Ketua KPPS TPS 3 Komo Luar Said Hasan Meninggal, Anak Ungkap Pesan: Papa Ikhlas untuk Tugas Negara
Said Hasan, anggota KPPS TPS 3 Kelurahan Komo Luar, Kota Manado meninggal saat akan naik kapal menuju Sangihe.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Said Hasan, anggota KPPS TPS 3 Kelurahan Komo Luar, Kota Manado meninggal saat akan naik kapal menuju Sangihe.
"Kata saksi dia terjatuh saat menaiki tangga kapal," kata Nizar Hasan, anak Said pada Minggu (21/04/2019) malam
Nizar Hasan menduga sang ayah kelelahan setelah menjalankan tugas di pemilu 2019. Setiba dari Bogo, Ayahnya langsung menjalankan tugas sebagai ketua KPPS.
"Selama itu ia sangat sibuk," kata dia.
Minggu pagi, sang ayah berangkat ke Talaud untuk mengawas sekolah.
Dia sendiri yang mengantarnya.
"Saat itu ayah baik baik saja, saya sempat bergurau, 'papa hobi berangkat ya, ia cuma tersenyum, lalu katakan papa ikhlas untuk tugas negara'," kata dia.
Dikatakannya sang ayah memang punya riwayat sakit asma. Said kerap membawa obat semprot asma.
"Sehari sebelumnya papa memang sempat makan daging kambing," beber dia.
Said mengaku sang ayah memang sering berpartisipasi sebagai petugas pemilu.
Pada Pilkada sebelumnya, ia sempat jadi panwas.
"Bahkan ia minta saya jadi KPPS, saya pun jadi KPPS tapi beda TPS dengan ayah," kata dia
Fenny Assa tak Tidur 3 hari
Fenny Assa, Ketua Panitia Pemungutan Suara ( PPS) Kelurahan Pinaesaan Kecamatan Wenang , Fenny meninggal dunia, pada Minggu (21/04/2019) sehari setelah pleno suara ditingkat kecamatan ternyata tiga hari tidak tidur.
Kepala SMP Kristen YPKM ini selama bertugas, sempat tidak tidur selama tiga hari.
"Malam ia kami pantau tidak tidur, ia terus sibuk, untuk hilangkan kantuk ia minum kopi, sesekali merokok," kata Marpy, guru SMP Kristen YPKM kepada Tribun Manado.
Siang hari, kata dia, Assa yang juga Kepsek SMP tersebut sering terpantau menyandarkan tubuh di atas meja.
Tapi itu hanya sejenak karena ia kembali bekerja.
"Ia memang kalau bekerja tak pernah setengah setengah, dia juga tak mau tunjukkan bahwa dia lelah,"kata dia.
Marpy yang tinggal di kompleks sekolah membeber, Jumat malam, ia dan Assa sempat bercakap cakap tentang pemilu.
Assa kala itu terlihat sehat. "Ia saya buatkan nutri sari," kata dia.
Esoknya Assa mulai terlihat sakit. Itu ia beberkan ke polisi.
"Diajak ke PPK dirinya katakan mau tidur dulu, sorenya ia menelepon kepada salah satu guru untuk melihatnya karena ia menelepon sang istri tapi tidak aktif, ia lantas dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Dari informasi yang ia dengar, Assa mengalami stroke dikarenakan kolesterol naik dan kelelahan. Ia mengaku kehilangan.
"Orang ini sangat baik hati, ia membantu saya pindah dari Bolsel," kata dia.
Seorang polisi yang mendampingi Assa, sebut dia, juga merasa berduka.
"Ia sampai meneteskan airmata, ia mengaku baru kenal tapi tak akan lupa kebaikan Mner," kata dia.
Ia bercerita polisi tersebut mengaku sudah beroleh tanda-tanda kematian.
"Dia katakan sedap sekali kalu torang mo sama-sama trus, mar kita so nyanda stou," kata dia.
Follow juga akun instagram tribunmanado
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV