Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politik

AHY Temui Jokowi, Prabowo Batal Jenguk Ani Yudhoyono, Demokrat Klarifikasi

Kepastian batalnya Prabowo menjenguk Ani Yudhoyono itu disampaikan melalui keterangan tertulis yang disampaikan oleh Staff Pribadi SBY.

Editor: Frandi Piring
Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman
Jokowi dan AHY - Istana Kepresidenan RI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dinamika koalisi parpol pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kembali menghangat.

Kamis (3/5/2019) kemarin, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

AHY mengaku ia datang ke Istana atas undangan dari Jokowi.

Pertemuan itu berlangsung selama 20 menit.

Usai bertemu dengan Jokowi, AHY berharap seluruh pidak dapat bersabar dan menghormati hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019 mendatang.

"Kita berharap setelah hari pencoblosan yang sudah kita lalui bersama mudah-mudahan kita semua bisa tenang, sabar dalam melihat situasi perkembangan sekaligus juga mari sama-sama kita menjadi masyarakat yang dewasa dalam alam demokrasi yang sehat," ucapnya seperti dikutip dari Kompas.com.

AHY dan Jokowi - Istana Kepres
AHY dan Jokowi - Istana Kepres (Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman)

Menurutnya, sikap yang terbaik yakni menunggu KPU melakukan perhitungan dan pengumuman resmi.

"Sikap terbaik bagi kita adalah menunggu sampai dengan penghitungan terakhir yang nanti diumumkan secara resmi oleh KPU," imbuhnya.

Pertemuan AHY-Jokowi tersebut menuai beragam tanggapan dari partai koalisi pendukung Prabowo.

Baca: Aksi Jokowi Tak Risaukan Wawancara Tamu Istana AHY, Lewat Bak Angin Bisu, Tonton Videonya

Di sisi lain, Prabowo juga membatalkan rencananya menjenguk Ani Yudhoyono hari ini.

Berikut rangkumannya:

1. Prabowo batal Jenguk Ani Yudhoyono

Pasca Pertemuan AHY-Jokowi, Prabowo memutuskan untuk membatalkan rencananya menjenguk Ani Yudhoyono.

Kepastian batalnya Prabowo menjenguk Ani Yudhoyono itu disampaikan melalui keterangan tertulis yang disampaikan oleh Staff Pribadi SBY, Ossy Dermawan pada Jumat ini.

Dalam keterangannya, Ossy menyampaikan pada prinsipnya SBY menyambut baik setiap kedatangan para sahabatnya untuk menjenguk Ani Yudhoyono.

Namun, hal itu disesuaikan dengan kondisi Ani yang tengah dalam perawatan intensif.

Ossy melanjutkan, untuk hari ini, sesuai permintaan para pengunjung, terdapat tiga rombongan yang bakal menjenguk Ani Yudhoyono.

Rombongan pertama adalah Istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah bersama dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M dan mantan menteri BUMN, Dahlan Iskan.

Kemudian, rombongan kedua yakni Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

Rombongan ketiga adalah Andre Rosiade (Caleg DPR RI/Politis Gerindra) dan rombongan keempat Prabowo Subianto.

Ossy menyampaikan, terkait kunjungan Prabowo, pada malam tadi Prabowo memberitahukan jika kunjungannya untuk menjenguk Ani Yudhoyono hari ini diputuskan ditunda atau dijadwalkan ulang.

Sayangnya, Ossy tidak menjelaskan lebih lanjut apa alasan Prabowo membatalkan rencananya menjenguk Ani Yudhoyono.

Sebelumnya, kabar Prabowo bakal menjenguk ani Yudhoyono disampaikan poltikus Andi Arief malalui cuitannya.

2. Demokrat Klarifikasi soal Pertemuan AHY-Jokowi

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), jangan diartikan Partai Demokrat akan meninggalkan koalisi Adil Makmur.

Diketahui, dalam Pilpres 2019, Demokrat berada di koalisi Adil Makmur mendukung Prabowo-Sandiaga.

"Pertemuan ini jangan diartikan bahwa seolah Demokrat meninggalkan koalisi Adil Makmur dan pindah ke koalisi Jokowi. Politik tidak seperti itu," kata Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Kamis (2/5/2019).

Anggota BPN Prabowo-Sandi ini mengatakan AHY bertemu atas undangan Jokowi secara pribadi.

Agenda pertemuannya pun hanya silaturahmi.

"Agenda pertemuan adalah Silaturahmi karena sudah cukup lumayan lama tidak bertemu. Delapan bulan kampampe cukup lama. Dan wajar saja seorang Presiden mengundang AHY dan wajar AHY menemui Jokowi," ucap Ferdinand Hutahaean.

Sehingga tidak elok kalau undangan silaturahmi ditolak hanya karena beda koalisi.

"Kita Partai Demokrat DNA politiknya adalah meletakkan kepentingan bangsa di atas semua kepentingan. Maka silaturahmi ini adalah silaturahmi untuk menyejukkan suasana politik," katanya.

Ia tegaskan pula, Demokrat akan menyelesaikan kewajiban moral politiknya di koalisi Adil Makmur hingga selesai ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Apalagi menurutnya sampai saat ini belum tahu siapa yang akan ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2019.

"Jika Prabowo yang ditetapkan oleh KPU, maka tentu Demokrat akan melanjutkan koalisinya dengan Prabowo memimpin negeri ini," ucapnya.

Namun imbuh dia, jika KPU menetapkan Jokowi sebagai pemenang, maka Partai Demokrat mandiri dan bebas serta berdaulat menentukan sikap politiknya apakah kemudian akan bergabung dengan Jokowi atau tidak.

"Jadi sekali lagi, pertemuan ini adalah silaturahmi untuk kepentingan bangsa. Menyejukkan situasi politik saat ini yang saat ini cenderung semakin memanas," katanya.

3. Reaksi PKS

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan, Kamis (2/5/2019).

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera melihat pertemuan tersebut tidak lebih hanya sebagai silaturahmi antarelite politik.

"Silaturahim antara elite politik itu baik," ujar Mardani Ali Sera kepada Tribunnews.com, Kamis (2/5/2019).

Terlebih, menurut Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut, silaturahmi dilakukan dua tokoh yang berbeda posisi politik saat Pilpres 2019.

Partai Demokrat tempat bernaungnya AHY diketahui mendukung Prabowo-Sadiaga dalam Pilpres 2019.

"Menyejukkan dan membuat rakyat bahagia. Tapi pendapat berbeda diperbolehkan," jelas Mardani Ali Sera.

Ia sepakat dengan pandangan AHY soal Pilpres untuk menunggu keputusan KPU pada 22 Mei 2019.

"Setuju menunggu KPU. Tapi KPU mesti betul-betul menjaga kepercayaan publik ini," ucapnya.

4. Tanggapan Sandiaga

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengaku tidak mengetahui pertemuan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dengan Jokowi.

Sandiaga Uno mengaku belum dikomunikasikan oleh AHY mengenai pertemuan tersebut.

"Belum. Belum dikomunikasikan saya," ujar Sandiaga Uno usai menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, (2/5/2019).

Mantan Wagub DKI itu tetap ingin berprasangka baik terkait pertemuan AHY dengan Jokowi.

mungkin, menurutnya pertemuan tersebut hanya silaturahmi saja.

"Saya belum di update pertemuan tersebut dengan mas AHY. Saya khusnuzon saya, itu pertemuan silaturahmi," katanya.

Sandiaga Uno mengaku tidak tahu mengapa AHY bersedia hadir bertemu Jokowi sebelum Pemilu usai.

Saat ditanya apakah kemauan AHY bertemu Jokowi menunjukkan Demokrat telah menyerah di Pilpres, Sandiaga Uno tersenyum dan menjawab singkat.

"Fight until the end," pungkas Sandiaga Uno.

5. Gerindra masih percaya

Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad, meyakini Partai Demokrat tetap setia berada di koalisinya bersama Gerindra, PKS, dan PAN.

Hal itu disampaikan Dasco menanggapi pertemuan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dengan capres petahana Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

"Kami masih yakin dan percaya bahwa Partai Demokrat serta partai-partai koalisi yang lain masih tetap solid bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur," kata Dasco saat ditemui di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Ia mengatakan BPN tak bisa melarang Demokrat selaku partai pengusung Prabowo-Sandi untuk menjalin komunikasi politik dengan siapapun, termasuk dengan kubu pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Ia pun menghormati pertemuan antara AHY yang merupakan simbol Partai Demokrat dengan capres petahana.

"Kalau menurut saya pertemuan-pertemuan itu kan enggak bisa dilarang, karena politik inikan dinamis dan itu hak politik dari masing-masing partai politik. Tapi kami masih yakin dan percaya bahwa parta-partai koalisi itu masih solid walaupun bertemu-bertemu," lanjut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

6. Pernyataan Jokowi

Jokowi menyebut pertemuannya dengan AHY menjadi silaturahmi yang baik.

Melalui akun Instagram resminya @jokowi, Jokowi mengunggah foto pertemuan mereka.

Dalam foto tersebut, Jokowi yang mengenakan baju putih serta AHY yang mengenakan pakaian batik tampak tertawa.

Dikatakan Jokowi, pertemuan tersebut dilandaskan atas semangat kebangsaan.

Hal ini sebagai satu upaya untuk senantiasa memajukan Indonesia secara bersama.

Di akhir keterangan foto, Jokowi menuliskan ucapan terimakasihnya kepada anak sulung SBY tersebut.

"Menerima kedatangan tokoh dan politisi muda, Agus Harimurti Yudhoyono, di Istana Merdeka, sore ini. Pertemuan saya dan Mas AHY ini adalah silaturahmi yang baik, berpayung semangat kebangsaan untuk senantiasa bersama-sama memajukan Indonesia.

Terima kasih Mas AHY."

Baca: TKN 01: Ijtima Ulama III Menyesatkan Umat, Kubu 02 Hancurkan Kredibelitas Karena Tidak Siap Kalah

Baca: Minta Bawaslu Dis Paslon 01, Ijtima Ulama III Menyesatkan Warga? Ini Pembelaan Kubu 02

Tautan: http://www.tribunnews.com/nasional/2019/05/03/pasca-ahy-bertemu-jokowi-prabowo-batal-jenguk-ani-yudhoyono-hingga-reaksi-pks-dan-gerindra?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved