Psikologi
Anda Fobia Jatuh Cinta? Hati-hati Loh, Bisa Muntah Sampai Pingsan Kalau Ditembak Gebetan
Di antara sekian banyak jenis fobia di luar sana, ternyata Philophobia atau fobia jatuh cinta masih dianggap paling aneh dan tabu.
Namun terdapat 7 jenis ciri-ciri umum yang dialami para pengidap apabila mereka terlibat secara emosional dengan orang lain hingga menimbulkan perasaan suka.
Ciri-ciri tersebut yakni, perasaan panik yang berubah jadi ketakutan intens, penolakan keras yang berulang kali dilakukan, berkeringat, detak jatung cepat (takikardia), sulit bernapas, mual hingga muntah.
Meskipun gejalanya dapat berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya, akan tetapi ciri yang biasa muncul adalah rasa takut atau panik ketika sedang memikirkan tentang kemungkinan jatuh cinta.
Selain rasa takut dan panik, orang dengan philophobia juga biasanya lebih suka menghindari pikiran tersebut jauh-jauh.
Meskipun menyadari hal tersebut adalah ketakutan yang irasional, tapi kamu sulit untuk mengontrolnya
Biasanya orang-orang dengan fobia jatuh cinta ini kerap disamakan dengan orang-orang yang mengidap kecemasan sosial.
Meskipun dalam beberapa konteks memiliki persamaan, philophobia adalah jenis kecemasan yang terjadi hanya di saat-saat tertentu.
Fobia jatuh cinta memiliki kesamaan dengan disinhibited social engagement disorder atau DSED.
DSED sendiri adalah jenis ketakutan atau gangguan yang dialami oleh remaja berusia di bawah 18 tahun untuk menjalin komitmen dengan seseorang.
Sama halnya dengan DSED, fobia jatuh cinta atau Philophobia biasanya dipicu oleh faktor trauma di masa lalu.
Faktor Risiko Penderita Fobia Jatuh Cinta
Sama halnya seperti fobia lainnya, faktor risiko yang bakal dialami penderita Philophobia adalah ketidakmampuan untuk merasakan kasih sayang.
Menurut Scott Dehorty, Direktur Eksekutif Delphi Behavioral Health Group, fobia jatuh cinta biasanya dipicu oleh ingatan trauma di masa lalu.
Akibat trauma tersebut, penderita secara tidak sadar percaya bahwa perasaan cinta dapat menyakitinya secara emosi dan fisik.
Sehingga tanpa sadar penderita akan melakukan segala cara untuk menghindari emosi ini dengan orang lain.