Meghan Markle Sempat Rencanakan Bersalin Tanpa Bantuan Dokter
Sebelumnya mencuat pula kabar jika aktris asal Amerika Serikat ini hendak mendobrak tradisi kelahiran di kalangan anggota Kerajaan Inggris.
Menurut Jokinen, saat bersalin, wanita perlu berada pada kondisi senyaman mungkin.
Jika ada rasa takut atau kebingungan, tubuh akan merespon negatif, sehingga hormon tak dapat bekerja optimal memperlancar proses persalinan.
Mereka yang mendukung freebirth kebanyakan memiliki pandangan jika proses persalinan di rumah sakit cenderung menyulitkan, bahkan menimbulkan rasa takut.
Namun Jokinen menjelaskan jika pada kehamilan tanpa masalah pun selalu ada risiko terjadi komplikasi saat proses persalinan, misalnya pendarahan serius setelah bayi lahir.
Risiko inilah yang disetujui oleh Spesialis Konsultan Kandungan dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologist (RCOG) Inggris, Daghni Rajasingam.
"Beberapa kondisi darurat sulit diprediksi, itu adalah masalah yang perlu ditindaklanjuti dalam hitungan menit, seperti bahu bayi yang terjepit, atau terlilit tali pusar," jelas Rajasingam.
Pada kondisi ini, menurut Rajasingam, harus ditangani oleh tenaga medis profesional.
Apalagi kasus melahirkan tanpa bantuan ini tak selalu berjalan lancar.
Seperti yang dialami oleh wanita asal Sydney, Australia, Janet Fraser, yang kehilangan bayinya setelah bersalin tanpa bantuan di rumahnya.
Bayi Fraser meninggal setelah tercekik tali pusar, dan pada kondisi darurat tersebut tak ada tenaga profesional yang siap membantunya.
Rajasingam pun menyadari jika seorang wanita memilih untuk melahirkan tanpa bantuan medis, kebanyakan dipicu oleh pengalaman melahirkan yang traumatik di rumah sakit.
Maka sebagai dokter kandungan, ia akan berusaha meyakinkan proses persalinan nantinya tak akan seburuk pengalaman sebelumnya.