Buaya Makan Manusia
Bocah Enam Tahun Tewas Diterkam Buaya, sang Ibu Berteriak Histeris, Sedangkan sang Ayah Lakukan Ini
"Tolong.. tolong, anak aku dibawa buaya, ibu korban pun belarian sambil mengatakan kembalikan anak ku kembalikan," tiru Hartini.
Walau menderita sejumlah luka, namun Maryadi bisa berkumpul kembali bersama keluarga.
"Awalnya saya (Rabu, 27/3 petang), bedayung pakai perahu. Sampai tambak ambil air asin pakai jeriken. Setelah dua jeriken terisi, saya berusaha mengisi lagi agar enam jeriken penuh.
Namun ketika mau nimba air lagi pakai ember di bibir tambak, saya langsung disambar buaya," kata Maryadi ketika ditemui Bangka Pos di kediamannya di Dusun I Desa Pagarawan Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Kamis (28/3/2019).
Pria yang berprofesi sebagai penjual udang hidup untuk umpan pancing ini memiliki penangkaran kecil di rumah, tak jauh dari Sungai Selindung.
Agar udang umpan pancing tetap hidup dan segar sebelum dijual, maka sirkulasi di bak penampungan harus sering diganti.
Sehingga Maryadi terpaksa menimba air di lokasi tambak udang milik Ruslan, tak jauh dari rumahnya menggunakan perahu agar mendapatkan air asin berkualitas.
"Tapi saya malah disambar buaya. Kejadian setengah enam pas (petang). Padahal tak kelihatan ada buaya di situ. Saya turun dari perahu dan berdiri di darat tepi tambak. Tiba‑tiba saya langsung disambar.
Saya berusaha melepaskan cengkeraman buaya di tangan sekitar tiga menit, hingga tubuh buaya sempat sedikit terangkat ke atas. Beruntung akhirnya cengkeraman buaya bisa lepas," kata pria yang mengaku menderita luka pascapertarungan sengit dan mendapat belasan jahitan di tangan kanan.
Setelah kejadian, Maryadi mengaku terkulai.
Hampir seluruh tenaganya seolah habis terkuras.
Teriakan minta tolong masih sempat ia lontarkan. Sehingga sejumlah warga datang, mengevakuasi korban.
"Saya tak tahu lagi ada berapa jahitan di tangan. Yang jelas tangan saya bengkak, dan masih terasa sakit," katanya.
Proses evakuasi korban diterkam buaya di dusun Ganse, desa Gantung. Sabtu (13/4/2019). (Pos Belitung/Suharli)
Kepala Desa Pagarawan, Achmad Zainudin kepada Bangka pos, Kamis (28/3/2019) mengatakan, penangkapan buaya menggunakan tali nilon.
Sejumlah warga, termasuk 'orang pintar' ikut serta saat menaklukan buaya yang dimaksud.
"Saat didatangi ke lokasi kejadian, buaya itu langsung mendekat dan langsung dijerat menggunakan tali nilon," katanya.