Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sekilas Pendidikan

Viral Twitter, Seorang Dosen Ungkap Keluh Kesah Tuntutan Profesi: 'Emang Cuma Mahasiswa yang Stres?'

Rumitnya perjalanan skripsi mahasiswa seringkali terhambat karena bimbingan dari dosen tertentu, tapi fakta lain terungkap, bahwa karena hal ini juga!

Editor: Frandi Piring
screenshoot dari instagram
skripsi 1.150 lembar - Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Skripsi memang jadi hal wajib yang harus dilakukan mahasiswa untuk mendapatkan gelar.

Rumitnya perjalanan skripsi tak jarang membuat mahasiswa frustasi menghadapinya.

Banyak dari mereka yang mengeluhkan kerumitan proses skripsi terjadi karena revisi dari dosen pembimbing.

Meski begitu, dosen pembimbing tidak seratus persen dapat disalahkan karena terbengkalainya skripsi para mahasiswa.

Ada faktor lain yang menyebabkan skripsi menjadi terhambat, yakni faktor dari dalam diri si mahasiswa tersebut.

Seperti utas atau thread yang dibuat oleh dosen Akuntansi dari Universitas Padjajaran, Sumedang, Jawa Barat yang menjadi viral di Twitter.

Dengan nama akun @ErsaTriWahyuni, membuat utasan menarik terkait skripsi dan mahasiswa.

Mengambil sudut pandang pribadinya, yakni seorang Dosen Pembimbing, ia mencuitkan bagaimana susahnya membimbing para mahasiswa, Sabtu (27/4/2019) pagi.

Baca: Topik Hoaks & Literasi Digital, Vaksin Berantas Virus

Dimulai dari keluhan Ersa Tri Wahyuni kepada mahasiswa program studi yang diampunya, Akuntansi.

Ia mengeluh mengenai stress yang dialaminya selama menjadi dosen apalagi dosen pembimbing.

Pasalnya, selama ini mahasiswa lebih sering mengeluh dan mengambinghitamkan dosen pembimbing atas kerumitan yang terjadi di skripsi mereka.

Ersa Tri Wahyuni pun memberikan poin-poin penting yang perlu diperhatikan para mahasiswa.

"Saya bisa gila lama lama jadi dosen. Please lah ya para mahasiswa akuntansi, apalagi yg tugas akhir (skripsi/thesis/disertasi), bantulah para dosen pembimbingmu tetap waras yaaa... a thread... jeritan hati dospem... emang cuma mahasiswa doang yg bisa stress ngadepin dospem?" tulis Ersa Tri Wahyuni di awal utasan.

Kendala pertama yang dihadapi yakni mahasiswa yang sering menghilang sebelum menuntaskan skripsinya.

Hal ini, menurutnya dapat merusak Key Performance Indicators atau KPI dosen.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved