata dia.
Nasdem siap tempur menghadapi Pilgub 2019. Ketua Komando Pemenangan Partai Nasdem Wilayah Sulut, Felly Runtuwene mengatakan, pihaknya segera membuka penjaringan calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada Serentak 2019. "Kami segera buka tahapan penjaringan," kata dia kepada tribunmanado.co.id via ponsel, Minggu sore.
Kata Felly, Nasdem punya mekanisme perekrutan calon kepala daerah. Selain penjaringan, ada pula pooling atau survei. Berkaca dari hasil pileg, daerah milik para ‘joker’, kepala daerah dari Nasdem, dikuasai PDIP, Nasdem akan melakukan evaluasi.
"Memang target perolehan suara tidak tercapai, kami akan adakan evaluasi agar hal yang sama tidak terulang lagi di pilgub," kata dia.
Pada pilgub nanti, Felly berharap, semua daerah
kekuasaan para ‘joker’ bisa direbut Nasdem. Ia menyebut (klaim) Nasdem bisa mengusung calon gubernur karena beroleh 9 kursi di DPRD Sulut. "Partai Nasdem raih 9 kursi, (Daerah Pemilihan) Bolaang Mongondow Raya (BMR) 3 kursi, Minahasa-Tomohon 1 kursi, Minsel-Mitra 2 kursi, Nusa Utara 1 dan Bitung-Minut 2 kursi," beber dia.
Nasdem punya calon gubernur segudang. Ada Wali Kota Manado Vicky Lumentut, Bupati Talaud terpilih Elly Lasut, Bupati Bolmong Yasti Supredjo serta Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara. Untuk cagub, Vicky dan Elly menguat. Vicky dikenal berprestasi, punya jejaring luas serta berpengalaman.
Sedang Elly, selain populis, juga sedang berjaya menyusul keberhasilan sang anak, Hillary Lasut masuk ke DPR RI.
Nasdem punya sejumlah calon untuk menumbangkan ODSK.
Di antaranya dalam konfigurasi etnis, jika misalnya mengusung EllyLasut-Yasti Supredjo. Elly adalah representasi Nusa Utara, populer di Minahasa. Sementara Yasti representasi BMR.
Christiany Eugenia Paruntu merupakan kader terbaik Golkar Sulut. Bupati Minahasa Selatan dua periode ini disebut bakal maju Pilgub 2020.
Wakil Ketua Golkar Sulut Arther Wuwung mengatakan, Paruntu berpeluang menang pada Pilgub 2020. Alasannya, Paruntu dinilai sosok yang dekat dengan rakyat, punya kemampuan kepemimpinan di atas rata-rata. Pada Pemilu 2019 mengantarkan suara Golkar naik dibanding pemilu sebelumnya.
"Pada pemilu 2014 suara Golkar 217.267 tapi pada pemilu ini naik menjadi 236.697 suara. Ini bukti kecintaan masyarakat Sulut pada Golkar," kata dia.
Saat ditanya apakah ada peluang Golkar untuk berkoalisi dengan partai lain, Ketua KNPI Tomohon ini menyebut, politik itu dinamis. Menurutnya, ada peluang koalisi, namun DPP Golkar kemungkinan tetap mengusung Tetty menjadi calon gubernur.

Demokrat Punya Posisi ‘Seksi’
PDIP bakal membentuk fraksi sendiri. Sedangkan Nasdem seperti target awal mengejar suara 1 fraksi plus otomatis (5 kursi) akan membentuk fraksi sendiri. Demikian pula Partai Golkar (PG).
Sedangkan beberapa partai politik (parpol) lain bisa membentuk fraksi gabungan. Melihati komposisi peta politik di DPRD Sulut terkait Pemilu Gubernur (Pilgub) akan menarik karena Partai Demokrat (PD), PAN, Gerindra, PKB, PKS dan PSI akan memiliki posisi politik ‘seksi" dan menjadi rebutan 3 parpol (PDI P, Nasdem dan PG).
Demikian dikatakan pengamat politik, Taufik Tumbelaka. Lanjut Taufik, koalisi pilgub akan penting khususnya bagi Nasdem dan PG. Besarnya kekuatan PDIP yang nampak sangat dominan. Nasdem dan PG akan mengambil langkah penyeimbangan melalui pendekatan kepada parpol lain.
“Akibat besarnya perwakilan PDIP di DPRD Sulut bukan tidak mungkin Nasdem dan PG akan membuat "kemitraan" jangka panjang dalam arti tidak hanya terkait pilgub,” kata dia.
PDIP berpotensi menarik beberapa parpol seperti PSI dan lainnya untuk menambah posisi kekuatan politik. Paling menarik ditunggu adalah kemungkinan terjadinya ‘kemitraan’ Nasdem dan PG plus beberapa parpol guna menghadapi pilgub.
‘Kemitraan’ ini akan membuat peta kekuatan politik menjadi seimbang. Sangat terbuka kemungkinan Nasdem dan PG akan mengajukan kandidat sendiri dalam pilgub untuk menghadapi kandidat dari PDIP yang telah muncul wacana kembali mengandalkan ODSK. Pilgub bisa muncul 3 pasang kandidat tapi bisa pula 2 pasang kandidat. Tiap formasi akan berbeda peta politik.
Nasdem Penantang Serius
Alfons Kimbal, pengamat politik dari Unsrat mengatakan, empat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur bisa muncul pada Pilgub 2020. PDIP 18 kursi, Nasdem 9 kursi, Golkar 7 kursi, Demokrat 4 kursi, Gerindra dan PAN 2 kursi sedang PSI, PKB dan PKS 1 kursi. Ada 45 kursi, berarti syarat pencalonan 9 kursi, dengan hitungan demikian bisa 4 pasang calon muncul.
Calon bisa muncul dari PDIP, Nasdem,
Golkar dan PAN serta Demokrat dan partai lainnya.
Meski begitu, melihat realitas yang terjadi, diperkirakan
tak akan banyak calon yang muncul. Kemungkinan hanya PDIP, Nasdem dan Golkar. Hanya saja Golkar agak melemah.
Peluang ODSK untuk menang masih sangat besar. Berkaca pada hasil pileg dan prestasi ODSK selama memimpin Sulut, rasanya sulit membendung PDIP.
Banyak partai yang ingin koalisi dengan PDIP. Hal tersebut didasarkan pertimbangan untung rugi. Daripada usung lalu sulit lebih baik bergabung. Nasdem adalah penantang serius. Partai ini memiliki banyak figur. Tapi mereka belum teruji di pilgub.
Sedang untuk calon perseorangan berpeluang asalkan mencapai 10 persen jumlah pemilih. (art/dru)